37. That Cat!

184 18 23
                                    

Motor yang Archer kendarai berhenti tepat di depan sebuah bangunan besar yang terlihat tak bertuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Motor yang Archer kendarai berhenti tepat di depan sebuah bangunan besar yang terlihat tak bertuan. Sesaat setelah memperhatikan bangunan di depannya, Cherry merasa de javu.

Ah... mimpi 'aneh' itu.

Bangunan yang berada di hadapannya saat ini memiliki suasana dan bentuk yang hampir serupa dengan bangunan yang ada di dalam mimpi anehnya itu. Mengingat mimpi itu, entah mengapa wajahnya menjadi sedikit panas. Cherry yakin bahwa rona merah muda perlahan akan muncul di kedua pipinya.

Cherry menggelengkan kepalanya. Berusaha menghilangkan ingatan tentang mimpi itu dari kepalanya. Sayangnya gerakan kecil darinya ternyata disadari oleh Archer. Tetapi lelaki itu justru menafsirkannya dengan pengertian yang lain.


"Dingin?" tanyanya karena melihat wajah Cherry yang sedikit memerah.

"Se—sedikit, Kak," jawabnya sedikit berbohong agar Archer tak menaruh rasa curiga kepadanya.

"Angkat tangannya."

"Hah?"

"Angkat tangannya, Cherry."


Meski kebingungan, Cherry tetap melakukan apa yang Archer pinta. Tanpa ia duga, Archer melepaskan hoodie berwarna hitam yang ia kenakan dan memakaikannya kepada Cherry. Tubuh kecil gadis itu sedikit tenggelam dibalik hoodie sang kekasih yang memiliki ukuran jauh lebih besar darinya. Wangi tubuh Archer yang bercampur dengan parfum seketika menyapa indra pencium Cherry.


"Ayo masuk," ucap Archer seraya mengulurkan tangan kanannya kepada Cherry.


Cherry tersenyum lalu menerima uluran tangan itu. Dengan kedua tangan yang bertaut, sepasang kekasih itu mulai melangkah masuk ke bangunan itu. Cherry merasa sedikit takut sesaat setelah menginjakkan kaki di dalamnya. Banyak coretan dengan kalimat bernada kasar serta mural dengan gambar aneh yang terlihat seram baginya.

Tempat itu jauh lebih buruk dari tempat tongkrongan ketiga kakaknya.

Menyadari Cherry yang merasa tak nyaman, Archer memberikan usapan lembut pada punggung tangan gadis itu. Lewat tatapan matanya ia berusaha menenangkan Cherry. Cherry pun akhirnya bisa tersenyum dan mengangguk kecil. Archer mengajak Cherry untuk kembali melanjutkan perjalanan hingga mereka berhenti di sebuah ruangan.

Cherry langsung merapatkan tubuh kepada Archer. Di depan sana, ada sekitar belasan orang yang ia perkirakan memiliki umur yang lebih tua dari pada Archer. Pakaian serba hitam, aksesoris dengan gambar dan bentuk yang menyeramkan bagi Cherry serta beberapa bagian tubuh yang dipenuhi dengan tato. Apalagi ketika semua tatapan mengarah kepadanya. Rasanya Cherry ingin berlari pergi dari tempat itu.


"Akhirnya jagoan kita dateng juga. Eh entar dulu. Lu bawa anak siapa?" tanya seorang dari mereka.

"Bisa kali Ar kenalin ke kita. ."

ARCHERRY [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang