16. Between Beauty and Beast

356 61 32
                                    

"Cher!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cher!"


Sepasang mata itu terbuka dengan sempurna sesaat setelah mendengar seseorang memanggil namanya. Dengan napas yang sedikit terengah, Cherry memperhatikan sekitarnya. Ia... masih berada di teras rumah Mino. Sang empunya rumah pun ada bersama dengannya, menatapnya dengan tatapan bingung sekaligus kesal.


"Aku kok... masih ada di rumahnya Mino? Bukannya tadi aku ke..." Cherry ragu untuk melanjutkan ucapannya.

"Ke mana? Jelas-jelas dari tadi lo bareng gue di sini."

"Hah?"

Mino menghela napas dengan perasaan lelah. "Lu kenape sih, cil?! Nih ya, lu tuh dari tadi sama gue di sini. Tadinya gue pikir lo cuma merem biasa, eh taunya ketiduran beneran."

"Jadi yang tadi..."

"Yang tadi apa?" tanya Mino, penasaran.

"Gak. Kenapa Mino gak bangunin aku?"

"Heh bocah bucin! Gue tuh dari tadi udah coba bangunin lo. Tapi emang lo nya aja yang tidurnya kayak mati suri. Susah banget dibangunin. Kalau gak percaya tanya aja noh sama nyokap gue. Tadinya nyokap gue nyuruh gue buat pindahin lo ke dalem. Ya gue ogah lah. Mending gue nemenin lo di sini dari pada harus ngangkut bocah bantet kayak lo."


Jika biasanya Cherry akan tertawa kecil mendengar ocehan dari Mino, tetapi kali ini ia hanya terdiam. Ekspresi wajahnya terlihat seperti orang yang sedang kebingungan. Dalam hati, Cherry mulai yakin bahwa apa yang ia alami tadi hanyalah sebuah mimpi.

Melihat Cherry yang tak seperti biasanya, Mino pun terdiam. Ia tahu ada sesuatu yang tak beres dengan sahabatnya itu. Maka dari itu ia berinisiatif untuk masuk ke dalam rumah dan mengambil segelas air putih.


"Nih minum dulu. Muka lo kayak anak ilang, bingung banget."

"Makasih, Mino."


TIN! TIN!


"Lho? Kok Bang Deri udah ada di sini?"

"Tadi pas lo mati sur— tidur maksud gue, abang lo nelpon. Ya udah gue angkat aja dan bilang lo ketiduran karena kecapekan. Udah, samperin abang lo sana."


Lagi dan lagi Cherry terdiam. Berusaha mencerna situasi yang terjadi saat ini. Mino berdecak kesal. Karena sudah tidak bisa bersabar lagi, langsung saja ia menyambar tas ransel milik Cherry dan menarik si empunya untuk menghampiri Deri.


"Capek banget ya, Dek? Sampai ketiduran gitu," tanya Deri sambil mengusap kepala Cherry dengan penuh kelembutan.

"I—iya, Bang." Tiba-tiba Cherry memperhatikan sekitarnya. "Kak Riel sama Kak Niel mana, Bang? Katanya aku bakal dijemput sama Kakak kembar?"

"Mereka lagi ada urusan. Abang juga sebenernya lagi ada urusan. Tapi abang tinggal bentar buat jemput Riri." Deri mengalihkan pandangannya pada Mino. "Thanks ya udah jagain adek gue."

ARCHERRY [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang