26. It's (Not) Over

295 48 10
                                    

Setelah resmi berbaikan, Archer dan Deri terlihat duduk bersama di depan teras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah resmi berbaikan, Archer dan Deri terlihat duduk bersama di depan teras. Saling bertukar cerita tentang segala sesuatu yang telah terlewatkan selama masa 'berperang' mereka. Cherry yang saat itu duduk di sofa ruang tamu memperhatikan mereka dengan seulas senyuman.

"Cherry?" Cherry mengangkat kepalanya ketika Aska memanggilnya. "Aku pulang duluan, ya?"

Cherry melirik jam dinding, sudah pukul 11 malam. "Iya. Sekarang udah malem banget."

Aska tersenyum dan memandangi wajah Cherry selama beberapa saat. Tangan kanannya terangkat ke udara, berniat untuk memberi usapan lembut kepada gadis di hadapannya. Tetapi ingatan tentang interaksi Cherry dan Archer beberapa hari belakangan ini berhasil membuat perasaannya kacau. Alih-alih melakukan keinginannya, tangan itu justru berakhir memberikan tepukan lembut pada bahu Cherry

Cherry menyadari hal itu. Segera ia menatap kedua mata Aska, mencari sesuatu yang mungkin saja disembunyikan darinya. Cherry melihatnya. Sorot mata itu tampak berbeda dari biasanya.

"Aska kenapa? Ada yang disembunyiin ya dari aku?"

"Nope. Aku cuma... lagi capek aja. Pengen istirahat. Aku pamit ya, Cher."







🍒🍒🍒








Cherry terlalu bahagia akan hubungan Archer dan Deri yang telah membaik. Hingga tanpa sadar ia melupakan seseorang. Seseorang yang selalu ada untuknya. Ada di saat ia terluka karena pengakuan Archer, ada di saat ia tak ingin untuk bertemu dengan ketiga kakaknya.

Aska. Cherry telah melupakan keberadaan Aska.

Jika bukan karena Mino yang bertanya kepadanya, mungkin sampai sekarang Cherry tak akan menyadari hal itu. Tak akan menyadari bahwa selama seminggu belakangan ini Aska mulai menarik diri dari mereka. Dari Cherry, Mino dan juga Raya yang menjadi teman sebangkunya.

Cherry jadi merasa bersalah. Setelah semua yang telah Aska lakukan kepadanya, Cherry justru bersikap egois. Ironisnya, Cherry tak langsung menyadarinya.

"Masih ribut sama pacar lo?" tanya Mino yang baru saja tiba di kelas.

Pacar?

Cherry bahkan hampir melupakan status yang ada diantara dirinya dan Aska. Ia kembali merasa bodoh karena tak bisa menentukan pilihan. Di satu sisi, ia merasa bahagia karena memiliki Aska yang selalu memperlakukannya dengan begitu manis. Tapi di sisi lain ia juga tidak membohongi perasaannya yang masih menyukai Archer.

Sebaik apapun Aska bersikap dan berucap kepadanya, posisi Archer tetap tak bisa tergantikan.

"Noh si Aska baru dateng," bisik Mino.

Cherry menoleh ke arah pintu dan mendapati Aska yang berjalan dengan sebuah jaket bertudung hitam yang menutupi tubuh dan kepalanya. Lewat tatapan matanya, Cherry terus mengikut langkah kaki Aska.

ARCHERRY [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang