BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!!
Takdir yang tidak pernah di bayangkan
Hafsah yang pergi mengajar dengan niat mengamalkan ilmu malah bertemu dengan Malaikat kecil nan imut yang akan mempertemukannya dengan takdir yang tidak pernah hafsah baya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa vote 🌟 sebelum baca!!!
Happy reading . . . . . 🌻🌻🌻
“ Bagaimana dok, Gimana dengan surat ajuan saya. Apakah bisa? ” Afifah menatap Dokter dengan perasaan penuh harap
“ Sebenarnya keadaan pasien sekarang masih perlu penjagaan dari pihak rumah sakit. saya usahain pasien bisa pulang dalam beberapa hari,Tapi harus kembali ke Rumah sakit sesuai hari yang sudah di tentukan ” ujar dokter
Afifah tersenyum lega mendengarny, dan bertanya “ kira - kira berapa hari ya dok buat saya bisa bawa pulang adik saya ? ”
“ Hanya 4 hari. itu tidak bisa lebih karna pasien akan merasakan sakit dalam beberapa hari itu ” ujar Dokter
Afifah terkejut “ 4 hari dok? ” dan menghela nafas berat “ Kenapa hanya 4 hari? Apakah tidak bisa lebih? ”
“ Maaf Mbak tidak bisa, pasien masih harus menerima perawatan dari Rumah sakit ”
“Silahkan, Waalaikumsalam ” ucao Dokter sembari melihat Afifah keluar ruangan.
Afifah berjalan melewati koridor menuju ruangan Hafsah dengan berjalan sedikit lemas akibat mendengar perkataan Dokter tadi “ Bagaimana aku menyampaikan nya pada Hafsah? Pasti dya kecewa karna hanya punya waktu sedikit ”
“ bagaimana ini ” Afifah terus mengoceh pelan sambil menendang nendangkan kakinya, dan tidak menyadari jika di belakangnya ada Gus Al yang sedang memperhatikan nya “ kamu sedang bicara dengan siapa fah ”
Afifah terkejut dan langsung membalikan badannya “ ya Allah ya Allahh..... ”
“ Biasa aja kali Fah... Kenapa kagetnya seperti ketauan nyuri ” ucap Gus Al
“ Ehh...loh Afif kan terkejut jadi reflek , Mas Al lah yang tiba tiba muncul kayak jalangkung mana pake koko putih lagi kan Afif tambah kaget ”kesal Afifah
Gus Al memutar mata meledek Afifah “ Gak perduli ” dan meninggalkan Afifah yang masih menahan kesal.
“ Abang ipar kurang asem, gak aku restuin baru tau ” ucapnya keras agar terdengar oleh Gus Al, bukannya mendengar Gus Al membalas perkataan nya, Afifah malah di tegur oleh penjaga Rumah sakit
“Maaf Mbak, tolong jangan Berisik ini rumah sakit bukan Hutan, kalo mau jerit jerit? Mbaknya di hutan aja sana ” tegurnya
Afifah tersenyum canggung.“ E-ehh... Iya Mas Maaf ya Mass...”ucapnya. lalu berlari menjauh meninggalkan petugas itu “Malu,malu ya Allah Malu huhuhu...”
Gus Al yang mendengar Afifah dj tegur petugas tertawa pelan dan terus melanjutkan langkah nya menuju kamar Hafsah.
Setelah sampai Gus Al langsung mengucapkan salam dan membuka pintu ruangan. “ Assalamualaikum ”ucapnya
