🌻Pembicaraan

15.8K 1K 8
                                    

“ All of that is a gift from Allah,
No matter how hard we defend it,
If Allah doesn't want it, it will be
Difficult for us to have ”
.
.
.
.
🌻🌻🌻

“ Atta akan membatalkan perjodohan dengan Hafsah bi. Mas Al yang akan menggantikan Atta untuk melanjutkan nya ”

Abi tergamam di tempat, keputusan Atta untuk membatalkan perjodohan itu pasti akan berdampak pada Hafsah, keluarga gadis itu tidak seharmonis sepeti kelihatannya. Semua orang yang berada di dalam ruangan itu pasti tau bagaimana Hafsah menjali hidup nya, dan sekarang dia akan merasakan kembali  kehancuran karna berurusan dengan keluarga mereka.

“ kalian berhak atas keputusan itu, tapi Abi harap kalian tidak akan terlalu melibatkan Hafsah dalam masalah ini bisa? ”

“ Bagaimana bisa bi! Hafsah harus terlibat, karna dari awal dia yang membatalkan perjodohan ini ” ucap Atta

Gus Al menoleh ke depan dan mengarahkan kepalanya ,  “ kenapa kamu jadi emosi Att? Hafsah tidak bisa kita libatkan terlalu banya itu akan bahaya bagi kesehatan nya ”

Atta menghela nafas, menormalkan emosinya “ Bagaimana bisa Hafsah tidak di libatkan Mas ? Perjodohan bukan cuma kita yang terlibat, Hafsah juga ” ucap Atta

“ persis seperti apa yang Atta katakan, Hafsah memang harus terlibat, tapi tidak sepenuhnya. Anggap saja Hafsah hanya pelengkapnya ” ujar Abi

Gus Al menatap Gus Atta dengan pandangan yang teduh “ Att, apa kamu lupa dengan keadaan Hafsah? Kamu seperti tidak ikhlas melepaskan nya ”

“ Maaf, Atta bukan maksud seperti itu. Att kebawa perasaan tadi sampai lupa keadaan Hafsah, Maaf Mas ”

Umi yang dari tadi diam menatap Atta   dan menarik putranya itu ke dalam pelukan nya.wanita itu merasakan bagaimana perasaan dan emosi putranya saat ini, pasti tidak mudah mengikhlaskan begitu saja wanita yang selama ini di kaguminya kepada saudaranya sendiri.

“ Tidak apa Att, Umi paham perasaan kamu. Kamu hebat Umi bangga ” ucap wanita itu

Melihat itu ruangan mendadak jadi hening, Gus Al tidak lagi berusaha berbicara, dia justru tampak berfikir. Seolah... Kesal pada adiknya itu karna perkataannya tadi .

“ Maaf thayya sedikit ikut campur, sebaiknya jangan cuma kita yang melakukan pembicaraan ini, Hafsah juga harus tau. Bagaimanapun Hafsah punya hak mengajukan pendapat ”

“ bener kata Uty Thayya bi ” sambung Layya

“ Al cuma gak mau Hafsah jadi kepikiran Mbak, kesehatan nya sedang tidak baik baik saja ” Gus Al melihat ke arah Athayya

“ jadi sekarang harus gimana? ” tanya Thayya

Abi yang mendengar pertanyaan itu memajukan tubuhnya,setelah tadi sempat bersandar pada kursi.dan Tidak melepas tatapan teduh pada keluarga nya “ Kalian harus berbicara pada Abinya Hafsah dahulu, tanpa ada Umi nya. Jika Umi nya tau masalah ini akan semangkin berat,usahakan hanya bicara dengan Abinya. Setelah mendapatkan keputusan dari Abi Hafsah baru kalian fikirkan langkah selanjutnya ”

“ sebaiknya untuk sekarang kalian ikuti saran Abi dahulu “ ucap Umi

Atta melepaskan pelukan dari Uminya dan beralih menatap Abinya “ kami akan mengikuti saran Abi, semoga semuanya berjalan seperti yang kita inginkan ,iya kan Mas ”

AL & HA (Gus Duda) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang