🌻KABAR LUKA

40.4K 2.1K 18
                                    


  “ Jodoh itu urusan Allah, jika kita ingin memiliki nya, mintalah
pada yang mengatur nya ”
.
.
.
🌻🌻🌻

Gus Al pov....

"Ohh...Waalaikumsalam ,ini hafsah tolong pakaikan baju Zain " Ucap ku sambil melangkah keluar kamar

Malu.....itulah keadaan ku sekarang, bagaimana tidak? Penampilan ku sudah tidak berbentuk, pakaian yang kusut di penuhi bedak, muka yang berantakan ,

"Ini akibat bayi kecil itu, bagaimana bisa dya menjatuhkan harga diri Abinya sendiri didepan calon Umi nya, dasar bayi kurang asem "

Aku terus menggerutu berjalan ke arah kamar ku, rasa malu itu kian besar ketika aku mendengar dya tertawa,

"Aaiishhh...Semua gara² bayi kecil itu"

Aku segera berjalan ke kamar untuk membersihkan diri, setelah dikira cukup tampan emmm puji ku sendiri, aku keluar kamar dengan salah satu kitab ku. aku masih bisa mendengar suara di dalam berarti mereka belum keluar.

aku duduk di sofa sambil membaca kitab ku tak lama mendengar suara pintu terbuka, aku melirik sebentar kembali fokus membaca kitab ku.  ketika mereka sampai di depan ku dya berkata

" Afwan Gus, saya permisi mau bawa Gus Zain keluar "

Aku hanya berdehem, tanpa melihat kearahnya pura² sedang fokus membaca kitab , padahal aku tak membaca nya.

ketika mereka keluar, aku terus memperhatikan mereka, aku melihat hafsah sedang berbicara dengan Ustadz ilham sedikit lama

aku berfikir “ Kira² Apa yang mereka katakan ?”

Aku terus memperhatikan mereka,sampai Hafsah menjauh. setelah Hafsah pergi aku melihat Ustadz ilham tersenyum² sambil menggelengkan kepala..

"Ada apa dengan? Pusing ? Lebay sekali " Ucap ku datar sambil melangkah ke arah kamar ku

Bicara tentang Hafsah, aku sudah mengenalnya sebelum dia berada disini.

Flash back ________


   Saat itu aku melihat Umi sedang berbicara pada Abi ,Umi bilang dya lelah kalo harus berkeliling sendiri jadi Umi meminta Abi agar ada yg menemaninya

Abi hanya tersenyum mendengarnya sambil berucap " Sabar yah Umi.... Bukan Abi tidak ngasi, cuma Abi lagi nungguin Hafsah selesai dahulu, Umi tau bukan siapa Hafsah? "

Aku lihat umi tersenyum sambil mengangguk

"Hafsah siapa Bi? " Tanya ku sambil berjalan ke arah mereka

"Ohh... Santri dari pusat "

" Kenapa Abi harus menunggunya? lagian banyak kok Ustdzah disni yg mungkin bisa bantuin Umi " Ujar ku

" Tapi menurut Abi, Umi mu bakal lebi suka kalo Hafsah yang membantunya iyakan Umi? " Tanya Abi sambil menatap Umi

" Begitulah.....kira² kapan dya kemari Bi,Bukannya kemarin sudah wisuda?“tanya umi

" Belum ada kabar lagi Mi... Katany Hafsah lagi liburan , ntar kalo sudah pulang mungkin langsung kesini kita tunggu saja "

" Siapa Hafsah itu Bi? kenapa sepertinya kalian sangat menyukainya? " Ucap ku

" Calon mantu Umi !,ya karna dya calon mantu jadi kami menyukainya"

"Uwihh.. Santai dong Umi ,kan Al juga nanyanya santai... Kok jutek gitu jawabnya " Ucap ku sambil mengerutkan alis

"Kamu sih kepo bangett, urusin Zain aja sana ngapain ikut² pembicaraan Umi Abi "

" Yak ...Al kan cuma tanya , kenapa Umi sensi banget sih, kayak Al punya utang aja "

"Kalo Hafsah Hafsah itu calon mantu Umi? Emang mau Umi jodohin sma siapa? Sma Al atau Atta? ”

" Kepo !! uda ah bi,Umi mau ke kamar dulu " Ucap Umi meninggalkan kami.

Dari pembicaraan itu lah aku mengenal Hafsah , sampai dimana hari itu tiba. Hafsah yg sering di sebut Umi itu datang, awalnya aku kira dya hanya gadis yang memakai khimar panjang ternyata bukan, itu temannya benama Nafisa.

Hafsah keluar mobil dengan untaian hijab panjang dan niqobnya berjalan menemui dan langsung memeluk Umi , bisa aku lihat Umi sangat bahagia,

Yang buat aku terheran adalah Zain putra ku berjalan sambil tertatih² dan tertawa menghampiri gadis itu, ntah mengapa hati ku hangat melihatnya

Ketika mereka memasuki rumah aku pergi dari tempat ku tadi. rasanya sedikit sakit melihat interaksi mereka tadi.aku teringat Hilya (istriku)
walapun waktu itu aku belum mencintai istri ku tapi mengapa kepergiannya begitu menyakitkan. apalagi dya meninggalkan malaikat kecil itu, aku kasian pada Zain dya masih amat kecil untuk di tinggalkan oleh ibunya...

Aku hari itu tidak kembali ke rumah aku berdiam diri di dalam masjid sambil membaca qur'an untuk menenangkan hati ku .

_____________

Setelah beberapa hari Dari kedatangan mereka, aku baru tau jika yang menjaga Zain itu temannya bukan Hafsah. ketika mendengar itu aku sedikit kecewa karna aku sadar jika Zain sangat menyukainya .

Kalian percaya kan ikatan hati antar anak dan orng tua

Sadar ataupun tidak dari sana aku sering memperhatikan Hafsah, aku sering tersenyum melihat bagaimana dya menyayangi Zain, walaupun Nafisa menjaga Zain lebih banyak waktu, tapi Cara Hafsah menyayangi Zain berbeda, dya mempunyai caranya sendiri.

Setiap kali aku melihatnya mengasuh Zain, sibuk mengurusi keperluan Umi, mengurusi pondok, ada rasa aneh di hati, desiran rasa itu semangkin sering aku rasakan, sampai aku tau sesuatu.

Kabar itu membuatku tak sanggup jika terus melihatnya, aku takut rasa ini semangkin dalam, walaupun aku hanya melihatnya dari jauh. bahkan aku rasa dya tidak pernah melihat ku,

“ kenapa begitu menyesak kan? ”

Hari itu Atta adik ku menelpon
Dya berkata ingin bercerita sesuatu aneh memang, tumben sekali dya menelpon ku.

Tapi dengan senang hati aku mendengarkannya, walaupun mungkin ini akan menyakiti hati ku lagi  “ Assalamu'alaikum mas "

"Wa'alaikumsalam ta , ada apa tumben sekali menelpon mas "

"Hehe aku ingin bercerita. Saat ini aku sedang senang mas, karna kalo aku cerita ke mbak nanti dia heboh, jadi aku mau cerita ke mas aja, mas gk lagi sibuk kan? " Tanya nya

" Tidak, emang mau cerita apa?, cerita aja mas dengerin " Ujar ku

" Gini mas, mas ingat kan waktu aku ingin berangkat ke Turki? Ingat tidak saat itu aku menolak pergi belajar disana karna terlalu jauh ?, alasan ku saat itu adalah karna aku tidak mau jauh² dari seseorang. tapi ketika Abi menawarkan perjanjian Aku menyetujuinya, dan mas tau perjanjian itu akhirnya selesai "ujar nya

" Emangnya perjanjian apa? " Tanyaku

" Perjanjian nya, aku akan berangkat belajar disana jika Abi menjaga dan menjodohkan aku dengan seseorang itu, Mas tau akhirnya orang tua gadis itu menyetujui perjodohan itu, setelah masa belajar ku selesai aku akan langsung menikahinya wahh..Aku tidak sabar" Ujarnya

"  Apakah Seseorang itu bernama HAFSAH? " tanya ku sambil menahan nafas

....... ❤.........

Gimana chapter hari ini ?

Aku harap gk bosenin yah...

Tunggu chapter selanjutnya
.
.
.
.

Pay pay 🖐🖐

Happy reading guys 😘










AL & HA (Gus Duda) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang