“ Mengapa Hafsah masih tampang murung? ” ucap Athayya sembari melihat Hafsah dari tempat duduknya.
Afifah yang mendengarkan itu, ikut menatap sendu ke arah Hafsah yang sedang duduk diam sambil memperhatikan Zain yang sedang memainkan mobil-mobilanya. “ Karna Hafsah hanya punya waktu 4 hari untuk bersama Zain ”
Athayya mengalihkan pandangannya ke arah Afifah “ 4 Hari maksudnya? ”
“ Dokter hanya memberi waktu 4 hari untuk Hafsah sebelum dia harus kembali ke rumah sakit untuk melanjutkan pengobatan nya ” ucapnya Afifah pelan
“ Pantas saja wajahnya seperti itu, apakah Operasi itu harus segera di lakukan? ”
Afifah mengangguk.“ iya, tumor dikepala Hafsah sangat aktif. jika terlalu lama di biarkan akan sangat mempengaruhi radang di kepala Hafsah ”
“ Operasi itu akan segera di lakukan ”
Athayya dan Afifah menoleh. Penuturan itu berasal dari Atta yang muncul dari pintu tepat di belakang mereka dan lelaki itu berjalan mendekati mereka.
“ Cobaan Hafsah begitu berat ya, Andai saja kita bisa mengurangi rasa sakit itu ”
“ Gus Atta ” ucap Afifah yang terkejut melihat nya, begitu pun Athayya yang terlihat panik
“ kenapa kaget sama panik seperti itu? ” ucapnya santai
“ Att, kamu tau haf... ” ucapan Athayya terpotong oleh Jawaban Atta “ apakah aku terlalu bodoh hingga tidak mengetahui keadaan wanita yang aku kagumi selama bertahun-tahun ”
Afifah menatap Gus Att “ Tapi bukan nya... ”
“ Bukannya apa? Jangankan aku Mas Al juga tau soal penyakit hafsah yang tambah parah, bahkan sekarang dya sedang mengurus surat kepindahan pengobatan Hafsah ke Rumah sakit di Singapura ” ujar Gus Atta
“ Apaaa!!!!... ” ucap kaget kedua wanita itu
“ Syuttt... Tenang pelankan suara kalian. Nanti Hafsah dengar ” Gus Atta menutup kedua mulut wanita itu dengan tangannya
Kedua wanita itu melepaskan tangan Atta dari mulut mereka “ Apasih Al tangannya bau terasi” ucap thayya mengelap elap bibirnya
Berbeda dengan Afifah yang kembali menunduk sambil memegang bibirnya “ kenapa Atta terus melakukan hal seperti ini pada ku ” ucapnya dalam hati
Athayya yang sudah selesai mengelap bibirnya dan beralih menatap adiknya dengan tatapan penuh tanda tanya “ Bagaimana bisa Al tau? Terus bagaimana tanggapannya ketika mengetahui masalah penyakit Hafsah.
________________________________________________
Flash back ....
“ Mas sedang apa? ”
Gus Al yang melihat Atta memasuki ruangannya segera menutup berkas yang tadi sedang ia baca “ tidak ada, ada perlu apa? ”
“ eemmm... Sebenarnya Atta gak ada perlu sih tapi ada yang mau Atta tanya ”
Gus Al berdiri dari kursi kerja nya dan berjalan kearah sofa “ Sini duduk, mau tanya soal apa? ”
“ Atta mau tanya soal Hafsah, tunggu Mas jangan salah paham Atta tidak ada maksud lain hanya ingin tau soal penyakit nya saja ”
Gus Al tersenyum simpul melihat adik nya itu, rasa bersalah kembali muncul di hatinya walaupun adiknya itu sudah mengikhlaskan semuanya .
“ Mas tidak apa. Atta juga tidak perlu merasa tidak enak kalo bertanya tentang Hafsah ”
Gus Atta juga tersenyum ketika mendengar ucapan itu dari Masnya .
“ Makasih ya Mas karna masih mengizinkan Atta mengkhawatirkan nya ”“ Tidak perlu berterima kasih Att, seharusnya Mas yang berterimakasih karna sudah melepaskan Hafsah untuk Mas ”
“ okey balik ke topik yang mau kita bahas, Jadi Mas gini Atta mengetahui sesuatu soal penyakit Hafsah jadi Atta mau tanya apa Mas tau kalo Hafsah...”
“ Mas tau, dan secepatnya Mas akan memindahkan pengobatannya dan Hafsah harus di Operasi di tempat yang lebih terjamin ”
“ Mas mau pindahkan ke mana? Apa Hafsah tau? ” tanya Gus Atta
“ Gak ada tau, Mas akan buat seolah ini rujukan dari Rumah sakit ”
“ Bagaimana kalo Hafsah tau? ” tanya Gus Atta
“ Itu akan jadi urusan Mas jadi jangan khawatir, tapi sekarang Mas lagi memikirkan Zain bagaimana dia harus terpisah oleh Hafsah sedangkan hanya beberapa hari saja sudah membuat kita kualahan ”
“ Iya juga, pasti dia akan sangat merindukan Hafsah sama seperti Abinya ” senyum Atta menatap Masnya
“ jangan senyum mengejek seperti itu Att.Mas sedang serius”
“ okey okey Maaf lanjut ”
“ kau tau Awalnya Mas sangat kecewa pada Hafsah karna mencoba membohongi Mas melalui hasil pemeriksaan palsu, tapi setelah mengetahui alasannya Mas percaya hafsah sebenarnya juga tidak ingin melakukan itu ”
Gus Atta terkejut. “ hasil pemeriksaan palsu? ” tanyanya memastikan
Gus Al mengangguk “ iya dia meminta Dokter berbohong soal penyakit nya ”
“ wah.. Hafsah memang tidak bisa di tebak sangat menarik bukan Mas? ” tanyanya tanpa dosa
Gus Al mengerutkan jidatnya mendengar perkataan adiknya itu
“ Sudah keluar dari ruangan ini, Mas masih banyak yang harus di kerjakan kau menganggu saja ” usirnya“ Ck, sangat kejam ya sudah aku pergi”
Flash back off
_____________________________________________________
“ begitu lah, walapun Mas Al sempat kecewa karna Hafsah mencoba membohongi nya ” ujar Atta
Afifah yang juga ikut merahasiakan soal itu menundukan kepala merasa bersalah “ kamu kenapa menunduk fif, kamu tidak apa kan? ” tanya athayya
“ Afif tidak apa cuma Afif merasa bersalah juga ikut membohongi Mas Al soal itu ” afifah menatap Athayya dengan mata yang hampir mengeluarkan air mata
“ eh.. Jangan nangis fif, Mas Al juga sudah tidak memperdulikan itu lagi, yang terpenting sekarang kesehatan Hafsah harus membaik ”
Athayya membuka suaranya setelah dari tadi mencerna seluruh ucapan Atta “ jadi Hafsah meminta dokter memalsukan hasil pemeriksaan nya cuma karna suatu alasan? ”
Gus Atta menghela nafas pelan “Iya Mbak, Alasan nya Karna Hafsah tidak ingin kita terbebani olehnya, bagi Hafsah dya sudah banyak merepot kan kita jadi sekarang dya ingin melakukan semuanya sendiri ” ucap Atta
Athayya memanyunkan bibirnya “ Kenapa dya melakuakan hal seperti itu , apa dya tidak sadar dya sangat berharga bagi kita ” kesalnya
Afifah memegang tangan Athayya dan mengelusnya lembut “ Hafsah hanya merasa tidak pantas jika terus di istimewa kan , banyak orang yang bicara seolah Hafsah hanya memanfaatkan kita, itu membuatnya tambah rapuh ” sambung Afifah
“ kenapa harus mendengar kan kata orang sih, dya terlalu egois karna memikirkan dirinya sendiri tapi tidak memikirkan kita yang juga mengkhawatirkan nya ”
Gus Atta menatap kesal ke arah athayya yang seolah menyalahkan Hafsah “ Saat itu Hafsah dalam keadaan yang tidak stabil Mbak, semua itu dia lakukan tanpa pikir panjang, seharusnya Mbak juga harus merasakan di posisinya saat itu ”
Athayyah menggerutu kesal “aku tau Att, hanya saja aku sedikit kesal atas keputusannya ” imbuhnya
“ kenapa kita jadi berdebat, sudah selesaikan pembicaraan ini lihat Hafsah dan Zain sedang berjalan ke arah kita ”
____________________________________________________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
AL & HA (Gus Duda) End
Любовные романыBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! Takdir yang tidak pernah di bayangkan Hafsah yang pergi mengajar dengan niat mengamalkan ilmu malah bertemu dengan Malaikat kecil nan imut yang akan mempertemukannya dengan takdir yang tidak pernah hafsah baya...