Happy reading 🤗
.
.
.
.
.
.
" Assalamu'alaikum "" Waalaikum salam "
" kenapa lama sekali Az "
Pertanyaan Gus Al itu tak di jawab Hafsah
Wanita manis bermata coklat itu terus memandang sendu seorang wanita parubaya yang juga sedang memandangnya
" Gadis nakal ummah ...." lirih wanita parubaya itu sambil berjalan mendekati gadis itu
Hafsah pun langsung berjalan memeluk wanita parubaya itu " Ummah... Cha rindu "
Semua orang melihat mereka dengan pandangan yang berbeda beda, termasuk Gus Al beliau heran bagaimana bisa mertuanya mengenal Hafsah, terus kenapa keluarga mertua nya seperti terharu melihat mereka,
" kau memang gadis nakal hem... Kenapa tidak pernah berkunjung? Apa kau lupa dengan kami? " seorang wanita mendekati mereka dan menarik telinga Hafsah
" au au.... maaf hiks, Hafsah bukan tak mau berkunjung tapiii....."
Wanita itu melepaskan tarikan pada telinga Hafsah dan mengelus lembut telinga itu “ tidak sakit kan sayang? ”
“ hehe tidakk... Coba tarik lagi! Tarikannya nagih hihi” kekehnya masih terisak
“ ck.. Lihat Ummah gadis nakal ini tidak pernah berubah” ucap wanita itu
Wanita parubaya itu hanya tersenyum sambil menghapus sisa air mata di pipinya
“ Sayang dengarkan Ummah....semua sudah berlalu bukan? gadis nakal Ummah juga sudah dewasa , jadi untuk apa kenangan buruk itu di ingat, bukankah kenangan indah kita lebih banyak daripada kenangan buruk? Jadi kenanglah yang indah dan jadikan yang buruk sebagai pelajaran okey sayang ” ucap wanita parubaya itu dengan lembut
Hafsah tersenyum sembari kembali memeluk wanita itu “ ay ay Ummah “
“ wah... Sepertinya ada yang melupakan Abah... ”sindir sekarang lelaki
“ hehe.. Tidak Abah cha tidak lupa “
Hafsah berjalan mendekati Abah Yai,Lelaki itu sudah merentangkan tangan, Hafsah pun tersenyum mulai berjalan untuk memeluk nya,sampai dia tersadar
Wanita itu kembali memundurkan langkahnya
" Maaf Abahh hiks .... " Hafsah berbicara lirih sambil menunduk
Abah yang paham pun mendekat ke gadis itu " Aaaa... Tidak apa sayang, putri bungsu Abah sudah besar ternyata" ucapnya
Lelaki itu hanya mengusap lembut kepala hafsah yang tertutup khimar
Gus Al yang tidak tau Apa apa hanya diam berusaha memahami sesuatu yang dapat ia mengerti , sampai ia teringat Zain
" Astaghfirullah aladzim" ucap nya sedikit keras
KAMU SEDANG MEMBACA
AL & HA (Gus Duda) End
RomanceBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! Takdir yang tidak pernah di bayangkan Hafsah yang pergi mengajar dengan niat mengamalkan ilmu malah bertemu dengan Malaikat kecil nan imut yang akan mempertemukannya dengan takdir yang tidak pernah hafsah baya...