🌻REWEL

29.4K 1.5K 14
                                    

Jangan lupa 🌟 sebelum baca!
.
.
.
.

🌻🌻🌻


" Sayang, ayo dong jangan rewel, banyak yg harus Uty cek Zainnn...kalo Zain gk mau ikut Uty, Zain disini aja sama Ukhty yg lain yah "ucap Hafsah lirih sambil memegang tangan kecil Zain

"Kalo Zain gak mau ikut, uty cha tinggal mau?, tapi Zain harus tenang, gk boleh rewel lagi yahhh..." gadis itu menghela nafas berat kembali membujuk bayi itu.

" Yuk sayangggg.....Uty cha gendong atau Zain mau naik stroler " Sambil menunjuk box dorong nya

" Ndak au.... Huaaaa..... " Tangisnya

Hafsah kesal ? Tentu saja banyak yg belum di cek kembali dan acara nya besok, mau tidak mau semua harus siap hari ini.

"Kenapa Zain terus saja rewel?"

Tak lama terdengar seseorang memanggilnya “ Hafshah... " Ucap wanita parubaya yang masih terlihat cantik walau di umur yg tidak muda itu

" Iya Buk " Jawabnya

" Zain rewel yah? Kalo kamu capek jagain Zain aja. biar Ibuk suru yg lain kerjain tugas kamu "

Hafshah menggeleng " tidak Buk, Hafsah bisa. ini cuma perlu bujuk Zain sebentar "

Terlihat raut khawatir dari wajah wanita itu,tapi hafsah yang memiliki sifat keras kepala itu,tidak mau menyerahkan tugasnya dengan orang lain

ini tugas terakhirnya jadi hafsah mau mengerjakan nya sendiri tanpa harus di gantikan lagi.

" Cha gantikan aja ya tugasnya sama yang lain ? Ibuk takut nanti kamu malah kecapean, kalo ngasuh Zain kamu bisa ikut istirahat kalo Zain istirahat " Ucap nya lagi

" Enggak buk Hafsah tidak apa kok, Ibuk gk perlu khawatir. hafsah bisa lakuin tugasnya walaupun juga harus menjaga Zain, kalo tugas nya di gantikan orang yang ada hafsah malah kepikiran, Hafsah gak bisa ngerjain tugas setengah² buk, rasanya kayak Hafsah mandi cuma tidak pake sabun berasa tidak lengkap hehehe "

Melihat ekspresi hafsah wanita itu tersenyum, " Baik lah kalo Hafsah mau seperti itu,kalo gitu Ibuk tinggal dulu ya"

" Iya buk "

Setelah pembicaraan tadi selesai, Hafsah menatap kembali bayi kecil itu, mencoba membujuk nya kembali.

Siapa sangka ketika dya berbalik menghadapnya, bayi kecil itu malah merentangkan tangannya minta di gendong.

bagaimana bisa dya tiba² berubah fikiran? Hafsah yang tidak terlalu ambil pusing langsung menggendong bayi itu dan memakaikan topi pada bayi itu

"Alhamdulillah, gini dong sayanggg... dari tadi kan Uty cha enggak harus buat oma khawatir kamu mah gk like" ucapnya


•••

Akhir nya Hafsah bisa melakukan tugas² nya, bisa di liat begitu banyak orang yang sedang sibuk berlalu lalang menyiapkan acara, bahkan sudah tercium aroma² masakan yg lezat

*auhhh jadi lapar *

Gadis itu melangkahkan kaki mengarah ke Nafisah yang sedang berbicara dengan salah satu santri putra.

jarak yg menipis membuat percakapan mereka terdengar oleh Hafshah

" Meja nya letak disitu saja, agak depan biar kalo tamu datang bisa langsung ambil makanan " Nafisa sambil menunjuk ke arah di mana akan di letakan meja

AL & HA (Gus Duda) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang