PR Fisika

1K 44 0
                                    

Jam 5 sore Hanna, Raya, dan Billa sedang mengerjakan pr fisika di pos ronda. Memang mereka bertiga adalah sekumpulan gadis remaja yang agak setengah waras. Mengapa bisa dikatakan seperti itu? Ya, karena mereka bertiga memiliki kebiasaan unik mengerjakan pr di tempat-tempat yang tidak sewajarnya. Hari ini mungkin cukup normal tempatnya yaitu di pos ronda. Namun, hari-hari sebelumnya bisa bikin orang-orang mengelus dada.

Misalnya saja waktu ada pr mengerjakan lks pjok, mereka bertiga rela panas-panasan demi mengerjakan sambil gelongsoran di tengah lapangan sepak bola. Lalu saat ada tugas Pendidikan Agama Islam mereka mengerjakannya di tengah acara pengajian. Atau waktu ada pr sejarah, mereka malah asyik mengerjakannya di kuburan cina.

Meskipun tempat mengerjakan pr mereka hari ini masih wajar. Namun posisi mereka saat menulis sangat absurd. Billa lebih memilih menggelar tikar di bawah bangunan pos ronda. Lalu Raya yang memilih posisi terbalik, dimana seluruh badannya berada di atas pos ronda sedangkan bukunya berada di tanah. Posisi tubuhnya saat ini seperti seluncuran kolam renang. Hanna juga tidak kalah absurdnya. Ia lebih memilih menulis sambil memanjat tiang pos ronda.

Mereka bertiga tampak pusing mengerjakan pr fisika. Karena mereka sama sekali tidak minat dengan mata pelajaran itu. Terutama Hanna dan Raya.

"Asem, nyerah gue guys ngerjain soal beginian. My utek wis ora kuat," ucap Hanna sambil menggaruk-garuk kepalanya seperti seekor monyet.

"Sama Han. Ini yang bikin soal aneh tau gak, masa apel jatuh bukannya diambil eh malah disuruh ngitung kecepatan jatuhnya," sahut Raya.

Sementara itu, Billa yang dianugerahi otak sedikit cerdik ketimbang kedua sahabatnya itu memilih sibuk sendiri di bawah kolong pos ronda. Ia sibuk searching jawaban soal di website masdayat.

Di tengah frustasinya, Hanna tiba-tiba meloncat sehingga membuat kedua sahabatnya itu terkejut. Raya yang merupakan orang mudah kaget langsung dlongsor ke tanah gara-gara tingkah Hanna.

Baju Raya kotor gara-gara kelakuan Hanna, "EI ES YU HANNA PAOK!!"

"Ei Es Yu, apaan Ray?" tanya Billa yang muncul dengan merangkak dari bawah kolong pos ronda.

"ASU!!!" teriak Raya di depan muka Billa.

BRUK!! BRAK!! JEDERRRR!!

Billa yang tidak terima dibilang anak anjing langsung memukul Raya dengan buku paket fisika. Raya pun langsung lari terbirit-birit menjauhi pos ronda. Billa yang waktu SD ikut lomba lari 100m dengan cepat mengejarnya.

Sementara itu, Hanna sang biang rese tertawa terbahak-bahak. Dengan segera Hanna mengambil buku Billa untuk ia gunakan menyontek jawaban. Dengan cepat Hanna menyalin jawaban Billa.

Kemudian tidak berselang lama Raya kembali dengan membawa tiga es teh sisri dan Billa membawa satu kresek yang berisi tahu bulat. Mereka berdua sepertinya sudah baikan. Tidak ada pertengkaran akibat kata anak anjing.

Mereka bertiga duduk di pos ronda dengan posisi melingkar. Raya memberikan Billa dan Hanna es teh sisri masing-masing satu. Mereka bertiga dengan segera menyeruput teh sisri si minuman kesayangan.

Billa melihat es Hanna yang udah habis diminum sekali sruput. Padahal itu anak cuma duduk manis di pos ronda tapi tingkahnya seperti habis lari maraton.

"Han, cepet amat es lo habis?" tanya Billa ke Hanna.

"Gue haus banget Bil, lo sih beliin es cuma satu harusnya dua gitu kek, " balas Hanna dengan gaya seperti orang mabok.

Raya kemudian menjewer teling sebelah kanan Hanna, "Lo tuh ya, udah mending gue beliin masih aja ngelunjak."

" Anjing si Raya telinga gue sakit goblok, " ucap Hanna menoyor kepala Raya.

Trio KecebongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang