Jam sudah menunjukkan pukul 06.45
tengok sana-sini, melihat kelas 10 yang sudah ramai berdatangan. Sedangkan Hanna sibuk menggambar anak punk di papan tulis yang segede gaban. Mereka bertiga terlihat sangat gabut pada pagi hari ini.Satu persatu murid kelas 12 MIPA 7 kini berdatangan. Ada yang datang sendirian ada juga yang gerombolan. Dimulai dari Julian yang datang dengan sangat rapi dan wangi seperti habis mandi parfum. Lalu disusul dengan Willy yang datang dengan cengengesan karena melihat Raya berada di pintu kelas seolah-olah menyambut kedatangannya. Padahal itu halunya saja, karena Raya disitu untuk menunggu Pak Zidan lewat depan kelasnya.
Terakhir ada cowok yang meloncat-loncat dari arah tangga. Cowok itu sangat riang serta gembira. Pasti sudah bisa ketebak cowok itu adalah Okka. Cowok yang selalu bersemangat dalam melakukan apa saja kecuali olahraga panas-panasan.
"Assalamualaikum, kalian nungguin aku gak?" ucap Okka di depan kelas.
"Waalaikumsalam," jawab semua murid kelas.
"Anjay Ok, lo makin hari makin melambai. Cucok meong," kata Hanna sambil menirukan gaya banci Alun-alun.
"Sembarangan lo Han, gue mah LAKIK," kata Okka sambil memamerkan ototnya.
"Hidih kagak cocok lo kayak begitu," ucap Raya sambil duduk di meja depan.
Julian dan Willy kini sudah bersiap memakai peci untuk segera pergi ke mushola.
"Ayok kita sama-sama pergi ke mushola untuk sholat Dhuha!" ajak Julian si ketua kelas kepada semua murid kelasnya.
Hari Jumat memang sudah menjadi kewajiban kelas 12 MIPA 7 ini untuk melaksanakan salat Dhuha sebelum pembelajaran PAI. Setelah melakukan salat mereka bukannya langsung kembali ke kelas melainkan bermalas-malasan terlebih dahulu di mushola. Mereka sangat malas sekali untuk mengikuti pembelajaran PAI dengan Pak Yanto yang sangat gaje. Pak Yanto sendiri ayah dari Yasmin anak kelas 12 MIPA 5 yang merupakan bandar gosip.
"Balik nanti aja ya guys, males gue ketemu Pak Yanto," ucap Okka yang yang memegang kaos kaki bentuk donatnya itu.
"Pukul 07.30 kita baru balik ke kelas, jadi masih ada waktu 15 menit buat males-malesan," kata Willy si wakil ketua kelas yang tidak berguna.
"Kali ini gue dukung saran lo Wil," ucap Raya.
Mendengar ucapan Raya barusan Willy kegirangan ia langsung menggoyang-goyangka tubuh Julian, "Demi apa Jul? ayang Raya udah luluh."
"Hidih ayang Raya, jijay gue dengarnya," kata Hanna sambil menampilkan wajah jijiknya.
"Wil si bocil cemburu nih," sahut Okka.
"Weh mana ada gue cemburu, selera gue mah kayak Rafael bukan modelan si curut," kata Hanna sambil menepuk punggung Okka.
"Heh kita bukan mahram ya, main nepuk aja lo," ucap Okka.
"Yaelah kemarin lo ya gue ngeliat adkel pacaran di teras mushola, gak habis thinking gue woi. Bisa-bisanya mushola tempat suci untuk beribadah malah digunain untuk berzina," ucap Hanna.
"Wah parah sih, gak patut ditiru itu Han," kata Okka sambil menggelengkan kepalanya.
"Kalian berdua juga jangan gosip di mushola, mending buruan kita balik ke kelas!" perintah Julian lalu berdiri berjalan menuju kelas.
Anak yang lain juga ikut bubar dan cepat-cepat kembali ke kelas. Di dalam kelas sana tampaknya Pak Yanto sedang menunggu muridnya yang lama tidak segera kembali.
Semua murid kelas 12 MIPA 7 kini sudah berada di dalam kelas semua. Mereka segera membaca doa dan asmaul husna. Setelah selesai baru pembelajaran PAI dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trio Kecebong
FanfictionTrio Kecebong merupakan 3 orang sahabat kecil yang hobinya bikin kerusuhan. Setiap hari pasti ada keributan yang ditimbulkan dari mereka bertiga. Namun dibalik itu semua mereka adalah 3 anak perempuan yang hebat. Mereka tetap tersenyum ceria meskipu...