Hari Senin

129 11 0
                                    

Pukul 05.15 Hanna sibuk melihat ikan cupangnya yang semakin hari semakin kiyowo. Ia duduk manis di teras rumahnya sambil memandang sekitarnya yang masih sepi. Terlihat banyak rumah yang pintunya belum dibuka, tetapi sudah terdengar suara berisik anak yang bersiap pergi ke sekolah.

Gedebug gedebug
Brak
Sruk sruk

Raya berlari ke rumah Hanna dengan pakaian putih abu-abunya. Hanna terkejut tumbenan jam segini Raya sudah sampai rumahnya, biasanya masih nanti jam 6 tepat.

"Anjay lo Ray, lo mau ngapain jam segini berangkat ke sekolah? Mau jadu tukang kebun sekolah lo?" tanya Hanna dengan muka lusuhnya karena belum mandi.

Raya kemudian duduk di lantai. "Ini gawat Han, dasi gue hilang. Makanya harus berangkat pagi buta biar gak kena hukum."

"Santuy lah, dihukum kan malah enak. Gak usah ikut upacara," ucap Hanna dengan entengnya.

"Bego lo, buruan deh lo mandi ntar kita buruan berangkat! Gue tadi udah telpon Billa katanya setuju berangkat lebih pagi," kata Raya.

Hanna malah berganti tiduran di lantai," males Ray, ini masih pagi. Biasanya kan gue mandi jam 05.40 terus jam 6 kita berangkat."

"Cepetan lo mandi apa gue mandiin bareng satu RT!" perintah Raya.

"Sembarangan, lo pikir gue mati pake segala dimandiin orang lain. Tapi bangunin dong!" ucap Hanna sambil mengulurkan kedua tangannya.

Raya yang kesal langsung menarik kaki Hanna. Menyeret sahabatnya itu agar segera mandi. Raya memang kejam sekali. Perilakunya seperti ibu tiri.

Setelah menunggu 15 menit, Hanna muncul juga. Ia sudah rapi dengan seragamnya. Ia kemudian mengunci rumahnya.

"Bentar, motor lo mana Han?" tanya Raya.

"Di dalam. Hari ini kita kan naik bus?" jawab Hanna dengan polos.

"Hari ini naik motor Han biar cepet, buruan deh keluarin motor lo! Ntar gue yang bawa deh sama isiin bensin," kata Raya.

"Iya deh, tapi yang bawa gue aja ya. Soalnya kalo lo bawa motor bikin nyawa melayang," ucap Hanna.

"Tai lo!" umpat Raya.

Hanna dan Raya kemudian naik motor, menuju rumah Billa. Setelah sampai di rumah Billa mereka bertiga langsung meluncur ke sekolah. Perjalanan dari rumah mereka ke sekolah sekitar 20 menitan. Tetapi karena mereka titisan Valentino Rossi sampai sekolah cuma butuh 15 menit. Kalau Raya yang mengemudi malah cuma 10 menit.

Sampai di sana ternyata gerbang sekolah masih ditutup. Pak Satpam belum kelihatan. Mau gimana lagi soalnya ini masih jam 6 kurang. Murid-murid sekolah juga biasanya baru masuk mulai pukul 06.20.

"Anjing lah masa jam segini masih ditutup," kata Hanna yang mencoba membuka gerbang sekolah.

"PAK SATPAM BUKAIN GERBANGNYA!!!" teriak Billa.

"Ray mending lo manjat aja deh! Bukain pagernya dari dalam," suruh Hanna.

"Gue pake rok anjing. Mana bisa manjat," ucap Raya.

"Halah gak guna lo," balas Hanna.

Tiba-tiba Willy sampai juga ke sekolah. Willy memberhentikan motornya. Ia kemudian melepas helmnya. Ikut gabung bersama Trio Kecebong.

"Eh Pak Satpamnya gak ada?" tanya Willy.

"Gak ada. Gue dari tadi mainin nih pagar kagak ada yang respon," jawab Billa.

"Wil buruan lo manjat deh!" suruh Raya.

Willy langsung naik ke pagar sekolah. Raya membantu Willy manjat pagar sekolah. Sedangkan Hanna dan Billa cuma nonton mereka berdua. Tiba-tiba ada ide terselubung diantara Hanna dan Billa.

Trio KecebongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang