Billa sedang memunguti matoa yang jatuh dari pohonnya. Ia memakai tongkat pramuka untuk menyondol gerombolan matoa yang sudah berubah warna menjadi keunguan. Ia sedikit kerepotan karena harus menyondol sendiri terus memunguti sendiri juga.
Ia lalu menaruh matoanya di dalam ceting yang ia bawa dari rumah. Sudah cukup banyak ia memakan buah hasil curiannya sore ini. Mumpung belum diunduh sama pemilik tanah mending ia unduh duluan. Tiba-tiba dari kejauhan ada Raya yang mengendarai sepeda onthel dengan cepat.
"Anjing kagak bisa direm. BILLA AWAS!!" Billa pun langsung minggir mendengar seruan dari Raya.
Gedubrak!!
Raya menabrak pohon matoa yang terdzolimi itu, "Billa tolongin gue".
Billa malah asyik tertawa sambil makan matoanya.
"Ibuk! Billa gak mau nolongin Raya," Raya merengek selayaknya anak kecil dan berusaha bangkit sendirian.
Hanna yang berlari kejauhan langsung meminta sepeda milik almarhum kakeknya itu.
"Rasain lo Ray, kena karma kan. Makanya jangan ninggalin orang sembarangan," omel Hanna sambil duduk di samping Billa.
Raya ikut gabung bersama kedua sahabatnya itu sambil memegangi tangan kanannya yang kegores.
"Gak kenapa-kenapa kan Ray?" tanya Billa.
Raya langsung doprok dihadapan Billa dan Hanna, "tangan gue luka Bil, sakit".
" Halah gitu doang sakit," ucap Hanna sambil memukul tangan Raya yang luka.
"ASU!!! IBUK HANNA NAKAL, TANGAN RAYA YANG SAKIT DIPUKUL!!!" teriak Raya.
"Yaudah kita bawa ke rumah sakit aja ya biar luka lo terobati," kata Hanna.
"Gak usah lebay Han. Buruan lo beliin Raya hansaplast!" perintah Billa yang langsung dilaksanakan oleh Hanna.
"Sakit Bil," ucap Raya.
Billa melihat luka di tangan Raya, "udah gapapa Raya, ntar juga sembuh. Jangan nangis, geli gue liat lo kayak begitu".
Di antara mereka bertiga Raya memang orang yang tidak betah merasakan sakit. Meskipun kegores sedikit pun dia pasti akan nangis seperti anak kecil. Apalagi kalau keluar darah pasti semakin parah. Raya emang agak aneh, tidak kuat merasakan sakit tapi suka bikin orang kesakitan karena kekerasannya.
Hanna pun sudah kembali membawa hansaplast. Billa langsung memasangkannya di tangan Raya. Setelah itu, mereka memakan matoa yang sudah Billa kumpulkan. Karena mereka gerombolan manusia kelaparan, dalam sekejap matoa itu habis.
"Lah habis Bil," ucap Hanna.
"Ambil lagi yok," ajak Raya.
"Han lo yang bagian manjat ya, terus gue sama Raya ngambil pake tongkat sama ngumpulin juga," kata Billa.
Hanna melihat Billa yang menggunakan tongkat pramuka langsung menegur, "eh gila lo Bil, masa tongkat pramuka lo pake buat nyolong".
"Kan udah gak kepake Han. Daripada di rumah gak bermanfaat mending gue pake buat ambil matoa," jelas Billa.
"Iya deh yang waktu kemah sangganya jadi juara satu," goda Raya
"Wah iya dong, ketuanya kan gue pasti juara lah," ucap Hanna menyombongkan diri karena dulu menjadi ketua sangga dan meraih juara.
Mereka pun sedang mengatur posisi. Kali ini Hanna bersiap di dekat pohon matoa untuk pdkt terlebih dahulu. Sebelum nanti memanjat. Sedangkan Raya sudah naik di atas kursi plastik sambil memegang tongkat. Lain lagi dengan Billa yang bersiaga dengan ceting nasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trio Kecebong
FanficTrio Kecebong merupakan 3 orang sahabat kecil yang hobinya bikin kerusuhan. Setiap hari pasti ada keributan yang ditimbulkan dari mereka bertiga. Namun dibalik itu semua mereka adalah 3 anak perempuan yang hebat. Mereka tetap tersenyum ceria meskipu...