Rambutan

57 7 0
                                    

🎶
Aku tak mau
jikalau aku dimadu
Pulangkan saja
ke rumah orang tuaku

Seperti biasa Hanna suka nyanyi di manapun dan kapanpun. Kali ini ia mengajak Raya mengamen di pinggir jalan dekat bengkel sepeda Mas Miko. Hanna sudah bergaya selayaknya musisi jalanan di luar negeri. Lalu ada Raya yang sibuk merekam penampilan Hanna, supaya nanti sahabatnya itu bisa viral melalui bakat luar biasanya.

"Ray pokoknya lo harus bantuin gue sampe viral! Masa gue kalah sama yang cuma nyuruh orang sudah sepuh mandi lumpur," kata Hanna.

"Iye. Tapi lo harus nyanyi lagu yang bener dulu. Masa masih sma nyanyinya lagu begituan," pinta Raya.

"Terus gue harus nyanyi lagu apa?" tanya Hanna.

Raya berpikir sejenak, "gimana kalo nyanyi lagu Thailand".

"Yang mana Maling Kingkong, Ngat Thang Ngat, apa Wik Wik?" tanya Hanna lagi.

"Yang terakhir aja deh," kata Raya dengan pelan.

"ANJAY LO! YA KALI GUE NYANYI WIK WIK!!!" kata Hanna sangat keras.

"Hayoh kalian lagi bahas apa? Masih kecil itu sekolah yang bener jangan malah bahas yang berbau dewasa!" Mas Miko tiba-tiba nongol di hadapan Hanna dan Raya.

"Yaelah Mas kita berdua mah udah gede. Orang tahun ini udah delapan belas tahu terus bentar lagi juga lulus sekolah," kata Hanna.

"Iya deh," Mas Miko kembali ke bengkel sepedanya yang kebetulan lagi sepi soalnya hari ini anak buahnya sedang sakit.

Hanna dan Raya mengekori Mas Miko. Mereka berdua mempunyai misi khusus. Seperti biasa mereka hobi cari gratisan. Kebetulan di depan bengkel Mas Miko ada pohon rambutan rapiah. Jadi Hanna dan Raya berencana ingin meminta sedikit.

"Kalo diliat-liat rambutan ini berbuah banyak ya Mas?" ucap Raya sambil melihat pohon rambutan di depan bengkel sepeda.

"Iya. Kalo kalian pengen ambil aja, daripada ntar buahnya pada ngebusuk!" Mas Miko terpantau sebagai pria yang peka.

"Gila baru dikode dikit aja langsung peka. Semoga menemukan pendamping ya Mas. Kasian ganteng-ganteng ngejomblo," puji Hanna.

"Tapi nanti itu kalo ngambil jangan lupa kasihin ke Yasmin sedikit!" suruh Mas Miko.

"Ih pedo. Kabur aja yo Ray!" setelah mengucapkan itu Hanna langsung mendapatkan kaplokan dari Raya.

"Ah elo bego Han. Maksudnya itu Mas Miko ngasih ke Yasmin biar bisa tersalurkan ke Mbak Jelita," kata Raya yang langsung mendapatkan acungan jempol dari Mas Miko.

Hanna memanggut-manggutkan kepalanya, "oh gitu".

Raya langsung memanjat pohon rambutan rapiah itu. Sedangkan Hanna menyimpan gitarnya terlebih dahulu. Lalu langsung ikut memanjat bersama Raya. Mereka berdua kegirangan mendapat rambutan gratis.

Di atas pohon mereka telah menghabiskan banyak sekali buah. Bahkan kulit rambutan sudah berceceran tidak karuan di bawah sana. Mereka berdua pun tidak lupa memberitahu Billa kalau hari ini bisa dapat rambutan gratis.

"Annyeong Billa kesayangan Hanna dan Raya," ucap keduanya dengan kompak.

"Huek. Geli gue dengernya," sahut Billa dari seberang sana.

"Ih lo mah gitu. Billa perut lo masih sakit?" tanya Hanna.

"Masih lah bego. Udah tau ini hari pertama gue mens masih aja nanya sakit apa gak," jawab Billa dengan ketus.

"Anjir garang bener lo. Mentang-mentang si paling M," cibir Raya.

"Si paling M apaan?" tanya Billa dengan sedikit ngegas.

Trio KecebongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang