Final

70 6 0
                                    

Setelah melalui pertandingan yang panjang. Akhirnya tim 12 MIPA 7 dan 12 IPS 4 berhasil lolos ke babak final. Sungguh sulit untuk dipercaya. Padahal tim ini terlihat sangat tidak meyakinkan tapi bisa-bisanya lolos ke final. Bahkan murid-murid kelas lain sampai curiga kalo tim ini dijampi-jampi Bu Intan wali kelas 12 IPS 4 yang kebetulan memiliki kemampuan indra ke-6. Atau wasitnya disogok oleh Pak Jayadi, wali kelas 12 MIPA 7.

Pada hari selasa ini pertandingan final akan berlangsung. Para guru sudah berkumpul untuk menyaksikan pertandingan puncak ini. Apalagi kepala sekolah, Pak Suman yang sangat excited melihat adu skill dari murid-muridnya ini.

Di tempat tunggu terlihat Trio Kecebong, Ela, dan Karin yang sangat deg-degan. Melihat itu Julian dan Ricky, ketua kelas 12 IPS 4 menghampiri lima temannya itu. Mereka berdua memberikan semangat agar kelima temannya itu tetap yakin bisa bertanding dengan baik.

"Guys pokoknya kalian harus tetap semangat. Ingat kata Pak Yanto waktu pembelajaran Pai. Kita itu harus optimis, ikhtiar, dan tawakal," Julian mencoba menyemangati timnya.

"Tapi gue takut Jul," Hanna yang biasanya selalu percaya diri kini mendadak lesu.

"Takut kenapa?" tanya Julian.

"Gue takut sama lawan kita Jul. Mereka tinggi-tinggi kayak pemain voli sama basket. Gue dua langkah mereka bisa satu langkah aja," Ternyata Hanna takut sama masalah tinggi badan.

Ya gimana Hanna tidak takut. Tim lawan yaitu kelas 12 MIPA 4 dan 12 MIPA 5 isinya bongsor-bongsor. Cuma Diandra saja yang tingginya termasuk normal untuk cewek disini, terus dia kiper jadi gak jadi lawan duel Hanna. Bayangin 12 MIPA 5 ajuin Yasmin yang udah bongsor banget. Malah ditambah kelas 12 MIPA 4 yang isinya Beta, Wanda, sama Yana. Hanna yang mungil kan langsung menciut.

"Yaelah cuma masalah tinggi takut Han. Santuy ah kita kecil kan malah lebih mudah geraknya," kata Raya.

"Iya juga ya," Hanna kini mulai percaya diri lagi.

"Udah deh kan masih ada gue sama Ela yang tinggi disini. Kita kan mau tanding futsal bukan ikut beauty pageant atau gak model," Billa pun turut menyemangati sahabatnya itu.

"Kalian fokus aja tanding jangan mikirin aneh-aneh. Ntar habis tanding gue traktir deh," Ricky kini baru bersuara untuk memberikan iming-iming agar mereka bisa tampil maksimal.

"Ricky lo emang terbaik sih. Gimana kalo lo jadi ayang gue?" Hanna kini mengeluarkan jiwa ulernya.

Julian membisikkan sesuatu ke Ricky, "gak usah diladenin Rick, anaknya emang begitu".

"Eh Rick lo udah janji kalo kita berdua menang bakalan lo traktir seblak. Awas ya kalo gak lo tepatin gue sunatin buat kedua kalinya!" mendengar ucapan Ela, Ricky langsung ketakutan.

"Iya bakalan gue tepatin kok. Santai aja," ucap Ricky dengan terpaksa.

"Kita berdua balik dulu ya. Semangat!!!" Julian dan Ricky pun kembali berkumpul bersama teman kelasnya masing-masing.

Di lapangan terdengar suara teriakan penonton. Sepertinya pertandingan akan siap dimulai. Para pemain yang akan tanding semakin deg-degan. Tim lawan kini sudah dipanggil untuk memasuki lapangan.

"Guys jangan terlalu mikirin buat jadi juara. Yang paling penting kita bisa ngelakuin terbaik. Fokus harus jadi nomor satu," ucap Raya sang kapten.

"RAYA BILLA HANNA ELA KARIN GOGOGOGO BUKAK SITIK JOSS ASOLOLE GENGS ICIKIWIR!!!" seru kelima gadis itu.

Setelah itu mereka dipanggil untuk memasuki lapangan futsal. Disana mereka dapat melihat Bu Intan yang memegang HP-nya untuk memfoto mereka dan dipamerkan ke story WA. Lalu ada Pak Jayadi yang bergaya dengan kacamata hitam anti silaunya.

Trio KecebongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang