Mbak Rara

90 7 0
                                    

Semua murid kelas 12 MIPA 7 kini berkumpul di lapangan bulutangkis. Kemarin mereka diberitahu Pak Jayadi, kalau hari ini olahraganya akan didampingi sama guru magang. Murid-murid cewek pun sangat senang akhirnya mereka bisa cuci mata. Karena sudah sepet 3 tahun olahraga yang ngajar Pak Jayadi.

Mereka pun diberitahu kalau hari ini membawa raket bagi yang punya. Tetapi hanya beberapa anak saja yang membawa diantaranya Julian, Willy, Okka, dan lima orang lainnya. Trio Kecebong tidak ketinggalan juga membawa raket dari rumahnya masing-masing.

Hanna hari ini cukup waras karena membawa raket badminton miliknya yang telah lama tak terpakai. Raya sepertinya tidak membaca pesan dengan benar, karena ia malah membawa raket nyamuk yang kebetulan berwarna ireng jambon (blackpink). Sedangkan Billa lebih absurd lagi. Karena ia membawa penggebug kasur yang kebetulan bentuknya mirip dengan raket bulu tangkis. Gak habis pikir dengan jalan pikir Raya dan Billa. Sepertinya mereka lagi tukeran otak dengan Hanna.

"Widih ngeri bener raket lo berdua," ujar Okka dengan memandangi Raya dan Billa dari atas sampai bawah.

"Ray, raket yang lo bawa salah. Mana warnanya blackpink," kata Willy.

"Bacot lo anjing," umpat Raya sambil menyalakan raket listriknya dan ia arahkan ke Willy.

"Eh jangan Ray," Willy menjauhkan raket nyamuk itu dari dekatnya.

Bukannya berhenti Raya malah semakin mengarahkan raket nyamuknya ke Willy. Ia dekatkan ke tangan lah lalu ganti kaki. Sampai Willy berlari ketakutan karena tidak mau kesetrum seperti waktu kecil. Namun melihat Willy ketakutan Raya pun semakin bersemangat mengejar dan menakut-nakuti.

Berbeda dengan Willy dan Raya yang sibuk kejar-kejaran. Hanna dan Okka bermain badminton bersama tapi tidak ada koknya. Kok tersebut sangat spesial karena hanya dapat dilihat oleh Hanna dan Okka. Lain lagi dengan Billa dan Julian yang duduk anteng melihat tingkah teman-teman kelasnya.

"Bil kok lo bawa gebug kasur?" tanya Julian.

"Gue lupa Jul naruh raket dimana. Yaudah deh daripada gue gak bawa apa-apa mending bawa ginian," jawab Billa sambil memamerkan penggebug kasurnya yang dipermak berwarna neon.

Julian tertawa, "lo ada-ada sih, nanti kalo lo mau? boleh pake punya gue dulu".

"Iya makasih," balas Billa.

Setelah itu tidak ada lagi percakapan diantara Billa dan Julian. Pak Jayadi muncul bersama seorang wanita muda dengan memakai seragam olahraga lengkap. Gadis itu juga sambil membawa tas yang berisi perlengkapan badminton.

Semua murid langsung berbaris dengan rapi. Mereka berdoa terlebih dahulu dan melakukan absen. Terlihat jelas raut wajah murid laki-laki yang riang gembira karena diajar guru olahraga yang cantik.

"Jadi begini murid-murid kesayangan Bapak Jayadi yang tampan dan rupawan," ucap Pak Jayadi yang langsung mendapatkan tanggapa julid ingin muntah dari murid-murid di depannya.

"Pak mau disetrum?" Raya mengangkat raket nyamuknya tepat di depan wajah Willy.

"Atau dipukul pake ini?" tanya Billa sambil mengangkat penggebug kasurnya yang terbuat dari rotan.

"Heh kurang ajar, jaga image dulu dong! Ini ada Mbak Rara yang akan mendampingi kalian saat olahraga beberapa minggu ke depan," kata Pak Jayadi yang langsung mendapatkan sambutan meriah dari semua murid.

"Alhamdulillah Ya Allah akhirnya gak diajar Pak Jayadi," Okka sujud syukur.

"Jam olahraga kelas 12 MIPA 7 saya serahkan kepada Mbak Rara. Tolong persiapkan mental ya!" ucap Pak Jayadi yang langsung melipir kembali ngopi di kantin.

Trio KecebongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang