[32]-Sahabat Zein

113 30 4
                                    

-
Kisah yang sama terus terulang, persahaban yang kian terjalin kuat, seakan dunia terasa sangat menyenangkan
-

Seminggu kemudian..

Terlihat seorang remaja yang berjalan memasuki pekarangan kediaman Zein. Auranya nampak berseri-seri bagaikan seseorang yang baru saja ditimpa keberuntungan

Dengan perasaan senang ia mengetok pintu kediaman Zein 'Tok,,tok,,tok,,'

Ceklek,,
"silakan masuk Tuan muda.." ucap bodyguard yang menjaga pintu bagian dalam kediaman Zein

Remaja itu mengangguk lalu melangkah masuk, pandangan memandang seluruh ruangannya "rasanya udah lama banget aku gak ada disini, aku duduk aja deh nunggu Zein"

Dikamar Zein, terlihat Tezza yang baru saja terbangun dari tidurnya, ia menguap lalu beranjak dari kasur

"ini udah jam berapa sih?" Tezza berjalan keluar kamar. Kebingungan mencari Zein yang entah kemana, Tezza mengacak-acak rambutnya kesal "Zein mana sih..? rumah ini sepi banget lagi.."

Tap,,tap,,tap,,
Tezza perlahan menuruni tangga menuju lantai bawah, setibanya dibawah ia melihat seorang remaja yang sedang duduk disofa, dengan kejahilannya Tezza menutup wajah remaja itu dengan bantal

"ahaha! rasain lo!" ujar Tezza

Karena kesal, remaja itu melepas paksa bantal yang menutup wajahnya, tanpa melihat orang yang menutup wajahnya, remaja itu membentaknya dengan kasar. Tezza yang dibentak hanya terus tertawa terbahak-bahak, ia tak tahu kalau yang ada dihadapnya ini adalah sahabat masa kecilnya

Tersadar bahwa yang ada dihadapnya adalah Tezza, remaja itu seketika menarik kerah baju Tezza, remaja itu nampak sangat kesal lalu menyeret Tezza keluar

"ngapain kamu disini?! pasti kamu mau cari gara² lagi kan sama Zein, dari pada Zein kenapa-napa nantinya, lebih baik aku usir kamu dari sini sekarang!"

Tezza yang kebingungan pun hanya mencoba melepaskan genggaman remaja itu dari kerah bajunya "lepasin gua Woi! apa-apaan sih lo?" gerutu Tezza kesal

Begitu remaja itu melangkah keluar seraya menyeret Tezza, begitu pula dengan Zein yang baru saja datang

"lho? kalian ngapain?" tanya Zein bingung

Melihat kedatangan Zein membuat Tezza sangat senang, ia sangat bersyukur karena dengan adanya Zein ia akan terlepas dari masalahnya saat ini "akhirnya kamu datang juga Zein.. sini buruan tolongin aku, nih orang masa seenaknya narik kerah baju aku, gak sopan banget"

remaja itu melirik sekilas pada Tezza "ck, bahasanya langsung sopan kalau ada Zein, giliran ngomong sama aku langsung kasar, pake pura² lupa lagi aku siapa" batin remaja itu dengan kesal

"woi!" panggil Tezza membuyarkan lamunan remaja itu. "lepasin gua!". Remaja itu melepaskan genggamannya dari kerah baju Tezza "iya, nih udah lepas!"

Zein tertawa kecil melihat tingkah kedua sahabatnya, Remaja yang kesal itu menghampiri Zein "Zein, ngapain sih Tezza ada disini? nanti kalau kamu diapa²in gimana? pokoknya aku gak mau kamu terluka"

"enggak kok Az, Tezza gak akan ngelakuin hal itu kok, sekarang Tezza udah kembali kayak dulu lagi, Tezza sahabat kita"

"tunggu Zein, tadi kamu manggil dia apa?" tanya Tezza

"Az" jawab Zein

"Az? lho? berarti.. dia Faaz dong!" ujar Tezza dengan nada suara yang cukup tinggi

"iya" balas Zein datar

Selamat Tinggal✔ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang