[25]-Penjelasan Keenan

123 31 6
                                    

-
Selamat Membaca!
-
⚠Diharap membaca dengan pelan, banyak kesalahan dipart kali ini⚠

Sehari yang lalu, sebelum Zein menanyakan sesuatu yang tak dapat dijawab oleh Nayla

°•°•°•°•°•°

Pagi itu, Zein tengah bersantai disebuah tempat yang diyakininya aman dan nyaman. Setelah menerima surat keterangan mengenai penyakitnyai, ia nampak tak bersemangat, rasanya ia tak ingin memberitahu kondisinya kepada siapapun

Seperginya Faaz, membuat Zein rindu dengan sosok sahabatnya yang senantiasa menemaninya itu

Selama merenungi nasibnya, tiba-tiba saja seseorang datang dari balik punggungnya, itu membuat Zein terkejut, bahkan sampai menyiapkan kuda²nya (latah ygy >_<)

Melihat seseorang yang tadi mengagetkannya adalah (mantan) kekasih gelap mamanya, membuatnya kesal, nyaris saja ia melayangkan bogemannya kewajah orang itu, namun ia menahannya, dan mencoba untuk tetap tenang dan tidak gegabah

Zein terduduk kembali dengan wajah kesalnya, lalu bertanya "apa yang membuat om ada disini?" tanyanya

Keenan tersenyum tipis, lalu duduk disebelah Zein, jarak duduk antara mereka lumayan jauh, membuat Keenan bergeser sedikit agar dapat duduk lebih dekat dengan Zein

Zein memalingkan wajahnya, enggan untuk melihat Keenan. Keenan memaklumi hal itu, lalu memulai pembicaraan

"bagaimana kondisi mu saat ini?" tanya Keenan

Zein menggeram kesal, lalu memjawab pertanyaan Keenan "kondisi ku baik² saja"

"ohya? lalu surat apa yang ada didalam tas mu itu? bukan kah itu surat pernyataan dari seorang dokter?"

Zein membolakan matanya terkejut, bagaimana Keenan bisa tahu bahwa ia baru saja menerima surat pernyataan dari seorang dokter? dibenak Zein melintas, bahwa Keenan sedari tadi menguping pembicaraannya dengan dokter

"apa maksud om? aku tidak pernah menerima surat apapun dari seorang dokter, jangan belagak seperti orang yang tahu segalanya!"

Keenan tertawa kecil, lalu memandang wajah Zein "melihat mu, aku seperti melihat Nayla yang berwujud laki², sifat mu saja sama dengannya, pem-bang-kang!"

Zein tertegun mendengar ucapan Keenan, setelahnya ia kembali memasang wajah kesal "akh! sudahlah, sebelumnya ada apa om sampai mendatangi ku? sampai mengalihkan topik seperti ini?"

"aku datang untuk meminta maaf padamu Zein, semua yang telah aku lakukan padamu adalah kesalahan besar, saat ini aku benar² ingin meminta maaf"

"aku sudah memaafkan om, tapi setiap aku mengingat hubungan om dengan mama ku.. rasanya.. pemberian maaf tak pantas untuk om"

"aku sadar bahwa yang telah aku lakukan pada Nay saat itu adalah kesalahan"

"tapi.. sebelum itu terjadi kami benar² saling mencintai, bagaikan pasangan yang memiliki masa depan yang cerah"

"Suatu malam, Nayla mengatakan, bahwa ia ingin sekali menikah denganku, aku sempat bingung, tapi ketika seseorang mabuk, ia tidak akan berbohong kan?"

"Nayla menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada malam itu, entah ia lupa atau bagaimana, tapi disaat aku menanyakan kejadian dimalam itu, dia benar² terlihat bingung, seakan kejadian itu tidak pernah terjadi"

"Nayla memang tak ingin menunjukkan perasaannya padaku, tapi dia memperlakukan ku layaknya pendamping hidupnya"

"Dimasa itu, aku semakin mencintai Nayla, aku bahkan tak ingin melihat Nayla berbicara kepada laki² manapun selain aku"

"tapi disaat, aku ingin sekali bertemu dengan mu, semuanya menjadi kisah yang suram. Nayla mulai membenciku, walau hubungan kami tetap berjalan, Nayla selalu saja acuh padaku, bahkan sampai menikah dengan laki² lain tanpa sepengetahuan ku..."

"aku tidak tahu kenapa Nayla tak mau menunjukkan dirimu padaku, tapi entah mengapa aku malah menjadi sangat ingin menemui mu, sampai aku nekat melukai Nayla.."

"Zein.. entah mengapa aku sangat ingin bertemu dengan mu, tapi jujur saja, walau aku sangat ingin menemui mu, aku tidak ingin Nayla meninggalkanku, Nayla terus mengancam jika aku sampai melukai mu maka ia akan memutuskan hubungannya denganku"

"aku tak ingin melukaimu Zein, tapi rasanya ada yang mendorongku agar aku melukai mu"

"wajar saja jika Nayla marah dan membenciku, aku telah melikai putranya bahkan nyaris membunuh putranya"

"kau adalah separuh dari nyawa Nayla Zein, walau aku merasa telah memenangkan hati Nayla, tapi kaulah yang menjadi pemenang sebenarnya"

"Rasa cinta ku pada Nayla bukanlah obsesi Zein, hanya saja aku sangat ingin memiliki Nayla" (sama aja kali, Keenan :v)

"akh! untuk apa aku menjelaskan semua ini padamu! kau pasti tak akan mengerti apapun.. Aku dan Nayla saling mencintai, apapun yang terjadi itu tak akan berubah"

"om..."

"hm?"

"apakah om mau menjelaskan semuanya pada mama ku juga?"

Keenan menunduk "aku tahu aku juga bersalah pada Nayla, tapi aku tidak punya keberanian untuk menjelaskan semuanya kepadanya"

"om harus bisa, walau bagaimana pun mama ku juga butuh penjelasan dari om"

"kalau begitu.." Keenan mengenggam kedua tangan Zein "bagaimana kalau kau saja yang menjelaskan semuanya pada Nayla?"

Melihat ekspresi Zein yang nampak bingung, Keenan melepaskan genggamannya dari Zein "aku sudah tahu kau pasti tak bisa"

"om Keenan, maksud ku.. aku akan melakukannya"

"benarkah?" tanya Keenan memastikan. Zein mengangguk mengiyakan pertanyaan Keenan

'puk
Keenan memeluk Zein erat "baiklah, aku percayakan semuanya padamu.."

Zein tersenyum tipis, lalu membalas pelukan Keenan "tapi setelah aku menjelaskan semuanya, om harus meminta maaf kepada mama ku"

"apakah kau tidak bisa mewakiliku?" tanya Keenan datar

Zein tertawa kecil "siapa yang berbuat kesalahan, dialah yang harus meminta maaf, itu berarti om lah yang harus meminta maaf pada mama ku, bukan aku"

Keenan semakin mengeratkan pelukannya. "egh" Zein nampak kesakitan. "baiklah tapi jelaskan semuanya pada Nayla ya" ucap Keenan dengan matanya yang tertutup (kamu nggak tahu Keenan, Zein ngejelasin semuanya ke Nayla dengan brutal, ampe mimisan lagi (╥_╥)

"baiklah, dasar aneh.." lirih Zein
.

.

.
Part dua puluh enam ditunggu ya! ^_^
1395 kata...

Author mohon maaf ya kalau part kali ini tidak dimengerti, Author sendiri mengeri tapi mungkin kalian tidak puas dengan part kali ini, jadi Author minta maaf ya kalau part kali ini kurang dimengerti.. Tapi Author akan berusaha agar part selanjutnya dapat dimengerti.. Maaf ya..
o(╥﹏╥)o

See you next part! (。'▽'。)♡

Selamat Tinggal✔ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang