[04]-Nyawa Zein

236 41 4
                                    

-
Ikhlas adalah cara terbaik untuk melepaskan, hidup dan mati suatu makhluk hanya Sang Pencipta yang menentukan, kita hanya dapat berdoa yang terbaik
-

Dimalam yang indah, dihiasi dengan senyuman dan tawa Zein beserta anggota rumahnya, hal inilah yang selama ini ia inginkan dan akhirnya terwujud

"Sayang, besok malam ada acara dirumah temen lama mama, dia baru aja pindah kejakarta, Zein mau ikut gak? tempatnya deket kok, gak sampai keluar kota" ujar Nayla bertanya pada Zein

"mau ma, jarang² Zein keacara temen mama"

"Yaudah, besok kita shopping ya di mall"

"iya ma"
.

.

.
Besok adalah hari sabtu, hari dimana sekolah Zein diliburkan hingga Ahad tiba. Waktu yang tepat untuk berbelanja

Di mall yang mewah nan megah, terlihat Zein yang tengah memilih pakaian yang akan ia kenakan diacara teman mamanya itu

"hm, pilih yang mana ya? semuanya bagus² lagi" gumam Zein seraya memilih pakaian

"Sayang.. lama banget milihnya, pakaiannya gak ada yang bagus ya?" tanya Nayla

"bagus semua kok ma, karna itu Zein lama milihnya, hehe"

"ooh, kalo gitu kita beli aja semuanya"

"jangan ma, mama main borong aja, nanti kalau Zein gak pake, mubazir lagi pakaiannya"

"yaudah.. cepetan dong milihnya, Zein kan ganteng, pakaian apa aja cocok buat Zein"

"hehe, iya ma"
.

.

.
Malam pun tiba, Nayla dan Zein kini berada diacara teman lama Nayla. Terlihat Nayla yang tengah melepas rindu dengan teman lamanya itu, mereka tampak gembira dengan acara malam ini

Zein hanya diam dengan memasang senyuman manisnya, banyak wartawan yang riuh diluar, banyaknya tamu² terhormat datang diacara tersebut, membuat acara semakin meriah

Zein terkejut melihat Faaz ada diacara malam ini. "Faaz? kamu kok ada disini?" tanya Zein yang tak menyangka akan bertemu kembali dengan temannya

"tadi aku mau nanya itu kekamu, tapi udah keburu kamu nanyain balik, ini acara mama aku"

"acara mama kamu?" tanya Zein lagi lalu diangguki oleh Faaz

"waah udah saling kenal aja nih" ujar Nayla

"ternyata kamu udah temenan sama putranya nyonya Nayla toh Az, kamu kok gak bilang² sih" ujar Freely mama Faaz

Faaz terkejut mendengar perkataan mamanya, yang mengatakan bahwa Zein adalah putra dari Nayla "ka-kamu? putra Nyonya Nayla?" tanya Faaz terkejut, Zein mengangguk mengiyakan pertanyaan Faaz

"wah, pertemanan kita tambah seru dong kalau kayak gitu, mama kita temenan, kita juga temenan, gokil banget"

"iya Az"

Faaz berbalik menghadap mamanya "ma, aku sama Zein itu temenannya disekolah, Faaz belum tanya² lebih sama Zein, jadinya gak tau kalau Zein itu putranya nyonya Nayla, hehe"

"ooh, teman sekolah ternyata, haha" ujar Nayla

"iya tante" ucap Faaz

"yaudah, sekarang kita makan bareng yuk, acaranya udah mau mulai nih" ujar Freely

Selamat Tinggal✔ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang