For Morosis 14

3.2K 512 197
                                    

Farel enggak jadi ke gereja, padahal dia udah siap-siap untuk menyalakan mesin mobilnya. Dirinya seketika mengurungkan niatnya sewaktu melihat Artito yang berjalan dengan loyo di depan mobilnya.

Tiiiin!

Tanpa sadar, Farelino mengklakson mobilnya hingga Artito berjingkat kaget.

"ANJING! Turun lo, anjing! Ribut kita sekarang!" maki Artito karena acara ngelamun galaunya diinterupsi dengan tidak sopannya.

"Turun atau gue pecahin kaca mobil lo pake batu!" teriak Tito enggak santai sambil memukul pelan kap mobil Farel. Akan tetapi, Tito enggak tau aja kalau di dalam mobil itu siapa, soalnya Farel memakai kaca film sehingga tidak tampak bayangan Farel sama sekali.

Farel menurut. Mumpung ada kesempatan, Farel mau ngobrol sama Tito yang terus menghindarinya. Dan semoga Tito mau berbicara dengan kepala dingin dengannya—yang mana boro-boro kepala dingin, Tito dikagetin klakson begitu aja langsung keluar tanduk iblisnya.

"To ...," panggil Farel lirih manakala ia menyembul dari balik pintu mobil.

Artito melotot. Lalu, lelaki yang lebih muda itu dengan terburu-buru mendekati Farelino yang hendak turun dari kendaraannya.

"Gak, gak, gak! Kagak jadi! Lo masuk lagi aja, kalo lo keluar, lo yang gue pukul pake batu!" kata Tito sembari mendorong kepala yang lebih tua untuk masuk.

"To! Tunggu, To! Gue mau ngomong!" Suara Farelino teredam karena Tito yang susah payah memasukkan tubuh bongsor Farelino ke dalam mobil.

Sampai akhirnya, Farelino berhasil Tito masukkan ke dalam ruang kemudi. Namun, tak sampai di situ, Farel tak menyerah. Si kakak tingkat juga memaksa untuk membuka kembali pintu mobilnya.

Artito menahan pintu tersebut dengan punggungnya, untuk setelahnya kakinya menahan dengan menempel pada mobil lain.

Ilustrasi: (sorry, pake stiker aja soalnya gambar gue jelek. Stiker jelek, tapi gambar gue lebih jelek.)

"Kagak! Kagak mao ngobrol!" Tito masih menahan meskipun badannya terguncang sebab Farelino masih memaksa keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kagak! Kagak mao ngobrol!" Tito masih menahan meskipun badannya terguncang sebab Farelino masih memaksa keluar.

"TO! TO!" teriak Farel samar dari dalam sana.

Oke, ini drama banget. Tapi agak kocak sebenarnya kalau dilihat oleh orang lain.

Tito masih bertahan pada posisinya, sampai tahu-tahu ia menyadari jika Farel sudah tenang di belakangnya.

Panik lagi, Artito Mahesa berbalik untuk mengintip. Menempelkan keningnya pada kaca mobil Farelino, berharap bisa melihat si kakak tingkat yang terjebak di dalam sana.

Dan Tito melihat bahwa kemudi itu kosong ...

... juga pintu samping kemudi yang terbuka.

Berbalik kembali, untuk sekonyong-konyong dahinya membentur dada bidang seseorang.

MorosisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang