With You

20 6 0
                                    

"Saat bersamamu, waktu terasa begitu cepat berlalu."
-Arsa Nata Prawira

"Kakak mau ajak Naya ke mana?" Tanyaku, saat tiba-tiba saja Kak Arsa menarik tanganku dan memaksaku untuk mengikutinya."

"Udah ikut aja." Ucapnya tanpa menjawab pertanyaanku.

"Jauh, nggak?" Tanyaku penasaran.

"Suuuttt..." Kak Arsa menempelkan telunjuk tangannya di bibirku.

Aku mengerjapkan kedua mataku, kaget dengan perlakuan Kak Arsa.


"Nggak usah banyak nanya, ikut aja."

"Tapi Naya lapar, belum makan." Ucapku protes.

"Nanti kita cari makan sama-sama. Sekarang ikut aja dulu."

"Yaudah, iya." Aku pun memilih mengikuti kemauan Kak Arsa, dari pada dia ngomel terus, batinku.

"Kita jalan kaki?"

"Naik motor, jalan kaki jauh."

"Motornya mana?"

"Di parkiran."

"Parkirannya jauh?"

"Tuh, udah kelihatan."

"Lapar, lapar, lapar." rengekku pada Kak Arsa.

"Iya, Naya, aku denger." Ucapnya sambil menangkup wajahku dengan kedua tangannya.

"Ih, lepasin! Jelek tau." Ucapku kesal.

"Kamu keliatan imut, kaya bakpau." Ledeknya sambil tertawa.

"Apa!? Jadi maksudnya, pipi Naya bulat gitu?" Ucapku cemberut

Hahaha... Kak Arsa malah mentertawakanku, dia terlihat begitu senang menggodaku.

"Kenapa ketawa? Emangnya ada yang lucu?" Tanyaku heran.

"Nggak, pengen aja ketawa. Nggak boleh?"

"Tapi Kakak ketawa ngeledek Naya, kan?"

"Siapa bilang? Kakak itu ketawa karena lucu liat kamu cemberut gitu, tambah gemes. Jadi makin sayang." Ucapnya sambil melirikku.

"Apa lirik-lirik? Naya masih kesel, yah. Kak Arsa nyebelin, pokoknya Naya ngambek." Ucapku pura-pura marah.

"Udah nggak usah ngambek, kita udah sampai di parkiran. Kamu lapar kan, mau makan?"

"Iya, Naya lapar banget. Rasanya kaya udah nggak makan selama seminggu."

"Apa, sih? Nggak usah lebay." Ucapnya terkekeh.

"Ya udah, kita berangkat sekarang aja, ya. Kalau nemu warung makan langsung berhenti aja. Naya udah nggak kuat nih, mau pingsan."

Aku sengaja pura-pura terlihat lemah di depan Kak Arsa, ingin tahu bagaimana responnya jika aku benar-benar pingsan.

"Jangan pingsan di sini dong, Kalau Kakak nggak kuat angkat kamu gimana? Masa kakak biarin kamu di sini sendirian."

Diary Naya (TAMAT)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang