SATU

1.7K 279 277
                                    

"cepetan Syafa, kita udah mau telat."

"Iya-iya bentar, tali sepatu gua lepas."

"Yok berangkat" ucap gadis itu seraya mengambil helm dari tangan Vino, lalu segera naik ke atas motor.

Laki-laki itu pun langsung menjalankan motornya dan meninggalkan pekarangan rumah Syafa.

Motor hitam itu berhenti di parkiran sekolah. Di sana sudah ada Alion___wakil ketua BLACK MOON. Dan anggota-anggotanya yang lain.

Syafa segera turun dari atas motor. Ia segera mendekat ke arah sahabatnya, Sharen___pacar dari Alion.

Mereka semua pun berjalan menuju kelasnya. Kebetulan mereka semua memang satu kelas. Banyak pasang mata yang memperhatikan nya di koridor sekolah, namun hal itu sudah biasa bagi mereka.

BLACK MOON, geng motor yang sangat di takuti di SMA tunas bangsa. Geng motor itu terdiri dari 6 Anggota inti, dan di ketuai oleh Alvino Xafarel Farenza.

Vino sendiri selain ketua dari geng BLACK MOON, ia juga ketua OSIS SMA tunas bangsa. Banyak murid-murid cewek SMA tunas bangsa yang menyukainya, karna selain tanpa. Ia juga sangat jenius,  kalian mungkin bingung kenapa seorang ketua geng motor bisa menjadi ketua OSIS. Itu karena hanya dengan dirinya anak-anak bandel SMA tunas bangsa bisa di atur dengan baik.

Namun hanya ada satu gadis yang bisa memikat hatinya, Syafana Anastasya Dharmawangsa. Cewek tercantik di SMA tunas bangsa, sekaligus anggota dari BLACK MOON.

*******

"Mana dasinya? Gak mampu buat beli dasi? Push up lima puluh kali."

"Tu baju kenapa gak di masukin? Kayak Jamet, Push up lima puluh kali."

"Tu rambut kapan di potongnya? Mau gua botakin sekalian? Push up seratus kali."

Tiga siswa yang melanggar peraturan itu langsung nurut dengan perintah Vino. Ia akan berubah menjadi macan galak jika ada yang berani-beraninya melanggar peraturan sekolah ini.

"Keluar dari kelas sekarang, dan jangan di ulangi lagi. Kalo sampe di ulangin lagi tau akibatnya" perintah Vino, tiga siswa itu pun langsung keluar dari dalam kelas.

"Widih, ngeri-ngeri" ucap Lion sambil menepuk-nepuk tangannya.

"PR Lo udah?" Tanya Angga langsung pada intinya.

Vino memutar bola matanya malas. Meski begitu, ia tetap mengasih buku PR nya ke sahabatnya itu.

"Makasih Vino sayang" ucap Angga dengan nada genit, menirukan suara Syafa.

Pelototan tajam dari mata Vino membuat nyali Angga menciut. Hal itu sontak mendapatkan gelak tawa dari yang lainnya.

"Kenapa Lo?" Tanya Vino ke Rafa yang hanya diam saja.

"Dia lagi galau bos, uminya nyuruh dia buat putusin pacar nya" jawab Angga sambil menyalin catatan Vino ke bukunya.

Vino mengangguk-anggukan kepalanya paham.

"Terima nasib aja, Fa" ucapnya, tertawa pelan di akhir kalimatnya.

"Vin, ke kantin yok. Gua laper" ajak Syafa.

"Gak ada, tiga menit lagi bel."

"Lo mau pacar Lo ini mati kelaperan" kesal Syafa.

"Ni, makan roti punya gua" ucap Sharen sambil melempar roti miliknya ke arah sahabatnya itu.

Gadis itu menangkap rotinya tepat sasaran. "Makasih Sharen sayang" ucapnya.

Baru saat ia ingin memakan rotinya, tapi bel masuk sudah berbunyi. Meraka semua pun tertawa melihat ekspresi kesal Syafa. Gadis itu hanya mendengus kesal.

HAFISYA ; My Husband Mas Santri (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang