DUA PULUH DELAPAN

280 65 94
                                    

Happy reading!!!

Hari ini Syafa kedatangan tamu spesial. Ya, Sharen. Syafa mempersilahkan gadis itu untuk masuk dan Mereka duduk di sofa yang berada di ruang tamu.

"Ya ampun Ren banyak banget" ucap Syafa saat melihat barang-barang bawaan Sharen yang lumayan banyak.

"Kalau mau Datang mah datang aja nggak usah bawa-bawa kayak gini. Jadi ngerepotin."

"Nggak kok. Gua juga seneng bawa ini semua, kan buat calon ponakan gua" jawab Sharen.

"Makasih ya, Ren."

Gadis itu membalasnya dengan anggukan.

"Betewe kapan nih Lo nikah Ama Lion? Udah seagama kan?"

Oh ya, sekarang Sharen dan Lion sudah satu agama ya. Lion sendiri yang memutuskan untuk pindah agama. Dan ia juga sudah memikirkan keputusan ini jauh-jauh hari, jadi ia pindah agama bukan karena cinta.

"Entar, sukses dulu. Kalo nikah sekarang mau di kasih makan apa anak gua nanti."

"Haha iya juga si. Pokoknya Lo nikmati dulu aja masa remaja Lo, kalo dah nikah nggak bebas tau."

"Iya iya, tapi kalo nikah muda Trus suaminya modelan Hafiz mau-mau aja gua" jawab Sharen di akhiri kekehan.

"Aelah lu mah."

Cukup lama mereka saling diam hingga akhirnya Sharen kembali membuka suara.

"Syaf, Lo kangen nggak sih sama Anggota black moon? Jujur ya, gua kangen masa-masa kita ngumpul di markas bareng" ucap Sharen.

Syafa menghembuskan nafasnya pelan. "Sama, gua juga kangen."

"Semoga suatu saat nanti kita bisa kumpul bareng lagi dengan pasangan masing-masing ya" lanjut gadis itu lagi.

"Semoga."

****

Sharen sudah pamit pulang sejak satu jam yang lalu. Katanya si ada urusan yang harus ia selesaikan. Padahal dirinya sebenarnya masih betah di rumah Syafa.

Syafa berjalan menuju dapur. Niatnya ia ingin bikin nasi goreng. Tiba-tiba saja ia ingin memakan nasi goreng buatannya.

"Eh, mba Syafa mau ngapain?" Tanya bi Inah.

"Saya mau masak nasi goreng bi" jawab Syafa.

"Biar bibi aja mbak yang masakin. Entar kalo mbak kecapekan saya bisa di marahin mas Hafiz."

"Udah bibi tenang aja, saya lagi pengin makan nasi goreng buatan sendiri. Dedek bayinya yang minta."

Bi Inah pun akhirnya mengangguk dan berjalan menuju halaman belakang rumahnya untuk menyapu lantainya.

Lima belas menit kemudian nasi goreng buatan chef Syafana pun sudah jadi. Ia mengambil sendok dan air minum lalu segera duduk di atas kursi.

Ia mengambil nasi gorengnya dengan sendok lalu menguapkannya ke dalam mulutnya. Satu kata untuk nasi gorengnya, enak.

Saat tengah asik menikmati makanannya tiba-tiba saja terdengar suara ketukan pintu. Syafa pun beranjak dari duduknya untuk membukakan pintu.

Tok....tok....tok....

Ceklek....

"Assalamualaikum" ucap Hafiz.

"Waalaikumsalam" balas Syafa.

Kini, dua pasutri itu tengah mencari sesuatu. Ya, mereka tengah mencari Molly yang entah kemana. Syafa sedari tadi sudah uring-uringan karena kucing kesayangannya entah hilang kemana.

HAFISYA ; My Husband Mas Santri (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang