TIGA

578 247 220
                                    


Happy reading!!!

Sesuai dengan kesepakatan mereka semua. Sekarang black moon sudah ada di lapangan yang biasa ia gunakan untuk Tanding dengan bochiel.

"Lama banget si mereka" gerutu Syafa, dirinya sudah di gigiti nyamuk.

"Bentar lagi kayaknya" balas Vino.

Dari arah depan sana sudah ada Juan beserta enam anak buahnya. Vino dan yang lainnya pun segera beranjak dari duduknya.

Juan beserta anggotanya menatap remeh ke arah Vino. Tanpa lama-lama lagi vino langsung menendang perut lawannya itu sebagai tanda kalo pertandingan sudah di mulai.

BUGH....

Syafa sedang menghajar cowok berambut kuning itu.

"Lo lagi Lo lagi. Dasar si kuning" ucap Syafa lalu menendang perut cowok itu menggunakan kakinya yang berbalut sepatu.

"Rasain tendangan maut gua, hiyakkkkkkkkkkkkk" Angga menendang wajah lawannya itu.

Cowok berambut kuning itu beranjak dari duduknya dan mengeluarkan benda tajam dari belakang tubuhnya. Ia mengarahkan benda tajam itu ke arah syafa, Syafa memelototkan matanya melihat pisau tajam itu.

Saat dirinya hendak melawan, ada seseorang yang memegang tangannya dengan sangat kuat hingga ia kesusahan untuk melawan.

"Lepasin gua!" berontak Syafa.

"VINO, TOLONGIN!" Teriak Syafa.

Vino dan teman-temannya yang mendengar teriakan Syafa pun menghampirinya.

"Jangan mendekat, kalo Lo gak mau temen Lo yang satu ini kenapa-kenapa."

Namun Vino tak menghiraukan ucapan cowok itu. Ia langsung menendang tangan Laskar dan membuat pisau itu jatuh ke lantai.

BUGH...

Satu tinjuan melayang di wajah cowok itu.

"Melanggar peraturan" Vino langsung menendang tubuh lawannya itu hingga tergeletak di tanah. 

Syafa yang tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu, ia langsung menendang  perut Boy menggunakan kakinya hingga membuat cowok itu langsung mundur ke belakang sambil memegang perutnya.

Sharen yang memang sudah Sangat-sangat emosi, ia langsung memelintir tangan Boy hingga cowok itu memekik kesakitan.

"Ampun, ampun" ucap Boy.

Sharen langsung melempaskan tangan cowok itu dan mendorongnya agar menjauh darinya.

"Cabut" ucap Juan yang langsung lari naik ke atas motornya.

"GUA BAKALAN BALAS LO PADA" Ucap Juan sebelum akhirnya pergi.

Vino langsung mendekat ke arah Syafa. "Gapapa?" Tanya laki-laki itu.

Syafa menggeleng pelan.

"Seriusan gapapa" tanya Sharen yang juga ikutan khawatir.

"Gapapa, udah biasa kali. Tenang aja" balas Syafa di akhiri senyuman khas nya.

"Emang brengsek, dia tuh gak bakalan menang kalo gak bawa benda-benda kayak gitu" ucap Angga yang masih sangat kesal dengan salah satu anggota bochiel itu.

"Udahlah, kita pulang, udah malem juga" ucap Vino yang di balas anggukan oleh mereka.

Mereka semua pun berjalan ke arah motor mereka. Syafa pulang dengan vino, Sharen sudah pasti dengan Lion. sedangkan Angga dan Rafa, mereka membawa motor sendiri-sendiri.

HAFISYA ; My Husband Mas Santri (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang