Jangan lupa vote dan komennya sebelum baca!!
Happy reading!!!
Vania menghela nafasnya pelan. Ia harus bisa menjelaskan semuanya kepada anaknya.
"Syafa sayang, akibat kecelakaan kamu yang lumayan parah mengakibatkan janin kamu tidak tertolong, nak."
"A-apa."
Saat itu juga air matanya langsung jatuh begitu saja. Perasaannya benar-benar hancur sekarang. Hancur.
"Enggak, bunda pasti bohong kan? Bunda pasti lagi prank aku kan? Bilang sama aku bunda, dimana letak bunda sembunyikan kameranya."
Vania memeluk tubuh anaknya yang bergetar. "Bunda nggak bohong sayang. Bunda nggak lagi ngeprank."
"Bunda, anak aku bunda, hiks."
"PESAWAT GARUDA GA402 TELAH DIKABARKAN HILANG KENDALI, DIKARENAKAN CUACA YANG BURUK HARI INI. TIM SAR DAN POLRI SEDANG MENCARI KEBERADAAN. SELURUH PENUMPANG DAN KRU YANG BERTUGAS DI NYATAKAN TIDAK ADA YANG SELAMAT. "
Perhatian mereka semua langsung tertuju pada televisi yang tengah menanyangkan sebuah berita.
Seketika seluruh tubuh Syafa melemas, air matanya kembali mengalir begitu deras. Ini tidak mungkin terjadi pada Hafiz kan.
"I-itu pesawat yang di tumpangi Hafiz."
Mereka semua sontak kaget dengan penuturan Syafa.
Vania langsung memeluk tubuh putrinya erat. Ia tau bagaimana perasaan anaknya saat ini.
"Bunda, Hafiz pasti selamat kan, Bun" hari ini adalah hari terburuk bagi Syafa. Tepat di hari ini, calon anaknya dan juga suaminya telah berpulang ke Rahmatullah.
****
Vino begitu terkejut saat mendapatkan kabar Hafiz sudah tiada. Karena kebetulan ia sedang ada libur tiga hari jadi ia memutuskan untuk pulang ke Indonesia. Dan saat mendapatkan kabar tersebut ia reflek langsung membuka ponselnya. Menampilkan pesan dari Hafiz sebelum naik ke dalam pesawat.
085xxxx
Vin, ini gua Hafiz. Hari ini gua balik ke Indonesia, doain gua ya supaya Selamat sampai tujuan. Kalau ada apa-apa sama gua, gua nitip Syafa ya. Jagain dia.Laki-laki itu buru-buru menyiapkan kopernya dan juga beberapa pakaiannya.
Pukul empat sore Vino sudah sampai di Indonesia. Kini ia sedang berada di makam Hafiz. Setelah turun dari pesawat, ia langsung bergegas kesini.
Syafa mengusap batu nisa tersebut dengan lembut dan memeluknya sesaat. Tangannya ia letakkan pada tanah bertabur bunga itu.
"Kamu bohong" lirihnya. "Kamu bohong!!! Kamu bilang hanya dua hari. Lalu, kenapa selamanya" sambung Syafa lagi.
"Hafiz, kamu kenapa tega ninggalin aku sendirian!!"
"Kamu udah bahagia kan sama anak kita disana. Tungguin aku ya."
****
Syafa duduk di taman dekat rumahnya, ditemani oleh Vino. Malam ini terasa hampa, hembusan angin malam mengenai kulit putihnya. Sedetik kemudian, ia menyadari ada sebuah surat yang Hafiz titipkan untuknya.
Syafa membuka sebuah surat dengan judul, "Untuk Syafa." Dengan tangan yang sudah terasa dingin, ia mulai membuka surat tersebut.
"Assalamualaikum Syafa."
"Sya, sejauh apapun aku. Aku akan selalu jaga kamu. Nggak pernah terlintas sedikitpun dalam hati aku, buat pergi jauh dari kamu."
"Mungkin setelah ini aku bakalan kangen sama kamu Sya, kangen didekat kamu, kangen pelukan kamu, kangen masakan kamu. Sya, nanti aku mau balik ke Indonesia. Doain aku ya supaya lancar sampai tujuan."
"Kalau seandainya aku nggak bisa pulang dengan selamat, kamu harus bisa jaga diri kamu baik-baik."
" Syafana Anastasya Dharmawangsa, gadis pertama yang ngisi hati aku. Kamu cantik, cantik banget. Kamu sempurna di mata aku, dan aku beruntung punya kamu. I love you Sya."
"Hafiz, kenapa cerita kita sesingkat ini" lirih Syafa.
Vino yang berada di sampingnya pun hanya bisa diam. Ia tau bagaimana perasaan Syafa saat ini, ia akan selalu menjaga sahabat sedari kecilnya ini.
Syafa mengambil Pulpen di dalam tasnya. Lalu menuliskan sesuatu di balik kertas tersebut.
"Untuk hafidz."
"Hafiz, andai aku tau tanggal 5 Mei itu adalah peluk terakhir darimu. Maka takkan aku biarkan lepas begitu saja, akan aku dekap lebih lama bahkan tanpa jeda."
"Hafiz, laki-laki terbaik setelah Ayah."
"Kenapa secepat ini. Padahal rasanya baru kemarin kita bertemu, lalu kenapa kita di pisahkan untuk selama-lamanya."
"Terimakasih kasih pria terbaik dalam hidup aku. Sejuta sayang untuk Al-hafidz Abdul Zian. Pergimu adalah hal teramat pedih dalam hidupku."
Syafa meletakkan kembali kertas dan juga pulpennya ke dalam tasnya. Dan saat itu juga air matanya mulai berjatuhan. Vino yang peka pun langsung mengusap-usap punggung Syafa. Seakan-akan memberikan semangat untuk wanita itu agar tetap bisa mempertahankan hidupnya walaupun tanpa seorang Hafiz.
"Semangat Syaf, Lo pasti bisa lewati ini semua. Lo harus bisa ikhlasin Hafiz sama anak lo, biar mereka tenang di sana" ucap Vino memberikan semangat.
"Iya, Vin. makasih ya" balas Syafa.
"Gua bakalan selalu ada buat Lo Syaf. Gua siap jadi Sandaran Lo kalau Lo butuh. Kalau Lo butuh apa-apa, bilang aja sama gua."
"Makasih, Vin. Lo emang sahabat terbaik."
Syafa langsung berhambur ke dalam pelukan Vino. Disaat-saat seperti ini, ia benar-benar sangat membutuhkan Vino untuk mensupportnya. Ia akan mengikhlaskan Hafiz walaupun ia tau pasti itu berat. Tapi apa salahnya di coba.
Rumah tangganya dengan Hafiz memanglah belum lama. Tapi Syafa merasa seperti sudah berumah tangga dengannya selama bertahun-tahun.
Malam ini, di temani oleh Vino, bintang dan bulan-bulan. Ia bertekad untuk tetap melanjutkan hidupnya dan berusaha untuk mengikhlaskan anak dan suaminya.
*****
(Selesai)
Akhirnya cerita ini selesai juga ges. Maaf banget kalau nggak sesuai sama ekspektasi kalian.
Makasih banyak buat yang udah setia baca cerita ini dari awal sampai akhir. Jujur aku rada ragu si nulis endingnya. Tapi semoga tidak mengecewakan ya.
Ada yang nangis pas baca part ini???
Ada sesuatu yang mau kalian sampaikan Sama Syafa???
Sesuatu yang mau kalian sampaikan sama hafidz???
Sesuatu yang mau kalian sampaikan Sama aku???
Maaf banget kalau cerita ini gak terlalu bagus.
Doain semoga bisa segera di bukukan😭
Sampai jumpa di cerita aku selanjutnya!!!
Ada yang mau aku bikin cerita khusus untuk Vino dan Zefana???
Atau lion dan Sharen???Apa Angga??? Atau si batu Rafa??? Komen ya ges.Papay, Sampai jumpa. Salam hangat dari author yang sangat-sangat baik hati.
See you pren✨
KAMU SEDANG MEMBACA
HAFISYA ; My Husband Mas Santri (END)
Teen FictionSingkat. Cerita ini menceritakan tentang seorang anak geng motor yang di jodohkan dengan seorang santri. ****** Al-hafidz Abdul Zian, seorang santri salah satu pondok pesantren yang terkenal di kotanya. Pria tinggi dengan hidung mancung. Pahatan waj...