DUA PULUH EMPAT

274 60 73
                                    

Happy reading


Sesampainya di rumah, Hafiz jadi merasa tak enak hati. Karena sepanjang perjalanan tadi, keduanya hanya terdiam dengan isi pikiran masing-masing. Apalagi Syafa, wanita itu tampak terlihat sedih.

Hafiz mendekat kearah Syafa. Mengambil hangat tangan mungil itu. "Aku minta maaf" lirih Hafiz menundukkan kepalanya.

Syafa menangis, wajahnya sudah penuh dengan air mata. Membuatnya semakin tak enak. "Aku minta maaf, Sya" lirih laki-laki itu lagi.

Bukannya mereda, tangis Syafa kembali terisak. Tanpa aba-aba Syafa langsung memeluk pinggang Hafiz. Menangis di sana, Tidak memberikan cowok itu celah untuk melepaskannya.

"ini kan yang kamu mau" ucap Syafa masih dengan isak tangis memeluk Hafiz.

Hafiz hanya diam, ia merasa telah membuat Syafa kecewa. Ia mungkin terlalu memaksa wanita itu.

"Aku seneng Hafiz junior bakalan datang, jagain aku sama anak kamu ya."

"Kamu enggak marah?"

Syafa menggeleng. "Enggak, awalnya aku takut. Tapi karena aku ada kamu rasa takutnya hilang."

Laki-laki itu tersenyum. "Aku janji Sya, bakalan terus jaga kamu sama bayi kita."

****

Rumah Hafiz dan Syafa kedatangan tamu spesial. Siapa lagi kalo bukan bunda dan ibu mertuanya. Saat ia memberitahu mereka kabar baik tentang dirinya yang telah mengandung, kedua wanita baruh baya tersebut langsung sibuk datang ke rumah. Membawa berbagai macam perlengkapan dan juga beberapa makanan sehat.

Terlebih lagi keduanya tidak lupa untuk update status di Facebook. Dengan caption, "welcome cucuku". Syafa hanya tertawa, ia merasa sangat bahagia hari ini.

Sedangkan ayah dan papa mertuanya sedang ada urusan jadi belum bisa datang saat ini. Mungkin lain waktu mereka akan datang. Mereka juga tak kalah bahagianya saat mendengar kabar Syafa mengandung.

****

Malamnya Syafa kembali mual-mual, Membuat Hafiz harus selalu ada di dekatnya.  Melihat Syafa yang sudah beberapa kali muntah ia juga ikutan mual.

Ia memegang rambut panjang Syafa, menunggu wanita itu dengan tenang tanpa protes.

"Sakit ya, Sya?" Tanya Hafiz.

Pertanyaan itu kembali membuat Syafa naik darah. "ENGGAK."

"YA SAKIT LAH, PAKE DI TANYA LAGI" kesalnya.

Ia kembali memuntahkan isi perutnya yang baru saja di isi. "Wlekk"

"Wlekk"

Mendengar itu Syafa langsung menatap Hafiz di belakangnya yang juga ikut-ikutan 'wlekk'

"KAMU NGEJEK AKU" celotehnya.

"Bukan gitu Sya, aku-"

"Ini anak kamu loh" tunjuk Syafa ke perutnya. "Jangan ikutan wlekk wlekk juga" lanjutnya.

Laki-laki itu mengangguk lucu, wanita hamil juga ternyata sesensi ini. "Iya iya, maafin hafiz ya Sya."

Wanita itu tidak menjawab. Ia meninggalkan Hafiz begitu saja. Hafiz hanya bisa menghela nafas pelan. "Sabar" batinnya.

****

"APA? LO HAMIL" ujar Sharen. Syafa langsung membekap mulut Sharen. Untungnya tidak ada yang mendengar ucapan gadis itu. Jika ada yang mendengarnya kan berabe. Entar dirinya di kira hamil di luar nikah lagi.

"Jangan keras-keras ntar yang lain denger" ucap Syafa. Kini mereka sedang berada di kantin seperti biasa.

Gadis itu mengangguk. "Udah berapa bulan Syaf?" Tanya Sharen.

"3 minggu."

"Asek gua bakalan jadi aunty ni" ujar Sharen.

"Iya dan gua bakalan punya ponakan" jawab Angga.

"Selamat ya Syaf" ujar Vino. Ia tidak menyangka orang yang masih ia sukai samping sekarang bentar lagi akan menjadi seorang ibu.

"Iya, makasih ya, Vin."

Lion mencubit lengan sharen. "Jangan pegang-pegang gitu terus, nanti kalau murid lainnya nanya, jawab apa?" Tanya Lion yang melihat Sharen sedari tadi asik mengusap-usap perut Syafa yang masih rata itu.

Dengan santainya Sharen menjawab. "Bilang aja ngandung anak cacing."

"Heh" tegur Syafa tak terima. Bisa-bisanya Sharen menjawab seenaknya saja.

"Hehe astaghfirullah, maaf Syaf" ujar Sharen yang mendapat tatapan tajam dari Syafa.

"Marahin aja Syaf, kutuk dia jadi batu" celoteh Angga. Sharen langsung menatapnya tajam.

Sharen melempari cowok itu dengan kuaci. "heh, gausah jadi kompor ya" katanya dengan raut wajah kesal.

Mendengar itu, Angga memasang wajah sok polos. "Siapa yang jadi kompor? Kalo gua jadi kompor gosong dong entar."

Gadis itu memutar bola matanya malas. Percumah saja debat dengan Angga. Cuman membuang-buang waktu.

"Kira-kira bayinya mirip siapa ya?" Gumam gadis itu.

"YA MIRIP SYAFA SAMA LAKINYA LAH, NGGAK MUNGKIN KAN MIRIP VINO" Sarkas Angga. Vino yang mendengar namanya di sebut hanya memutar bola matanya malas. Ia malas meladeninya.

****

(2 bulan)

Usia kandungan Syafa sudah memasuki 2 bulan. Untungnya masih belum terlalu kelihatan. Jadi ia masih bisa sekolah.

Setelah menunggu sekian lama, akhirnya hari kelulusan yang di nanti-nanti oleh seluruh murid kelas 12 telah tiba. Semua murid berbondong-bondong untuk melihat nama mereka di papan pengumuman kelulusan yang tertempel pada Mading. Mereka rela berdesakan dengan yang lain, hingga tidak sedikit dari mereka ada yang terjebit bahkan terinjak. Namun, itu tidak membuat semangat mereka pudar. Beberapa diantaranya berteriak senang saat melihat Label lulus di sebelah nama mereka. Perjuangan yang tidak sia-sia selama mereka menempuh pendidikan di jenjang SMA.

Seluruh anggota black moon berhasil meraih kelulusan tanpa ada satu pun dari mereka yang tertinggal. Begitupun dengan Syafa.

Lion bersorak heboh saat namanya ada di urutan ke empat nilai paling tinggi seangkatan.

DAFTAR NAMA SISWA DENGAN PEROLEHAN NILAI UJIAN TERTINGGI :

1. Alvino xavarel farenza.
2. Syafana Anastasya Dharmawangsa.
3. Keran Rafasya Arsares.
4. Alion Mahendra.
5. Rindu Aulia nindi.
6. Kevin aldevaro
7. Muhammad aldevano

"Selamat Syaf. Lo hebat banget bisa dapetin nilai ujian tertinggi setelah vino" ucap Lion memberikan semangat kepada Syafa.

"Makasih Li. Lo juga keren juga bisa dapetin urutan ke empat. Gua acungin jempol perjuangan Lo" balasnya begitu bangga dengan hasil perjuangan Lion. Pasalnya laki-laki itu dulu tidak pernah masuk ke sepuluh besar. Dan sekarang dia ada di urutan ke empat murid dengan nilai ujian tertinggi. Betul-betul perjuangan yang tidak mudah.

****

Part kali ini pendek ges.

Gimana kabar kalian? Nggak kerasa ya bentar lagi lebaran, udh pada beli baju belum?

Jangan lupa tinggalkan jejak.
Bintangnya jangan lupa✨
Komennya juga💬 Thank you pren.

Kasih emot untuk part ini!!!

Follow Instagram :
@wp.fiatun
@black_moon0922

Yang lainnya segera nyusul.

Thanks✨

HAFISYA ; My Husband Mas Santri (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang