• 013 •

1.4K 261 72
                                    

Rasa penasaran Haechan terhadap Jullian dan Jeno terus meningkat sementara Jeno masih enggan untuk terbuka padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasa penasaran Haechan terhadap Jullian dan Jeno terus meningkat sementara Jeno masih enggan untuk terbuka padanya. Haechan pun tidak ingin langsung menyebutkan nama Jullian karena tahu Jeno pasti tidak akan suka. Maka dari itu Haechan jadi lebih rajin pergi ke perpustakaan untuk mencari lebih banyak informasi tentang Jullian. Haechan yakin pasti ada buku-buku atau informasi yang terselubung yang tidak sempat dihancurkan oleh keluarga Jullian di sana mengingat ini EPHS adalah milik Sang Kakek. Tapi nihil. Tidak ada data lainnya yang bisa Haechan temukan. Berjam-jam Haechan hanya mengamati foto Jullian pada buku tahunan dengan surat-surat yang ditinggalkan oleh para sahabatnya.

"Kenapa kau begitu tertarik pada Jullian? Apa ini ada hubungannya dengan Jeno?"

Jaemin juga sering menghabiskan waktunya di lantai atas karena membaca terlalu banyak buku pelajaran dan buku pengetahuan bukannya membuatnya semakin pintar malah membuat kepalanya berasap, maka dari itu lantai atas adalah solusinya. Awalnya hanya membaca fiksi tapi siapa sangka kisah Jullian justru membuatnya tertarik.

"Kau tahu kenapa mereka sebegitu kejamnya pada Jullian sampai membunuhnya?"

"Sudah ku jelaskan kemarin, karena Jullian adalah cucu yang paling disayang oleh Kakeknya. Kedua orang tua Jullian pun begitu, tapi mereka meninggal saat melakukan penerbangan ke South Valley. Kau ingin tahu lebih? Akan ku jelaskan hasil risetku selama aku mencari tahu tentang Jullian."

"Benarkah?? Beritahu aku Na Jaemin!"

Tapi kemudian Jaemin tersenyum penuh arti. Kalau sudah begitu Haechan sudah tahu kalau apa yang akan dia dapatkan tidak akan gratis tentunya.

"Padahal tiap hari ada lima sampai sepuluh foto Jungwoo yang ku kirimkan padamu. Memori ponselmu sudah hampir penuh dengan foto Jungwoo jadi apa yang kau inginkan lagi?"

"Tidak ada, aku hanya ingin kau membujuk Jungwoo agar bisa menginap di rumahmu akhir pekan ini."

"Wah Na Jaemin kau benar-benar. Kau tahu Jungwoo saja tidak pernah pulang ke rumahnya di akhir pekan selama dia bersekolah di Elysian dan kau ingin aku membujuk Jungwoo untuk menginap di rumahku? Bagaimana caranya? Dia sudah jelas akan menolak ajakanku. Duduk di meja belajarnya dengan laptop yang terbuka atau sementara membaca buku, lalu mengatakannya padaku: Aku tidak bisa membuang-buang waktuku dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak berarti. Aku akan tetap berada di asrama dan menyelesaikan semua tugasku." Kata Haechan dengan menirukan gaya Jungwoo berbicara.

"Ya dia akan mengatakan hal itu. Maka dari itu aku tidak pernah punya kesempatan untuk mengajaknya berjalan-jalan atau bersenang-senang di Elysian ini. Karena yang ada di pikirannya hanyalah beasiswa, nilai akademik, OSIS. Tidak ada yang lain."

"Salahkan sekretaris kalian yang lari dari tanggung jawab! Kalau sekretaris mengerjakan laporan, Jungwoo tidak akan kesusahan seperti ini. Dasar anak-anak orang kaya malas dan tidak tahu diuntung."

Ineffable • NoHyuck •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang