Menjelang ujian tengah semester, Haechan harus mampu membagi waktunya dengan baik karena selain dia harus menyediakan waktu untuk mempelajari mata pelajaran inti, gadis itu pun harus bisa meluangkan minimal 3 jam dari satu harinya itu untuk dihabiskkan dengan Jeno. Untuk kelas tata krama dan kelas berkuda.
"Seingatku, belajar adalah hal yang menyenangkan sewaktu aku di tingkat menengah dulu. Kenapa rasanya berbeda setelah aku masuk Elysian? Apa aku tidak menikmati belajar lagi sekarang? KENAPA HARUS ADA DUA KELAS PENENTU ITU SIH?!! Kepalaku mau pecah saja rasanya!!"
BUGH!
"Yah! Kau gila??" Teriak Chenle setelah melihat Haechan dengan sengaja membenturkan kepalanya di meja.
"Bisa diam tidak? Ini di perpustakaan."
Jungwoo langsung beranjak dari kursinya, membungkuk dan meminta maaf pada siswa lain yang protes padahal yang sedaritadi ribut itu adalah Haechan.
"Makanya ku katakan padamu Haechan, jangan banyak protes saat Jeno mengajarimu. Ikuti saja instruksinya maka kau akan selamat. Kau terlalu keras kepala, berakhir kau kesusahan sendiri."
"Untuk apa kau menasehatinya, Jungwoo-yaa? Ujung-ujungnya dia akan tetap melakukan apapun yang dia mau." Sambung Renjun sambil melemparkan tajamnya pada Haechan. Lihat, bahkan sudah dinasehati dari segala arah pun gadis itu seakan menulikan pendengarannya, hanya membolak-balikkan halaman buku dengan gerakan malas.
"Aku akan berkeliling perpustakaan sebentar. Aku ingin cari bahan bacaan bagus untuk membangkitkan kembali semangat belajarku."
Lalu Haechan pun berdiiri, meninggalkan meja mereka dan berkeliling perpustakaan mencari-cari sesuatu yang menyenangkan untuk dibaca. Lantai satu dikhususkan untuk buku-buku yang menyangkut pelajaran, sudah pasti tidak diinginkan oleh Haechan maka dia menaiki tangga menuju lantai dua. Semua fiksi dan buku-buku yang menyangkut hal-hal di luar pelajaran, seperti pengetahuan umum dan juga semua yang berkaitan dengan EPHS. Sejarah, buku tahunan, buku yang berisi kejadian-kejadian bersejarah EPHS.
Haechan mengambil beberapa buku tahunan sekolah. Mungkin jika dia melihat para pemegang beasiswa yang berhasil lulus dari sekolah tersebut tanpa mengalami kebotakan dini, Haechan mungkin akan lebih bersemangat untuk belajar.
"Wah, ternyata memang hanya sedikit sekali anak-anak miskin pemegang beasiswa yang bertahan di sekolah ini. Wajar saja, sistemnya terlalu menyulitkan. Sepertinya mereka tidak ikhlas dengan program beasiswa itu. Ujung-ujungnya anak-anak miskin tetap diberi tekanan juga. Belum lagi ada anak-anak orang kaya sombong yang berada di sekitar mereka."
Seketika itu dia mengkhawatirkan teman-temannya yang berada di posisi yang sama dengannya. Jungwoo, termasuk Yangyang dan Jisung yang dia kenal. Apa mereka semua bisa lulus dari EPHS dengan selamat? Haechan mengkhawatirkan teman-temannya tapi bagaimana dengan dirinya sendiri? Apa dia bisa bertahan di sekolah itu hingga lulus nanti?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable • NoHyuck •
FanficBeasiswa penuh yang Lee Haechan dapat memang terlihat menjanjikan, masa depan yang cerah rasanya sudah di depan mata, akan tetapi memang tidak ada ya gratis di dunia ini. Ancaman dikeluarkan dari sekolah pun menanti jika gadis itu tidak bisa lulus d...