Dan hari pengumuman hasil ujian tengah semester pun tiba. Jeno yang tiba lebih dulu di tempat papan pengumuman pun segera melihat deretan nama siswa di kelas D yang notabene adalah kelas Haechan. Pria itu tersenyum lega nilai akademis Haechan yang bagus-bagus, hanya tiga mata pelajaran saja yang mendapatkan nilai B sementara itu lainnya termasuk dua kelas penentu yaitu kelas tata krama dan berkuda Haechan mendapatkan nilai A. Dua kelas yang paling dikhawatirkan yang membuat tensi Jeno naik karena Haechan yang begitu keras kepala akhirnya bisa dilewati dengan nilai yang sangat memuaskan.
Guru kelas berkuda mereka begitu pelit nilai pada siswa-siswa selain di kelas elit, tapi untuk yang pertama kalinya dalam sejarah Han Ssaem mengajar di EPHS, akhirnya nilai A⁺ diberikan untuk Haechan karena berhasil memberi penampilan yang memukau bersama dengan Lancelot, kuda yang terkenal sangat pemilih dan susah untuk dijinakkan. Itu adalah suatu rekor karena anak-anak elit itu saja tidak ada yang bisa menaiki Lancelot. Memaksa pun mereka hanya akan dijatuhkan oleh Lancelot. Jaemin hampir. Tidak mungkin Haechan mendapatkan nilai yang rendah untuk aksinya bersama Lancelot di tengah lapangan tersebut.
Celingak-celinguk akhirnya Jeno menemukan Haechan. Buru-buru dia berlari untuk menyampaikan ucapan selamatnya pada Haechan yang sedang berjalan ke arahnya tapi kemudian langkahnya terhenti saat Haechan tiba-tiba berjalan begitu saja melewatinya.
Saat Jeno berbalik dia malah mendapati Haechan yang berbicara santai dengan Jaemin. Dari sejak akhir pekan pertama itu saat Jeno melihat Haechan turun dari mobil Jaemin dia sudah menerka-nerka. Interaksi mereka banyak. Tiap kali Jeno hendak bicara dengan Haechan, gadis itu pasti sedang bersama dengan Jaemin. Bicara, bercanda bahkan tertawa lepas. Jeno tidak mau memungkirinya, tidak mau memungkiri bahwa saat-saat ketika Haechan tersenyum bahkan tertawa dengan Jaemin adalah saat-saat dimana kepalanya penuh, sesuatu dalam dirinya seperti terbakar tapi Jeno bahkan belum bisa dengan yakin mengkorfimasi hal tersebut karena banyak hal yang jauh lebih penting yang harus dia tangani.
"Ku pikir kau tidak datang. Ayo lihat hasil ujianmu bersama."
"Oke. Kau sudah lihat punyamu, Jaem?"
"Belum. Aku menunggumu."
"Ayo kita lihat sama-sama."
Tidak adil menurut Jeno. Dia yang berusaha mati-matian mengajari Haechan untuk berhasil dalam kelas tata krama, sampai dia harus menyisihkan banyak waktunya agar bisa mengajari Haechan. Dia juga yang menemani Haechan untuk berlatih berkuda, meski bagi Jeno itu adalah suatu kegagalan karena meski sudah dimarahi bagaimana pun juga Haechan tidak bisa menunggangi kuda selama diajari olehnya. Haechan berusaha sendiri tapi yang memperkenalkan gadis itu pada Lancelot adalah dirinya. Jadi kenapa Haechan melihat hasil ujiannya dengan pria lain bukan dengannya?
Saat Haechan dan Jaemin keluar dari kerumunan siswa yang ingin melihat hasil juga, Jeno segera menarik tangan Haechan, membawa gadis itu jauh-jauh dari Jaemin dan masuk ke dalam satu kelas kosong. Tak lupa mengunci pintu dalam ruangan kelas itu agar tidak seorang pun bisa masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable • NoHyuck •
FanfictionBeasiswa penuh yang Lee Haechan dapat memang terlihat menjanjikan, masa depan yang cerah rasanya sudah di depan mata, akan tetapi memang tidak ada ya gratis di dunia ini. Ancaman dikeluarkan dari sekolah pun menanti jika gadis itu tidak bisa lulus d...