Royal Ball di South Valley. Chenle memang mendapatkan undangan tapi tidak tahu dengam detail maksud dari South Valley mengadakan Royal Ball. Memang ada beberapa bagian dari Valley yang masih menganut sistem monarki, yang dipimpin oleh Raja dan South Valley adalah salah satunya. Kalau di North Valley dikelilingi pegunungan dan salju yang lebat, South Valley justru sebaliknya, bagian yang hangat dan penuh bunga, seperti kerajaan fantasi di buku-buku fiksi yang biasa dibaca Chenle sewaktu masih kecil.
Chenle memang tidak pernah pergi ke South Valley, hanga mendengar cerita dari Ayahnya tentang bagaimana megahnya kastil kerajaan South Valley, hanya saja sejak Chenle memasuki SMA, Ayahnya tak pernah lagi berkunjung dan berbisnis di South Valley. Kata Ayahnya kerajaan itu ditutup untuk umum dan dijaga dengan sangat ketat karena ada masalah internal kerajaan jadi tidak sembarang orang bisa masuk. Pernah sekali orang-orang kapal milik Ayah Chenle pergi untuk mengantarkan pasokan bahan makanan dan menurut cerita mereka kerajaan itu nampak sangat suram, seperti sudah mati, tidak ada kehidupan.
Kini, kerajaan South Valley dibuka kembali untuk umum ditandai dengan Royal Ball yang akan mengundang seluruh orang-orang dari seluruh penjuru South Valley. Meski Chenle tidak tahu alasan kenapa sampai undangan itu tertuju untuk 3 orang dan kenapa sampai harus dijemput dengan private jet, yang pasti Chenle senang. Sudah lama dia tidak memilih dan memakai gaun indah untuk pesta kerajaan seperti ini. Siapa tau di Royal Ball nanti dia menemukan jodoh. Lumayan untuk menghapus Park Jisung dari pikirannya.
Gaun yang dibelinya dan di-approved oleh kedua sahabatnya dipandangi lamat-lamat sore itu.
"Gaunnya indah, tapi kenapa aku malah teringat akanmu Ji? Sudah berapa tahun sejak kau pergi? Apa kau baik-baik saja? Kau tidak dijual ke West Valley dan menjadi pesuruh di kapal ikan kan? Apa kau makan dengan baik? Sialan, aku tidak bisa berhenti mengkhawatirkan anak bodoh itu."
Suara ketukan di pintu kamarnya terdengar dan Ayahnya tiba-tiba masuk dengan baki berisi teko dan cangkir teh.
"Ayah pikir ini sudah waktunya untuk tea time, Princess..."
"Dan kenapa Ayah yang membawakannya untukku?"
"Ayah punya waktu senggang jadi tidak masalah kan Ayah ingin menghabiskan waktu luang Ayah dengan berbincang dan menikmati teh bersama Putri kesayangan Ayah?"
"Kalau begitu... selamat datang di Kastil Tuan Putri? Ku rasa..." Kata Chenle lalu keduanya tertawa bersama. Chenle mengajak Ayahnya masuk untuk duduk bersama di meja kecil di dekat jendela, tempat Chenle biasanya menikmati tehnya sambil mengerjakan tugas atau sekedar mendengarkan musik.
"Sudah hampir 2 tahun, Lele-yaa... Lele yang Ayah kenal adalah wanita dengan segudang kegiatan dan pesta, dengan banyak teman yang mengelilinya. Tapi selama 2 tahun ini, Ayah hanya melihatmu dengan Renjun dan Haechan. Kau jadi jarang berpesta dan bersenang-senang, kebanyakan mengurung diri di kamar. Ayah masih melihatmu tersenyum bahkan tertawa namun tidak terasa penuh. Apa ini masih tentang 'pesuruhmu' itu? Siapa namanya ya? Ayah lupa... Ah, Park Jisung! Ya, bocah itu. Terakhir Ayah melihatnya ketika mengantarkan roti dan susu strawberry di rumah ketika kamu sakit."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable • NoHyuck •
FanfictionBeasiswa penuh yang Lee Haechan dapat memang terlihat menjanjikan, masa depan yang cerah rasanya sudah di depan mata, akan tetapi memang tidak ada ya gratis di dunia ini. Ancaman dikeluarkan dari sekolah pun menanti jika gadis itu tidak bisa lulus d...