• 016 •

1.5K 285 104
                                    

Dan jangan pikir kalau Haechan akan lolos dari Jeno di hari-hari setelahnya karena setelah kejadian di dekat istal beberapa hari yang lalu, Jeno tak lagi acuh terlebih jika dia mendapati Haechan sedang bicara dengan Jaemin, padahal kita tahu bersa...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan jangan pikir kalau Haechan akan lolos dari Jeno di hari-hari setelahnya karena setelah kejadian di dekat istal beberapa hari yang lalu, Jeno tak lagi acuh terlebih jika dia mendapati Haechan sedang bicara dengan Jaemin, padahal kita tahu bersama kalau Jaemin itu sedang berbisnis dengan Haechan. Bisnis agar Jaemin bisa mendapatkan hati Jungwoo walau kebanyakan kegiatan mereka adalah transaksi foto-foto Jungwoo yang Haechan ambil tanpa seijin gadis itu. Jeno tidak tahu tapi dia berusaha untuk menegaskan kalau Haechan tak boleh lagi terlalu dekat dengan Jaemin, apapun alasannya.

"Tidak mau!"

"Kenapa tidak?"

"Ya apa urusannya denganmu?? Mau aku dekat dengan Jaemin kek atau dengan pria mana pun di Elysian tidak ada urusannya denganmu!" Balas Haechan yang tidak mungkin mengatakan perihal bisnis ilegalnya itu dengan Jaemin jadilah gadis itu beralasan dengan cara lain.

"Ya kau sudah jadi pacarku! Jangan buat aku cemburu, Haechan."

Lihat, pria itu bahkan sudah berani mengatakan secara terang-terangan kalau dia cemburu. Dimana Lee Jeno dan gengsinya yang tinggi kemarin-kemarin? Haechan hanya memutar bola matanya malas sebelum berbalik meninggalkan pria itu dengan langkahnya yang dia percepat.

"Yah Lee Haechan! Tunggu! Yah!! JAGI!!"

Para siswa yang lalu lalang di sana pun segera mengalihkan pandangan mereka pada Haechan dan Jeno. Langkah gadis itu terhenti, seketika dia membeku di tempatnya. Dia bisa melihat dengan jelas bagaimana orang-orang di sana menatapnya dengan tatapan tidak percaya mereka.

"Wah tidak bisa dipercaya! Pangeran Elysian berpacaran dengan babu Elysian?! Ini berita besar!!"

"Kalian tidak percaya?? Oh sama aku juga pun begitu!! Dan siapa yang kalian katai babu? Yah! Aku juga Tuan Putri di rumahku!! Bodoh. Yaishh Lee Jeno." Karena panggilan 'jagi' yang tiba-tiba itu Haechan akhirnya naik pitam dan berbalik untuk memberi Jeno pelajaran.

"Apa yang kau lakukan, bodoh?! Siapa yang kemarin-kemarin menjunjung tinggi prestasi dan reputasi? Apa yang terjadi sekarang? Kau tidah memikirkan reputasimu. wahai Putra Mahkota Elysian??"

"Kau lapar?"

"Lapar sekali! Aku hendak ke kantin menemui teman-temanku tapi kau datang dan mengganggu. Lihat, waktuku jadi terbuang banyak hanya untuk meladenimu! Antrian di kantin akan semakin panjang. Kalau begitu, aku tidak akan punya banyak waktu untuk menikmati makan siangku. Dan aku akan menyalahkanmu untuk hal itu!!"

"Kau tidak perlu antri untuk menikmati makan siangmu mulai sekarang."

"Apa maksudmu? Y-yah... lepaskan tanganmu, brengsek! Kau tidak lihat anak-anak lain melihat kita sekarang?? Yah!"

Jeno seakan menulikan pendengarannya, tidak mau peduli meski Haechan mengoceh dan memberontak. Genggaman Jeno pada pergelangan tangan Haechan tidak mau dia lepas, gadis itu ditarik menuju kantin. Bukan untuk menemui teman-teman baik Haechan yang sekarang sudah menikmati makanan mereka dengan canda tawa, Haechan malah ditarik masuk menuju kantin milik anak-anak dari kelas elit. Ehm, restoran mewah lebih tepatnya. Kantin yang hanya boleh dimasuki oleh anak-anak dari kelas atas di Elysian. Jeno malah dengan santainya membawa Haechan masuk ke sana.

Ineffable • NoHyuck •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang