Setahun setelah anak-anak EPHS lulus dan keluar dari asrama, sebagian besar anak-anak terutama mereka para bangsawan dan anak-anak dari kalangan atas memilih untuk melanjutkan pendidikan mereka ke akademi lanjutan, Elysian Private University. Sementara anak-anak penerima beasiswa kebanyakan memilih untuk langsung bekerja.
Toh ada beberapa pabrik dan usaha membutuhkan tenaga dan otak mereka, tidak memerlukan akademi lanjutan. Tapi buruknya, sekalinya anak-anak penerima beasiswa ini keluar dari lingkungan EPHS, rata-rata menghilang seperti ditelan bumi. Konon katanya mereka pergi berkelana ke bagian Valley yang lain yang membutuhkan mereka.
Lalu salah satu di antara para penerima beasiswa yang tiba-tiba menghilang, bahkan di waktu kelulusan adalah Liu Yangyang, kekasih dari Huang Renjun. Iya masih kekasih. Menurut Renjun, meski Yangyang ingin mengakhiri hubungan 'tidak selevel' mereka itu, Renjun tidak pernah menerima oleh karena itu keputusan Yangyang untuk putus dengannya itu TIDAK SAH.
Dan meski setahun telah berlalu, Renjun masih terus memikirkan Yangyang, tidak berhenti berusaha mencari keberadaan pria itu.
"Makan dulu, Njun. Tidak lihat tubuhnya kering kerontang begitu? Seperti tidak ada kehidupan."
"Nyawaku dibawa pergi Yangyang, Le... aku tidak akan bisa sama seperti aku yang dahulu kecuali aku kembali bersama Yangyang." Balas Renjun masih menopang dagunya dengan sumput yang dia mainkan di atas makanannya. Tidak ada nafsu makanan meski hari itu makanan di kantin enak-enak.
"Kau harus belajar dari sahabatmu, Njun. Lihatlah dia, galau LDR bukannya kehilangan nafsu makan tapi makin rakus. Aigoo aigoo, lihatlah banyaknya piring yang dia bawa dengan troli makanan itu." Kata Chenle melihat ke arah seseorang sambil menggelengkan kepalanya dengan ekspresi datarnya. Renjun ikut melihat ke arah orang yang dimaksud dan menghela nafas panjang.
"Lee Haechan, ku pikir kau sedang galau ditinggal Jeno ke North Valley? Kenapa kau makin rakus?" Sindir Chenle.
"Ya memang. Justru karena aku galau aku jadi harus lebih banyak makan. Kau pikir galau itu tidak menguras banyak energi dan tenaga? Aku bahkan tidak bisa melihat wajah Jeno selama setahun, hanya bisa bertukar pesan lewat surat setiap 6 bulan sekali. Yah, menurut kalian apa aku harus ikut sekolah khusus itu juga? Sekolah khusus apa yang sekolahnya di gunung es begitu?! Maksudku teknologi semakin canggih. Sudah ada smartphone kan? Kenapa berkomunikasi pakai surat?! Menyebalkan. Apa mereka sedang belajar sihir?? Atau mungkin pemerintah sedang bereksperimen dengan manusia super?! Kalian tahu kan series itu? Yang mereka menciptakan manusia super??"
"Imajinasimu terlalu jauh, sahabatku! Tidak sebegitunya! Itu sekolah khusus para pemimpin dan mereka dituntut untuk bisa fokus makanya letaknya terisolasi begitu. Jeno pergi dengan Jaemin juga kan? Tapi aku penasaran. Calon pemimpin mafia kenapa harus masuk sekolah khusus ya?" Kata Chenle yang mana membuat Haechan ikut berpikir juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable • NoHyuck •
FanfictionBeasiswa penuh yang Lee Haechan dapat memang terlihat menjanjikan, masa depan yang cerah rasanya sudah di depan mata, akan tetapi memang tidak ada ya gratis di dunia ini. Ancaman dikeluarkan dari sekolah pun menanti jika gadis itu tidak bisa lulus d...