Pertengkaran Kecil

40 1 0
                                    

"hukuman kamu besok malam!! Ada hadiah yang akan membuatmu melayang sayang!!" Ucap Kenzo menekan kuat inti tubuh Feli  dan perlahan memasukkan dua jari di lubang kenikmatan kekasihnya dan mengocok dengan cepat beberapa detik lalu menarik jarinya keluar dari sana langsung menjilat dengan sensual di depan wajah Felicia yang matanya sayu akibat ulah Kenzo di inti tubuhnya.

"Aahh!!!" desahan Felicia lolos begitu saja dari mulutnya

"aku biarin kamu menarik nafas lega sehari, siapkan dirimu besok malam. Hm!? Aku akan memberimu hukuman di atas ranjang dan menggempur mu tanpa ampun" Bisik Kenzo di telinga Feli . ucapan kenzo sukses membuat Feli merinding dan menelan salivanya dengan kasar. Karena Kenzo dengan nakalnya menjilat cuping telinga Felicia.

"A-Al!! Pakaianku mana!? Hhikkss!!" Ucap Feli takut dan menangis terisak karena, sikap Kenzo yang tiba-tiba berubah menakutkan.

Kenzo langsung menyadari ketakutan Feli, dan tubuh Feli yang bergetar karena isakan, lantas mengambil handuk dan melilitkan di tubuh polos Feli dan memeluk Feli erat

"Aku mau pulang!! Hiks!!"

"Maafkan aku sayang!!! Aku gak bermaksud membuatmu takut. Hm!?" Kenzo menjauhkan sedikit tubuhnya dari Feli dan menangkup wajah cantik di depannya lalu mengusap lembut pipi Feli yang sudah basah oleh air mata.

"Aku mau pulang sekarang" Feli melepas kedua tangan Kenzo dari wajahnya. Namun air mata tetap terus menetes dari kedua matanya. Kenzo semakin merasa bersalah dan menarik rambutnya kuat

'goblok Lo Kenzo!!!' batinnya mengumpat dirinya sendiri

"Nggak!! Kamu nggak akan pulang!! Aku yang akan menyuruh kakakmu mengantar semua barangmu ke apartemen ku Fel"

"Aku nggak mau tinggal bersamamu!!"

"Sayang!! Maafin aku"

"Kau memperlakukan ku seperti wanita pelacur!!"

"Nggak gitu Feli!! Aku sayang, aku cinta sama kamu!!"

"Nggak!!" Ucap Feli menggeleng pelan.

Kenzo semakin merasa bersalah karena tak mampu menahan dirinya. Jika mengingat beberapa menit lalu Bagas melihat tubuh indah sang kekasih setengah telanjang dengan mata penuh nafsu.

"Aku nggak bisa jika ada pria lain yang melihat tubuh indahmu seperti tadi Fel!! Walaupun itu sahabat dari aku kecil!! Kau milikku, dan tak boleh seorangpun boleh melihatmu dengan tatapan menginginkan seperti tadi Bagas melihatmu" suara Kenzo meninggi dan matanya menjadi merah karena menahan amarah.

Tanpa mereka sadari pintu kamar tidak ditutup rapat sehingga pertengkaran mereka didengar jelas oleh Bagas yang berniat mencari Kenzo untuk pamit pulang. Walaupun kamar tersebut memiliki peredaman suara tetap saja Bagas mendengar semuanya. Sehingga Bagas sungkan untuk bersuara dan kembali melangkah menuruni tangga menuju ruang tamu.

ucapan Kenzo membuat Feli menjadi bingung karena memang tidak mengetahui jika Bagas masih ada di apartemen Kenzo sehingga Feli berani keluar hanya menggunakan handuk sependek itu. Kenzo juga mengatakan jika ART yang kerja di apartemenya juga lagi pulang kampung.

"Mm..Maksudmu te.. teman kamu belum pulang sejak siang tadi??" Tanya Feli terbata-bata dan tangis Feli pun berhenti

"Iya, Bagas belum pulang dan melihatmu menuruni tangga tadi" ucap Kenzo lembut dan mendekati Feli lalu memeluknya sambil mengusap punggung Feli

"Tunggu di sini, aku akan membawah pakaian mu. Aku yang salah terlalu larut dengan obrolan bersama Bagas sampai lupa membawa pakaian untukmu!! Maafkan aku sayang!!" Ucap Kenzo terus mengecup puncak kepala Feli "aku mencintaimu, sangat mencintaimu!!"

"Hm!"

"Katakan kau memaafkan ku sayang!! Aku bisa mati jika kau seperti tadi" ucap Kenzo menyesal

"Aku memaafkan mu Al!!" Feli mengeratkan pelukannya "aku juga mencintaimu Al, sangat mencintaimu!!" Gumam Feli hampir tak terdengar

"Aku tau" Kenzo mengecup seluruh wajah Feli "tunggu sebentar"

Kenzo keluar dari kamar menuju ruang tamu lantai satu apartemennya

"Maafin gue Ken!!" Ucap Bagas menunduk "gara-gara gue Lo Ama Feli bertengkar"

"Gakpapa bre, sante aja!! Udah gakpapa kok!!"

"Gue pamit pulang!! Gue bener-bener nyesel dan gak enak Ama Lo Ken"

"Udah ah.. gakpapa" Kenzo menepuk bahu Bagas

"Ya udah gue balik dulu"

"Hm"

*

Setelah kepergian Bagas Kenzo kembali ke kamar membawah pakaian untuk Feli

"Al!"

"Hm!?"

"Kita ke rumah papa boleh?"

"Apa!? Untuk apa?"

"Cuma mau ambil skripsi ku aja Al. Gara-gara kamu culik aku waktu itu, buat aku gak bisa ketemuan Ama dosen pembimbingku" ucap Feli mengerucutkan bibirnya membuat Kenzo gemas dan berdiri dari ranjang menghampiri meja rias yang di pesan mendadak oleh Kenzo setelah Bagas pergi.

"Yah udah, nanti aku temani!" Kenzo memeluk Feli dari belakang

"Al!"

"Hm!? Ada apa sayang?"

"Kok aku gak pernah lihat kamu masuk kuliah dengan benar!?" Tanya Feli karena jarang melihat Kenzo di kampus. Feli tidak tau saja jika kekasihnya itu telah wisudah dan mendapatkan gelar sarjana S1 di usia  lima belas tahun

'gue jawab apa ya?' batin Kenzo menggaruk hidungnya yang tak gatal dengan ujung telunjuk

Suamiku Adik TingkatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang