Di Tangan Kenzo Es Batu Mencair

53 1 0
                                    

"ya ampun!!! Kenapa aku tertidur di kamar mandi!?"

Panik Feli menepuk jidatnya sendiri berpikir masih tertidur di bathtub kamar mandi. Tapi ketika membuka matanya, dia mendapatkan dirinya di ranjang. Feli tidak menyadari Kenzo kekasihnya sedang melihat kekonyolannya dari arah sofa yang terdapat di dalam kamar. Feli bangun dan berdiri di sisi ranjang lalu menarik selimut dan menutupi tubuhnya.

"Sudah bangun sayang!?" Pertanyaan Kenzo sontak membuat Feli terkejut bukan kepalang

"Ya Tuhan!!" Ucap Feli dengan wajah panik karena terkejut "AAALLLVVAARRROOOO!!!!" Amuk Feli melempar Kenzo dengan bantal.

Tidak merasa puas Feli mendekat ke arah sofa yang diduduki Kenzo dengan sedikit tertatih karena selangkangannya masih sedikit nyeri juga sakit, dan mencubit perut, serta pinggang Kenzo. Bukannya merasa pinggang dan perutnya perih atau sakit karena dicubit, Kenzo malah merasa seperti di gelitik

"Ampun sayang.. hahaha!!! Ampun..!! Ampun..!! Hahaha"

"Kenapa kau mengagetkanku Al?" Tanya Feli mengerucutkan bibirnya. Membuat Kenzo menjadi gemas

"Aku kan hanya bertanya"

"Tapi itu membuatku kaget setengah mati Al. Seandainya aku serangan jantung dan gak bisa bernafas gimana?"

"Gak boleh ngomong gitu dong sayang!! Kalo kamu kehabisan napas kayak gitu ntar aku jadi duren gimana??" Feli mengernyit

"Duren?"

"Duda keren sayang"

"Kita belum nikah, kamu gak bakalan jadi duren atau apalah itu"

"Mulai hari ini kamu istriku!!" Kenzo Menaik turunkan kedua alisnya untuk menjahili Feli

"Mana boleh begitu??"

"Bolehlah!! Bolehlah!! Ya? Ya?" Kenzo membulatkan kedua matanya dan terlihat berbinar oleh Feli

"Terserah kamu sajalah!!"

"Kau mencoba menggodaku untuk menunggangi mu lagi sayang!?" Tanya Kenzo genit dan mengedip sebelah matanya

Sontak Feli melihat ke arah bawah tubuhnya dan baru tersadar jika selimut yang tadi melilit tubuh sexinya sudah melorot dan terpampanglah pamandangan indah di siang hari. Buru-buru Feli menunduk dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya namun Feli kalah cepat dengan Kenzo yang dengan jahilnya menarik selimut itu ke arahnya.

"Alvaro.. mmeesssuuummm!!!" Teriak Feli berlari gontai menuju ruang khusus untuk pakaian

"Hahaha!!!"

'es batu yang dulu ku kenal sudah mencair secara perlahan' batin Kenzo senyum-senyum sendiri seperti orang gila

*

"Dia sangat rapih rupanya" Feli bergumam dan kagum dengan seorang Kenzo yang begitu rapi dan bersih. Pakaian yang ditata di almari pun ditata dengan sedemikian rupa.

Feli menarik salah satu baju Kenzo dengan asal dan memakainya namun Feli merasa aneh karena tidak menggunakan bra atau celana dalam. Karena baju yang digunakan Feli tampak besar dari tubuh mungilnya sehingga Feli merasa jika dia tidak menggunakan apapun.

"Ck.. seperti lagi telanjang saja"

"Kenapa sayang?"

"Anu.. i-itu Al.. aku tidak nyaman jika tidak memakai Daleman"

"Maafkan aku sayang, aku lupa memesan Daleman untukmu" ucap Kenzo pura-pura menyesal dan menyeringai nakal penuh kemenangan. tapi Feli yang menunduk tidak menyadarinya

"Ada celana pendekmu yang  ketat nggak Al"

"Ada tapi kakinya lebar semua seperti yang sedang ku pakai" ucap Kenzo menunduk tersenyum puas karena berhasil mengerjai kekasihnya "gitu aja sayang, nggak nampak kok, kalo nggak pake Daleman"

"Ya udah deh nggakpapa!!"

"Kita makan aja gimana? Aku udah pesan makanan. Udah laper kan??"

"Hmm"

Feli keluar dari kamar dan berjalan menuju tangga ke lantai satu apartemen milik Kenzo. Feli merasa jika kamar di sebelah kamar yang ditempatinya dan Kenzo pasti kamar tamu. Kenzo yang mengikuti kekasihnya dari belakang menelan salivanya kasar karena melihat bokong padat nan sexi milik Felicia turun naik berbarengan dengan gadis itu melangkah. Walaupun sedikit tertatih tapi nampak sangat sexi di mata Kenzo. Membuat adik kecilnya bergerak bangun

"Shit!!!"

'beruntung mawar Lo lagi sakit sayang!! kalo gak udah gue nyusu bukit Lo langsung mengobok-obok dan melahap habis mawar cantikmu yang menggoda itu di sini' batin Kenzo

Sesampainya di dapur Feli melihat ada paper bag di atas meja dan yakin itu makanan mereka dan  benar saja, Feli  mengambil dan akan memanaskan makanan itu terlebih dulu.   Feli yang bolak balik dengan santai antara meja makan dan pantry untuk menghangatkan makanan kembali, tidak menyadari sang kekasih sedang menahan gairahnya setengah mati.


Suamiku Adik TingkatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang