Setelah menjenguk Chaca Ozkar akan kembali ke kantor namun sepanjang jalan menuju arah loby sebelum ke parkiran Ozkar terus senyam senyum sendiri seperti orang tidak waras. Tidak menyangka saat pertama kali melihat Chaca sewaktu menjemput Feli di restoran bawah laut waktu itu.
"Keknya aku jatuh cinta dengan temannya Feli! Dia sangat manis!! Senyum mengembang lebar di wajah tampan nan tegas milik Ozkar.
"Mona!! Itu mantan pacar Lo yang kaku itu kan?"
"Siapa sih?"
"Siapa lagi kalo bukan anjing peliharaan tuan Adam Pratama yang Lo banggakan itu" ucap teman Mona mantan kekasih Ozkar
"Biarin aja. Malas gue liat si miskin itu. Nyesel gue pacaran Ama dia dulu!"
"Lo aja yang buta, masih SMP pacarannya Ama anak kuliahan!!"
"Gue mau Ama dia dulu karena pinter. Plus bisa di suruh-suruh! Lumayan kan? Tugas waktu sekolah gue dulu, ada yang kerjakan. Berkat dia juga papa gue gak marah-marah ke gue sampe lulus"
"Tapi Lo liat!! Kek Makin ganteng deh!!"
Ozkar yang tidak melihat mantan kekasih dan temannya sedang membicarakannya, terus berjalan menuju mobil sport mahalnya. Seketika teman Mona julidnya nggak ketulungan, terbelalak melihat Ozkar memakai kaca mata hitamnya, akan menaiki mobil mewah tersebut.
"Mon!! Lo yakin nggak mau liat Ozkar?"
Mona mengangkat wajahnya melihat mantannya sewaktu SMP dulu terlihat berkali kali lebih tampan dari waktu mereka pacaran dulu. Pakaian formal yang dikenakan Ozkar pun tampak sangat mahal dan pas di tubuh tinggi berotot, terutama mobil sport termahal dan sangat terbatas jumlahnya itu. Ozkar nampak sangat gagah
"Kak Ozkar!!!" Mona memanggil nama Ozkar. Ozkar yang mendengar namanya di panggil lantas mengurungkan niatnya naik ke mobil. Dari arah samping parkiran kira-kira jaraknya tiga puluh meter Ozkar melihat seorang gadis melambai padanya. Sangat menghafal suara itu.
"Mona!" Gumamnya
"Kakak ngapain di sini?" Tanya Mona berjalan bersama temannya mendekati tempat Ozkar berdiri. Gadis itu berusaha membenarkan penampilannya agar terlihat menarik di mata Ozkar
"Jenguk calon istri saya" ucap Ozkar merasa heran sendiri dengan ucapannya. Bodohnya dia mengaku Chaca calon istrinya sedangkan Chaca saja tidak mengetahui perasaan Ozkar untuknya
"Kakak udah punya tunangan?" Mona melirik ke arah jari Ozkar namun tak menemukan apa yang di cari "tapi kok jari kakak nggak ada cincin" Mona tersenyum sambil menunduk
'pasti kak Ozkar boong Ama gue' batinnya
"Iya. Maaf saya harus pergi!!"
"Ke mana kak?"
"Kembali ke kantor!!"
"Kakak punya kantor sendiri sekarang?"
Ozkar tidak menjawab namun merasa risi dengan Mona di dekatnya. Beruntung Feli datang menyusulnya ke parkiran. Seketika Ozkar menarik nafas lega
"Hhuuufff!!!"
"Syukurlah kakak belum pergi!" Mona dan temannya mendengar suara dari belakang mereka menoleh untuk melihat.
"Lo satu tingkat di atas gue kan? Lo gadis dingin di kampus kan?" Tanya Mona langsung pada Felicia. Namun Feli mengacuhkannya
"Kak!! Aku ikut kakak yah?"
"Heh!! Gue tanya Ama lo brengsek!!" Mona menjadi marah dan menarik kerah baju Feli ke samping lalu menampar Feli dengan keras
PPLLAAAKKKK!!
"Aaahhkkk kak Ozkar!!" Pekik Feli menangis "hhikkss!! Hiks!"
"Hentikan Mona!!!" Ozkar mengeluarkankan suara beratnya yang tegas, langsung menarik Feli dan melindungi wajah Feli dalam pelukannya. Rahangnya mengeras dan wajahnya merah padam karena Mona dengan beraninya menyentuh kerah Feli dan dengan berani main tangan. Namun tiba-tiba
PPLAAKKK!!
PLAAKKK
Ozkar menampar Mona dua kali. Sebenarnya Ozkar tidak pernah berani menaruh tangan pada wanita namun Ozkar habis kesabaran karena sifat Mona yang tidak pernah berubah dari dulu. Selalu saja seenaknya dan semena-mena terhadap orang yang memiliki masalah status sosial dalam hal ini masalah ekonomi
"Kenapa kakak bela perempuan dingin dan kampungan ini?" Tanya Mona menahan pipinya
"Hentikan Mona!! Apa hakmu di sini!?"
"Hak gue ngejauhin kakak dari perempuan miskin kek dia!!"
"Sekali lagi kau menghina ADIK KU!! Maka aku tidak peduli kau seorang perempuan. Akan aku lemparkan kau melewati tembok di samping sana!!" Ucap Ozkar penuh amarah dan menekankan kata Adik ku
"A..apa? A..adik!?"
"Iya dia adikku. Dan kita tidak punya hubungan apapun setelah kau meminta putus dariku!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Adik Tingkatku
Художественная прозаAku sendiri bingung dengan apa yang terjadi padaku, aku bingung ketika dia menyentuh punggungku. Ketika aku berbalik dan menatapnya, hanya senyuman yang sangat manis yang kulihat. '' aku sangat mencintaimu! "