Berdebar

30 3 1
                                    

Hari ini tampaknya sangat ramai karena mahasiswa baru mengikuti ospek, Feli menjadi salah satu panitianya. Sejak awal dia diminta untuk menjadi ketua panitia tapi Feli menolak akhirnya Bryant lah yang menjadi ketuanya

"Eh, kalian tau gak? Ada mahasiswa baru gantengnya gak ketulungan" para panitia wanita lagi membicarakan seseorang tapi Feli tidak tertarik sama sekali

" Bener tuh, gak salah namanya Kenzo. Gue lihat papan namanya tadi sebelum mereka masuk ke aula untuk menerima materi!"

"Yang bener?"

"Benerlah!! Kalian tahu gak?"

" Apa itu??" Tanya yang serempak

" Katanya dia masih di bangku SMA aja dia sudah menjadi CEO di kantor papanya!! Hebat kan dia? Perawakannya aja gak kelihatan masih belasan tahun kan?"

"Uuhh kekar banget dah pokoknya mah!!! Lihat dari lengan bajunya aja, kelihatan banget!!"

Begitulah percakapan mereka tapi Feli makin acuh dan menggoyangkan kepalanya dengan tingkah teman-temannya.

"Eh liat, tu cowok ke sini!! Ganteng banget kan??" Teriak salah satu dari mereka tapi si pria mengacuhkannya, tapi berjalan menuju salah satu kursi

"Feli!!!" Felipun membalikkan badannya

"Kamu!! Alvaro kan?"

"Iya gue..!! Lo terpesona? Makanya kek kaget gitu"

"Gak" jawabnya singkat

"Boong Lo"

" Berhenti mengganggu ku"

" Jahat amat Lo"

"Biarin!!"

"Oh iya toiletnya di mana?"

" Jalan lurus, belok kiri" Alvaropun pergi. Dan salah satu teman Feli memberanikan diri bertanya pada Feli

"Felicia!! Lo kenal sama si tampan itu?"

"Gak terlalu kenal banget"

"Tapi kok dia tahu nama Lo?"

"Iya kan pasti lihat di tanda pengenal ku!!" Jawab Feli sambil melihat wajah temannya

"Gue pikir Lo deket Ama dia, siapa tau gue minta nomor handphone nya"

" Oh "

" Yah udah deh kalo gitu"

*

*

*

Hari berganti, acara ospekpun telah selesai kini mahasiswa baru sudah mulai mengikuti proses perkuliahan. Felipun sudah selesai dengan KKNnya kini Feli lagi sibuk dengan Skripsinya.

"Bapak, Feli mau ngomong sama bapak!"

"Mau ngomong apa sayang?"

" Anu pak.. Feli.. Feli mau minta ijin nginep di rumah teman" Feli menundukkan kepalanya takut Adam marah

" Kapan kamu akan menginap di sana dan berapa hari, terus teman cewek apa cowok"

" besok malam dan Tiga hari Feli nginep pak. Teman ku cewek yang waktu itu Feli minta ijin ikut ke mall dengannya"

" Bapak percaya sama Feli tapi ingat pesan bapak. Hati-hati di sana. Sebab kita gak tau hati orang itu seperti apa? Apalagi kamu berteman dengannya baru berapa bulan. Kamu berteman dengan Ina dan Irin selama tiga tahun saja bapak tidak ijinkan kamu nginep di rumah mereka. Tapi sekarang kamu sudah dewasa, bapak yakin kamu pasti jaga diri kamu dengan baik"

" Kalian mau ngapain? Sampai kamu bela-belain minta ijin nginep di rumah temanmu itu?"

" Aku mau bantu buat surprise ulang tahun adiknya sama ulang tahun papanya"

" Oh gitu? Ya sudah bapak ijinin"

" Makasih pak!! Feli sayang sama bapak" Feli memeluk Adam

"Bapak juga sayang sama Feli!" Ucap Adam sambil mengecup puncak kepala putrinya " yah sudah, kamu istrhat gih sana, udah malem"

" Hm!! Selamat tidur pak!"

" Selamat tidur sayang!"

*

Kini Feli sedang berdiri menatap kagum rumah megah berlantai tiga di depannya

"Udah datang Lo Fel? Sini masuk, kenapa bengong di situ" ucap Chaca

" Ehh, i-iya Cha!"

Merekapun masuk ke dalam rumah Feli terkagum-kagum dengan semua yang ada di dalam rumah tersebut.

" Bik!!!!"

"Iya non!!"

"Ambilkan minum untuk teman Chaca ya bik?"

"Siap non!!"

Bibi pun datang membawah nampan berisi dua gelas teh hangat dan cemilan.

"Setelah Lo minum gue anter Lo ke kamar tamu yah?"

" Iya, makasih Cha"

*
Feli sudah berada di kamar tamu yang sangat luas jika dibandingkan dengan kamarnya yang berukuran kecil. Kamar yang ditempati Feli tiga kali lebih besar. Malam semakin larut Feli sudah tertidur tapi dia terjaga ketika rasa haus melandanya. Feli pun keluar dari kamar hendak menuju ke dapur tapi Feli bingung dapurnya di sebelah mana. Felipun akan kembali ke kamarnya tapi pintu di seberang kamarnya terbuka sehingga dia berbalik dan melihat dan pria tampan yang menggunakan celana santai selutut tanpa menggunakan baju serta rambut acak-acakan dan juga wajah yang khas baru bangun tidur, perut sixpack bak pahatan patung berdiri didepan pintu

Alvaro yang akrab dipanggil Kenzo di rumah melihat seorang gadis cantik berdiri di depannya dengan piyama berbahan satin milik kakaknya Chaca. Sama-sama melempar tatapan dengan Feli. Kenzo focus ke Puncak dadanya si gadis yang tercetak jelas di sana. Kenzo pastikan si gadis tidak menggunakan bra. Kenzo langsung menelan salivanya dan jakunnya naik turun tapi matanya tidak lepas dari bukit kembar yang tertutup piyama tersebut. Feli merasa diperhatikan langsung menyilangkan kedua tangan di depan dadanya

" Kamu!!! Mesummmm!!!!"

Feli menutup pintunya dengan cepat. Sedangkan Kenzo masih mematung dengan jantung masih berdebar dengan kecepatan tinggi bagaikan genderang perang.







Suamiku Adik TingkatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang