Kejujuran Adam

25 1 0
                                    

Sedangkan Pria yang sedang dibicarakan oleh Anne yaitu Adam sejak malam tidur di rukonya tempat yang digunakannya sementara' untuk bekerja dari rumah jika dia tidak ke kantor. Biasanya Adam menyerahkan pekerjaannya pada Ozkar pria kepercayaannya bahkan bertemu dan meeting bersama para klien sekalipun Adam percayakan pada asistennya tersebut. Adam sudah mengganggap Ozkar sudah seperti putranya sendiri.

Walaupun Ozkar masih sangat mudah namun Ozkar sangat cekatan dalam hal pekerjaan terutama menyangkut keselamatan Felicia dan Adam. Bagi Ozkar Felicia sudah seperti adik dan Adam ayah baginya. Apalagi Ozkar hanya tinggal berdua dengan ibunya makanya Ozkar harus bisa dalam segala hal. Dia mampu merangkap pekerjaan dan juga semua hal pribadi tentang Adam.

Ozkar sedang mengeluarkan mobil tuannya dari garasi sedangkan Adam masih duduk diruang kerjanya mengecek beberapa dokumen yang berada di MacBook miliknya yang di kirim oleh klien melalui email sebelum berangkat ke kantor.

Tok!

Tok!!

Tok!!

" Masuk saja Ozkar!!"

" Mobilnya sudah siap tuan "

" Sudah ku katakan padamu, jika diluar kantor panggil saja papa, saya tidak suka mengulangi perkataan ku "

" Maafkan saya Tu.. eh.. pa"

" Kamu sudah bekerja untukku sudah lama dan aku sudah mengatakannya padamu di kantor kita adalah atasan dan bawahan tapi kalau di rumah panggil papa. Kau sudah kuanggap anak. Kenapa kau membangkang?"

"Maafkan saya papa, hanya saja saya sudah terbiasa dengan kata tuan"

"Mulai hari ini ubah kebiasaan kamu itu. Kamu adalah kakak untuk Felicia. Sejauh yang saya lihat, bukan bodyguard yang sering mengikutinya tapi kamu. Dari gelagat kamu, saya sudah mengerti bahwa kau sangat menyayangi Felicia karena kau mengganggap nya adik!"

" Maafkan saya pa!!" Ucapnya agak sedikit ragu karena dia takut jika Adam memarahinya karena sering mengikuti Felicia diam-diam

" Papa bangga sama kamu nak" ucap Adam memeluk Ozkar

" Terima kasih pa... Aku sangat menyayangi Felicia. Sejak saya bekerja untuk papa beberapa tahun lalu aku sudah sayang sama Felicia. Dia sangat mirip dengan adikku yang sudah tiada. Karena saya sering melihat foto bayi berusia satu tahun di bandol kalung ibu."

" Di mana ayahmu"

" Saya sendiri tidak tau orang tua kandung saya pa. Ibu mengadopsi saya waktu saya umur 8 tahun. Saya bukan anak kandung ibu"

" Ya sudah. Kapan-kapan kau ajak ibumu ke kota. Kasihan dia tinggal sendirian di kampung. Pasti dia kesepian."

" Baik pa" ucap Ozkar " kita berangkat sekrang?" Tanya Ozkar

"Ayo!!  katakan pada Tono untuk menutup ruko, malam ini kita tidak pulang ke ruko. Kita akan pulang ke hotel karena ada yang mau papa katakan pada Felicia. Dia sudah dewasa dan sudah waktunya mengetahui semuanya . Sudah terlalu lama papa berbohong padanya. Kau ngerti kan? Maksud papa!!"

" Iya pa saya mengerti "

Sesampainya di kantor para karyawan  dari security hingga resepsionis dan beberapa staf dibuat melongo karena kedatangan Adam kali ini bersama sang asisten sangat berbeda ketika memasuki kantor. berjalan berdampingan tidak seperti biasanya Ozkar berada dua langka dibelakang Adam.

" Ada apa sebenarnya antara tuan Adam dan Ozkar?"

"Apa jangan-jangan tuan Adam belok? Kan ada kita-kita. Iya nggak?"

"Iya kan lumayan. Udah ganteng pasti hot diranjang"!!

"Beuhhh... Apalagi selama ini, tuan tidak pernah bersama wanita"

"Husss.. jaga ucapan kalian. Mau dipecat?"

" Itu perkiraan ku saja!"

"Diam kalian. Jika es batu itu mengamuk, maka tidak satupun dari kita bisa lolos"

Begitulah para karyawan berbisik satu dengan yang lain. Tapi Ozkar yang mendengarnya hanya bisa senyum-senyum sendiri karena tuan yang merangkap menjadi ayah angkatnya itu di katakan belok atau penyuka sesama jenis.

Setelah dari kantor kini Adam  sudah berada di hotel menunggu kedatangan Felicia yang dijemput oleh Ozkar.

Sedangkan Feli yang masih di tunggu sedang menikmati hidangan seafood di restoran bawah laut bersama keluarga Harun.
Terlihat seorang waiter berjalan menuju  meja di mana Feli dan Kenzo duduk karena kedua orang tua Kenzo sudah mengetahui jika gadis yang disukai putra mereka  adalah Felicia. Dan mereka juga sudah mengetahui jika Felicia adalah putri rekan bisnis sekaligus sahabat tuan Harun. Mereka sengaja memesan meja Feli dan Kenzo terpisah karena ingin mendekatkan keduanya. Kenzo begitu antusias namun berbeda dengan Felicia yang begitu canggung dan kaku.

" Permisi nona, ada yang mencari anda silahkan ikut saya. Katanya orang suruhan papa anda"

Felicia pun berdiri untuk pamit ke kedua orang tua Kenzo karena sebelumnya sudah ditelepon oleh Adam  sejak Adam masih di kantor

" Mohon maaf om dan Tante, aku permisi pulang karena bapak meminta ku pulang"

"Kenapa cepat sekali?" Tanya nyonya Harun

" Aku kurang tau Tante"

" Ya sdah, kamu hati-hati yah "

"Iya Tante terima kasih! Maaf sekali lagi om, Tante!!"

" Tidak apa-apa nak" ucap tuan Harun sambil menepuk lembut bahu Felicia ketika dia melihat seorang pria muda yang sangat dia kenal yaitu Ozkar asisten Adam. Felicia pun melangkah meninggalkan meja keluarga Harun, namun Feli sempat berpaling dan melihat wajah Kenzo dan mengulas senyum tapi Kenzo yang melihat kepergian Feli dengan tatapan kecewa. Kenzo berbalik ketika papanya menepuk punggungnya.

*

" Maaf nona!! Saya sudah mengganggu makan malam anda dan keluarga tuan Harun" ucap Ozkar sambil melirik Felicia lewat kaca di depannya ketika mereka dalam perjalanan menuju hotel di mana Adam sedang menunggu kedatangan mereka

" Tidak apa-apa. Boleh tau siapa nama mu!?"

" Nama saya Ozkar nona"

' jadi dia pria yang bernama Ozkar ketika bapak menelpon dulu. Aku pikir dia seumuran bapak!' ucapnya dalam hati

" Apakah hotelnya masih jauh Ozkar?"

" Tidak nona, kita akan segera sampai 5 menit lagi "

Mereka memasuki parkiran hotel dan Ozkar menghentikan mobilnya di depan loby dan memberikan kuncinya pada security. Setelah itu mereka berjalan menuju lift tanpa sepata katapun. Lift mengantarkan mereka pada restoran hotel bintang lima tersebut

Ting!!

Lift berhenti di lantai yang dituju.

" Silahkan nona" Ozkar membuka pintu ketika mereka sudah berada di depan pintu restoran tersebut. Tidak ada pengunjung lain di dalam restoran tersebut. Hanya seorang pria maskulin dan bertubuh kekar berkemeja putih panjang yang sudah digulung sebatas siku sedang berdiri menghadap ke jendela memandang kerlap kerlip kota di malam hari.

" Permisi tuan " ucap Ozkar pada Adam. Ketika Adam berbalik Felicia sekali lagi terkesiap ketika melihat pria yang merupakan bapaknya berdiri dengan gagah di hadapannya. Namun Felicia menyembunyikan rasa kagum pada pria yang sudah mau berumur setengah abad tersebut

" Silahkan duduk Feli" Adam mempersilahkan Feli duduk

" Ada apa?" Tanya Feli

"inilah penampilan bapak yang sebenarnya Fel. Maafkan bapak yang tidak jujur padamu sejak dulu" ucap Adam namun dia tidak melihat pergerakan apapun dari putrinya "Apa kau tidak kaget melihat perubahan bapak yang seperti ini" tanyanya pada Feli

" Aku sudah mengetahuinya pak"

Deg

'sejak kapan putriku tau identitas asliku??' tanyanya dalam hati sambil memandang lekat pada putri kesayangannya






Suamiku Adik TingkatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang