SEMBILANBELAS

29 10 0
                                    

Hai!

Jam setengah sebelas malam ketika aku update chapter ini. Masihkah ada yang belum tidur dan baca ini? Rasanya udah lama banget ya ga update 😅 So... selamat membaca! Oh iya, ada sedikit ❌ warning karena chapter ini area bucinnya Gia-Rafa!!!  ❌ 😌

Pukul setengah lima pagi Caca sampai di depan rumahnya, setelah mendengar keadaan Risa tidak cukup baik, dia memutuskan untuk pulang duluan menggunakan kereta dan sampai sepagi ini demi memastikan keadaan Risa, dia berdiri di depan rumahnya yang tertutup rapat kemudian dia mengambil kunci di dalam tasnya lalu membuka gerbang.

Caca berjalan menuju pintu utama rumahnya, dia membuka pintu menggunakan kunci yang dia bawa, matanya langsung melihat Rafa yang tertidur di atas sofa. Pria itu benar-benar menjaga Risa.

Kemudian, Caca menaruh tasnya di atas sofa yang lain. Lalu, dia berjalan ke lantai dua menuju kamarnya.

Begitu membuka pintu, dia langsung melihat Risa yang sedang tiduran di atas kasur dengan seorang wanita di sampingnya yang Caca tidak kenal, kemudian dia berjalan mendekat ke arah Risa.

Temannya itu ternyata tidak sedang tidur, dia hanya memejamkan mata demi menenangkan dirinya sendiri sambil tangannya yang berada di atas perutnya sesekali mengelusnya.

"Saa... Lo udah bangun?" tanya Caca duduk di samping Risa yang menggeser tubuhnya sedikit begitu Caca mendekat.

"Gue bahkan ga bisa tidur." sahut Risa pelan, suaranya terdengar lemah dan wajahnya cukup pucat.

"Rafa ga bawa lo ke dokter?" Caca bertanya lagi.

Risa menggeleng, "semalem dia telepon dokter ga ada yang bisa dateng ke sini, sedangkan kalau mau ke rumah sakit, gaada mobil."

"Ya ampun, Sa. Mobil kan ada di garasi, kuncinya juga di tembok deket dapur kok. Pake aja, dari pada lo kayak gini." Caca mengomel, dia tak habis pikir kenapa Rafa tidak bertanya soal itu.

"Udah gapapa, lagian semalem keadaannya chaos banget, Ca." balas Risa lagi.

"Tapi lo gimana sekarang, apa yang lo rasain?"

"Perut gue masih agak sakit aja, ga sesakit semalem sih tapi tetep bikin gue ga bisa tidur."

Caca mengangguk, "dia siapa?" tanya Caca menunjuk ke arah samping Risa tanpa suara.

"Pacarnya Rafa, Gia namanya." jawab Risa pelan.

Mata Caca membulat, kaget mendengar penuturan Risa barusan. Pacar Rafa? Sejak kapan Rafa punya pacar? Setahunya, hubungan pria itu dengan Risa belum benar-benar selesai. Dan, kenapa juga pacarnya bisa sampai ada di sini?

Gia menggeliat, kemudian matanya terbuka pelan-pelan, dia melihat Risa dan seorang perempuan sedang mengobrol. Kemudian, Gia bangun dari posisi tidurnya menjadi duduk.

"Eh, lo keberisikan ya, Gi?" tanya Risa yang menyadari kalau Gia sudah bangun.

"Enggak kok,"

"Oh, iya ini Caca. Ca ini Gia," Risa saling memperkenalkan mereka.

Gia dan Caca berjabat tangan sambil memperkenalkan diri masing-masing.

Heavy RainfallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang