Saat Kafa melihat Kia berada di pinggir jalan sambil menggendong anak kecil yang setahu Kafa anak kecil itu adalah sepupunya Kia, dengan keadaan cukup mengkhawatirkan sebab bisa Kafa lihat dengan jelas bahwa ada bercak darah di baju anak kecil itu dan juga di baju Kia. Apalagi cuaca pagi itu juga mendung dan mulai turun gerimis, tapi, belum sempat Kafa bertanya apapun, Kia sudah langsung meminta Kafa untuk mengantarnya pulang kemudian langsung masuk ke dalam mobil Kafa.
Beberapa detik Kafa hanya bisa diam, sambil melihat ke arah mobil yang berada tak jauh darinya, berdiri seorang pria seumuran Kafa dengan raut khawatir dan matanya tak pernah lepas dari Kia dan sepupunya itu, Kafa sempat beradu tatap dengan pria itu sebelum akhirnya dia juga memutuskan untuk segera masuk ke dalam mobil sebab hujan mulai turun.
"Kia, are you ok?" tanya Kafa khawatir.
Kia mengangguk, "Fine."
"But there's a lot of blood on your shirt, Ki. Apalagi, di bajunya Lala. Ga mungkin lo beneran gapapa, bilang sama gue, apa cowok tadi yang lukain kalian?!"
"Enggak sama sekali, Kafa. Lala jatoh dari tangga tadi, terus hidungnya berdarah banyak banget. Cowok tadi cuma anter gue sama Lala ke rumah sakit."
"Serius, Ki? Terus kenapa cowok tadi ga anter lo sampe rumah lagi? Kenapa lo malah jalan di trotoar dan keadaannya juga gerimis, kasian Lala, dia bisa sakit."
Kia menghela napas mendengar ocehan Kafa yang terdengar begitu berisik masuk ke telinganya, Kia tahu pria itu khawatir tapi tak bisakah dia simpan dulu semua pertanyaannya itu? Kia sedang tidak ingin membahas Bima yang mengacaukan hati dan pagi harinya ini.
"Ceritanya panjang, dan tolong jangan ngomong kenceng-kenceng. Nanti Lala bangun."
"Okay."
"Lo sibuk ga hari ini?"
"Ga, kenapa?"
"Temenin gue di rumah sampe Ibu pulang ya."
"Dengan senang hati, Kiara." sahut Kafa sambil tersenyum pada Kia yang ada di sampingnya.
Hanya Kafa yang bisa dimintai tolong untuk berada di rumah bersamanya sekarang, karena jika tidak, besar kemungkinan Bima akan kembali dan jika Ibu tahu, dia pasti akan marah sebab Ibu dan Ayah sangat melarang Kia untuk bertemu apalagi sampai membawa Lala pada Bima.
Mereka sudah tak butuh pengakuan dan pertanggung jawaban Bima sebab sudah dengan jelas pria itu tak pernah mempunyai itikad baik pada keluarga Kia, pria itu tak pernah bertanya dan muncul sedikitpun selama tiga tahun itu.
"Thanks ya." ucap Kia sambil tersenyum pada Kafa.
Kafa hanya diam sambil terus memerhatikan Kia, Kafa tahu ada yang Kia sembunyikan tapi bertanya lebih jauh sekarang bukanlah waktu yang tepat.
☔☔☔
Rafa mengendarai motor dan Risa memeluknya erat di belakang, mereka akan menuju rumah Risa karena sudah hampir seminggu Risa berada di apartemen Rafa, dia sama sekali tidak mau pulang meski orang tuanya sudah menyuruhnya untuk pulang dan hari ini Rafa memaksanya untuk pulang walaupun Risa sempat menolak tapi akhirnya Risa mau dengan syarat Rafa harus menemaninya bicara pada orang tuanya soal kehamilannya yang tak mungkin bisa Risa simpan lama-lama sebab perutnya tak akan bisa menyembunyikan rahasia itu sampai bayi dalam perutnya lahir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heavy Rainfall
Fiksi RemajaTentang dua pasang anak kembar dengan permasalahannya masing-masing dan hujan selalu terlibat dalam rasa sedih juga bahagia mereka. Kiara masih harus menyelesaikan hubungannya dengan mantan kekasihnya --Bima, sebab ada sesuatu yang membuat mereka sa...