❗❗ ❗W A R N I NG❗❗❗
🔞 AREA 🔞☔☔☔
Pukul delapan pagi, Kia melirik Lala yang tidur di sampingnya yang masih cukup pulas. Hari ini adalah hari di mana Kia menjanjikan pada Bima kalau dia akan membawa Lala bertemu dengan orangtua Bima, semalam Bima juga mengirim pesan pada Kia untuk mengingatkan perihal janjinya itu.
Kia diam beberapa saat, memerhatikan gadis mungil di sampingnya itu. Semakin besar, wajahnya justru jauh lebih mirip dengan Bima, mungkin karena sewaktu mengandung Lala, Kia sangat membenci pria itu? Hanya lesung pipi yang berada di kiri dan kanan pipi gadis kecil itu yang sama dengan Kia.
Kemudian, Kia mengusap perut anak itu dengan pelan mencoba membangunkan Lala.
"La... Bangun sayang," bisik Kia.
Lala tak merespon, dia masih tidur dengan pulas. Tak bergerak sedikitpun.
"Vanilla, bangun yuk. Lala mau main di taman ga? Atau mau main trampoline?" bisik Kia lagi, kali ini dia mengusap pipi kiri anak itu dan sedikit mencubitnya pelan.
Lala merespon, tapi hanya mengubah posisi tidurnya dan matanya tetap memejam.
"Lala..." panggil Kia lagi sambil mengusap punggung anak itu.
Tapi, Lala masih belum juga bangun. Kemudian akhirnya Kia memutuskan untuk menyiapkan keperluan Lala selama pergi nanti, seperti baju ganti dan susunya.
Saat sedang menyiapkan itu, Gia masuk ke kamar Kia dan melihat kembarannya itu tengah sibuk memasukan beberapa baju ke dalam tas kecil Lala.
"Mau kemana?" tanya Gia sambil duduk di pinggir kasur, dia melihat Lala masih tertidur pulas tapi Kia seakan sedang sibuk.
"Ajak Lala jalan-jalan," sahut Kia menoleh sebentar kemudian kembali fokus pada apa yang tengah dia kerjakan.
"Kemana?"
"Ketemu orang tuanya Bima."
"Hah? Emang mereka dimana?"
"Ada di apartemen Bima, udah dari seminggu yang lalu. Mereka maksa banget pengen ketemu Lala."
"Wajar sih," sahut Gia kemudian duduk di kasur dan mencoba membangunkan Lala.
"Makanya lo jangan bilang Ibu ya, jangan sampe dia tau."
"Tenang aja." ucap Gia, kemudian dia mencoba membangunkan Lala dan akhirnya anak itu bangun. Gia langsung menggendongnya, mengajak anak itu mandi.
Sementara Kia menyiapkan baju yang akan Lala pakai, tapi ponselnya tiba-tiba berbunyi dan nama Kafa tertera di sana.
"Gue kira lo belum bangun." ujar Kafa saat mendengar suara Kia.
"Udah, ada apa, Kaf?" tanya Kia.
"Mau ngajak lo pergi nanti agak siangan, bisa?"
"Yah sori banget, Kaf. Gue mau pergi hari ini."
"Kemana?"
"Ke suatu tempat pokoknya."
"Ya udah hati-hati ya, Ki."
KAMU SEDANG MEMBACA
Heavy Rainfall
Teen FictionTentang dua pasang anak kembar dengan permasalahannya masing-masing dan hujan selalu terlibat dalam rasa sedih juga bahagia mereka. Kiara masih harus menyelesaikan hubungannya dengan mantan kekasihnya --Bima, sebab ada sesuatu yang membuat mereka sa...