TYP - 1.0

8.6K 611 83
                                    

Jisung hanya bisa diam, rahangnya mengeras dengan kedua tangan yang terkepal. Demi apapun, jisung sangat amat membenci sosok pria berjas yang kini berdiri di hadapannya itu. Kepalanya menoleh ke arah sang papa tercinta yang wajahnya bahkan sudah penuh dengan air mata

Bagaimana sang papa menolak dan memohon namun sama sekali tidak di pedulikan oleh manusia manusia biadap itu. Hanya karena perbedaan kasta, mereka dengan seenaknya membuat sang papa menangis

Hati jisung terluka. Sangat. Melihat papanya yang kini berubah menjadi pasrah. Meskipun wajahnya sudah merah karena menangis tapi senyuman indah kesukaan jisung itu akhirnya terlihat lagi

"Jadi, hak asuh jisung jatuh ketangan Tuan Jung Jaehyun mulai hari ini"

Ucapan sang pengacara membuat jisung menundukkan kepalanya. Memaksa dirinya untuk menahan agar tidak melemparkan pukulan keras pada sosok pria berjas yang tiba tiba datang dengan nama 'daddy' dan mengambil kehidupan tentramnya

Sebuah elusan lembut jisung rasakan di lengannya. Kepalanya mendongak, melihat sang papa yang sudah berada di depannya. Jisung ingin tertawa saat mengingat tinggi badannya dengan sang papa sangatlah berbeda

Membuat sang papa harus mendongakkan kepalanya saat ingin melihat wajahnya. Kedua tangan jisung di genggam erat. Jisung menarik tangan kanannya dan segera melayang untuk menghapus sisa air mata di wajah cantik sang papa

"Papa jangan menangis hanya karena manusia seperti itu. Jisung tidak suka melihat papa menangis" ucapnya

Sang papa mengangguk, "Jisung tetap putra papa jeno. Jisung tetap bayinya papa jeno. Dimanapun dan kapanpun jisung berada, semua itu akan tetap sama" ucapnya dengan air mata yang lagi lagi jatuh begitu saja

"Iya. Lee jisung tetap bayinya papa jeno"

"Kita memang kalah dalam hal materi. Tapi kota tetap menang dalam hal ikatan batin. Jisungie, jaga dirimu baik baik saat papa tidak di sampingmu"

Entah kenapa air mata jisung ikut turun. Bahkan beberapa orang disana ikut menahan tangis saat melihat seorang ibu yang di paksa berpisah dengan putra kesayangannya yang selama ini hidup bersam selama 17 tahun

"Jisung tidak akan meninggalkan papa. Disini rumah jisung. Bukan di tempat lain"

"Jisungie sudah sangat besar. Jangan nakal dan jangan merepotkan orang lain. Jika jisung rindu papa, kemarilah. Pintu rumah ini akan terus terbuka untuk jisung"

Jisung tidak bisa menjawabnya. Dia langsung memeluk sang papa dengan begitu erat. Rasanya sangat sakit dan sulit. Harus berpisah dengan tiba tiba

Keduanya ingin menolak tapi sepertinya memang belum keberuntungan mereka. Jeno juga sadar jika dirinya bukanlah tandingan dari sosok mantan kekasihnya, yang tak lain adalah ayah kandung putranya- Jung Jaehyun

"Papa jangan sampai sakit. Jisung akan kesini setiap hari untuk bertemu papa"

Jeno menangis dalam dekapan sang buah hati. Hatinya yang dulu hancur kini tiba tiba di hancurkan lagi. Dan oleh orang yang sama. Jeno tidak tau bagaimana semua ini tiba tiba terjadi

Tangan jeno melepas pelukan mereka. Menangkup wajah putranya dan mencium kening jisung sedikit lama, "Pergilah. Jisung harus selalu ingat pesan papa, oke?"

Kepala jisung mengangguk,

"Jung jisung. Ayo pulang nak"

Wajah jisung yang tadinya lembut, kini berubah dingin saat mendengar suara manusia yang dia benci itu. Kepalanya menoleh. Menatap tajam jaehyun yang tengah memandangnya dengan senyuman hangat

"Ku ingatkan sekali lagi. Namaku lee jisung dan jangan pernah mengganti margaku semaumu, Tuan Jung yang terhormat" jawabnya dengan nada yang begitu dingin dan menekan

Thank You, Papa  (JaeNo ft Hyunjen Jisung) - SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang