Sudah sepuluh hari, jeno masih enggan membuka matanya. Wajahnya yang dulu chubby kini semakin menirus. Namun tetap sangat manis dan cantik di mata hyunjin yang sekarang tengah duduk di samping jeno. Kedua tangannya terus mengelus tangan kanan jeno yang terlihat sangat putih pucat
Di hidup jeno ada selang oksigen yang membantu jeno untuk bernafas dengan baik. Layar monitor juga menunjukkan garis naik turun yang teratur. Hyunjin sangat bersyukur dengan perkembangan jeno. Walaupun kemarin jeno sempat drop entah karena apa
Bahkan sampai membuat hyunjin hampir menghancurkan pintu ruang rawat jeno karena di larang masuk untuk melihat keadaan jeno. Untung saja haechan bisa menenangkan hyunjin walaupun harus dengan tamparan keras agar hyunjin sadar dengan kepanikannya
"Sudah sepuluh hari jeno. Kumohon bangun. Kau tak mau menggendong jisung huh?? Putramu sangat tampan dan pintar. Jisung sekarang masih di mandikan dan akan di bawa kemari oleh suster"
Tangan hyunjin terulus untuk mengelus rambut jeno. Sama sekali hyunjin tak pernah membayangkan akan bisa menyentuh jeno seperti ini dan dalam keadaan seburuk ini. Jika boleh memilih, hyunjin pasti akan memilih tak bisa menyentuh jeno tapi jeno dalam keadaan baik
"Jeno-ya... Kau pasti sekarang berada di tempat yang sangat indah kan? Atau kau bertemu kedua orang tuamu disana? Tak apa, kau bisa bertemu mereka sepuasmu saat ini, jeno. Tapi tolong- kembali"
"Kembali ke duniamu, jeno. Jika kau membenci semua orang, tapi bisakah kau tak membenci putramu sendiri. Dia sangat membutuhkanmu jeno. Apa kau tega melihat jisung tumbuh tanpa kasih sayang orang tua kandungnya sama sekali?? Aku tau, kau bukan orang seperti itu jeno"
Mata hyunjin terus menatap wajah cantik jeno. Bahkan di keadaan seprti ini- hyunjin terus saja mengatakan dalam hatinya. Bagaimananl indahnya sosok anak tuhan yang tengah tertidur pulas ini
Ceklek
Kepala hyunjin menoleh saat mendengar pintu terbuka. Ia tersenyum kecil kepada suster yang datang dengan membawa jisung yang sudah tampan. Dengan di balut baju bayi warna biru muda, tak lupa topi bayi yang sangat menggemaskan
Suster memberikan bayi itu kepada hyunjin dan segera keluar dari ruangan jeno. Hyunjin mengecup pipi jisung dengan pelan. Karena bayi itu terlihat mengedip ngedipkan matanya. Sepertinya jisung sudah kenyang karena bayi mungil itu sekarang sangat tenang
"Jisungie~ kau mau tidur bersama papamu hmm?" Tanya hyunjin kepada bayi mungil itu,
Seakan mengerti, jisung melebarkan senyumannya yang langsung membuat hyunjin ingin sekali menangis. Kepala hyunjin mengangguk, "Baiklah. Ayo, uncle tidurkan jisungie di samping papa jeno ya? Tapi jangan menangis. Okay jagoan?"
Dengan kekehan pelan, hyunjin menidurkan jisung di samping jeno. Bayi berusia sepuluh hari itu tiba tiba menoleh ke samping. Dan mendingak dongakan kepalanya seakan ingin melihat wajah papanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You, Papa (JaeNo ft Hyunjen Jisung) - SELESAI
Fanfic17 tahun hidup bersama sang papa, tiba tiba jisung harus pindah dan hidup di keluarga daddy kandungnya. Yang bahkan sangat amat jisung benci selama ini *jangan pernah berharap happy ending di book ini:) gajadi, berharap aja gapapa :))