17 tahun hidup bersama sang papa, tiba tiba jisung harus pindah dan hidup di keluarga daddy kandungnya. Yang bahkan sangat amat jisung benci selama ini
*jangan pernah berharap happy ending di book ini:) gajadi, berharap aja gapapa :))
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hwang Hyunjin
....
Hyunjin hanya diam dan mendengarkan percakapan antara jeno dan jaehyun. Sebenarnya hyunjin tidak ingin ikut karena dia takut jika itu adalah masalah pribadi mereka. Hey, walaupun hyunjin cemburu tapi dia masih mengerti tentang privasi orang lain termasuk jeno
Namun jeno memaksanya untuk ikut. Jeno hanya tak ingin jika hyunjin akan salah paham tentang apa yang akan jaehyun bahas dengannya. Tidak- jeno sungguh tidak ingin kehilangan orang yang membahagikannya lagi
"Kau sepertinya memang sama dengan istrimu, tuan jung. Selalu saja memaksa seenaknya" jawab jeno yang jengah dengan jaehyun dan juga taeyong
Jaehyun hanya menunjukkan raut datarnya. Ia sangat tidak suka melihat jeno membawa hyunjin. Entahlah, jaehyun bahkan sangat bingung dengan dirinya sendiri
"Sudah kujelaskan jika kalian bisa bujuk jisung sendiri. Kalian punya uang yang selalu kalian andalkan bukan?"
"Sudah tapi tak ada hasilnya. Jisung tetap tidak mau ikut jeno"
Hyunjin paham dengan masalah saat ini karena dirinya memang terlalu cepat untuk menangkap inti masalah. Jeno menoleh ke arah hyunjin yang mengelus lengannya,
"Kau bisa ikut sayang. Liburan bersama jisung juga kan?" ucap hyunjin, yang mendapat kerutan bingung oleh jeno
Mata jaehyun menatap hyunjin aneh. Sedangkan hyunjin malah tersenyum miring. Tangan kanannya memeluk pinggang jeno hingga keduanya saling menempel. Hyunjin tau, jika jaehyun tak suka padanya. Dari tatapannya saja sudah sangat kentara
Bukankah bermain main dengan seorang jung itu tidak ada salahnya? Hyunjin mengecup pelipis jeno sebentar. Jeno sudah sangat biasa dengan sikap manis hyunjin yang seperti itu memang
"Jika di bolehkan, aku akan ikut denganmu. Tapi tenang saja tuan jung, aku akan membayar kebutuhanku sendiri. Bagaimana? Aku tak memaksa kok. Hanya saja aku ingin menjaga kekasihku dan juga calon putraku disana"
Mata jeno membulat kecil. Kedua tangan jaehyun bahkan sudah mengepal erat. Jeno memandang hyunjin yang mengedipkan satu matanya. Membuat jeno paham dan menggelengkan kepalanya kecil
Prianya ini memang sangat jahil kepada siapapun. Jeno menghela nafas pelan, lalu kembali memandang jaehyun, "Bagaimana tuan jung? Anda memperbolehkan atau tidak? Hanya dua pilihan, hyunjin ikut atau jisung tetap pada pendiriannya?"
Hati jaehyun sedikit tak terima mendengar hyunjin yang mengatakan kekasih dan calon anak. Rasanya jaehyun ingin marah tapi itu sungguh tidak mungkin dia lakukan
