TYP - 4.1

3K 337 19
                                    

....

         Gerakan kecil di tangan yang di genggam jeno, membuat jeno sontak berdiri dan memandang sang putra dengan wajah senangnya. Meskipun sangat sembab namun jeno sudah berusaha menutupinya dengan make upnya, walaupun tak sepenuhnya tertutup

Terlihat jisung yang mulai membuka matanya secara perlahan dan berkedip beberapa kali, untuk menetralkan sinar yang masuk ke matanya. Karena memang rasanya sangat berat untuk membuka mata. Setelah di rasa matanya sudah menerima cahaya yang masuk, jisung menoleh kecil ke arah sampingnya

Bibirnya tersenyum tipis melihat siapa yang berada di sampingnya. Meskipun jisung merasakan semua sendi di badannya cukup sakit semuanya namun jisung berusaha menahannya karena demi apapun, jisung bahkan bisa melihat bagaimana wajah cantik papanya terlihat sembab

"Papa jelek kalau habis nangis"

Ucapan jisung yang pelan namun masih terdengar jelas itu membuat jeno tak kuasa menahan senyumnya. Ia langsung memeluk sang putra namun tak erat karena jeno tau jika putranya sedang sakit

Akhirnya, usaha jeno menahan tangisannya gagal begitu aja. Sekarang, dia malah menangis di pelukan jisung yang berusaha membalas pelukan sang papa. Meskipun badannya sakit saat di gerakan karena terasa kaku

"Jisung jangan tinggalin papa ya nak... Papa cuma punya jisung didunia ini"

"Iya,  jisung tidak akan meninggalkan papa. Asal papa jangan menangis lagi. Kasihan hidung papa nanti mampet"

Jeno terkekeh pelan dan melepas pelukannya. Tangan kiri jisung melayang pelan dan memegang pipi sang papa. Perlahan dengan tenaga yang dia punya, jisung mulai menghapus sisa air mata jeno. Membuat hati jeno semakin menghangat namun juga banyak ketakutan

Jisung tersenyum memandang wajah papanya, "Papa, terimakasih sudah menjaga jisung dengan baik. Jisung sayang sama papa" ucapnya

Jeno kembali duduk dan segera menekan tombol untuk memanggil dokter agar bisa memerika jisung. Jeno mengangguk dan mengusap kepala yang putra dengan lembut, "Sudah tugas papa menjaga putra kesayangan papa. Jisung anak kuat dan hebat, papa bangga sekali dengan jisung"

Kepala jisung mengangguk lagi. Hingga seorang dokter dan perawat datang dan masuk keruangan jisung. Jeno mundur untuk mempersilahkan mereka mengecek keadaan putranya. Bersamaan dengan hyunjin yang datang bersama chenle

Semuanya sudah tau tentang keadaan jisung sekarang. Chenle bahkan sampai menangis semalaman penuh dengan mengunci dirinya di kamar sampai renjun dan haechan akhirnya memutuskan untuk membawa chenle ke belanda agar bisa bertemu langsung dengan jisung

Chenle merasa diirinya ternyata sangat bodoh selama ini. Bahkan dia tidak peka saat chenle ingat jika dia beberapa kali melihat jisung meminum obat. Jisung mengatakan jika itu hanya obat pusing ataupun hanya vitamin

Yang langsung di percaya begitu saja oleh chenle. Entah chenle yang bodoh atau jisung yang jahat karena tidak memberitahunya tentang masalah serius seperti ini. Bahkan saat menangis kemarin, chenle terus mengumpati jisung namun tak lupa juga mengatakan jika chenle mencintai jisung yang jahat itu

"Keadaan pasien sudah mulai membaik tapi untuk beberapa hari kedepan, pasien di haruskan untuk opname dulu agar kami bisa terus mengecek keadaan pasien dengan baik"

Setelah menjelaskan dan memberikan resep, dokter dan perawat itu keluar. Meninggalkan mereka yang sedang berdiri di samping kanan jisung. Kecuali chenle yang memilih berdiri agak menjauh. Chenle masih sangat kesal dengan jisung, kau tau.

"Ck. Anak nakal ini, suka sekali membuat tunanganku menangis. Saat kau sembuh nanti, aku akan menghukummu bocah"

Celetukan hyunjin yang memang di buat bercanda itu membuat jeno tertawa kecil. Begitupun jisung yang ikut terkekeh pelan. Lalu menatap menatap hyunjin dengan tatapan sinisnya lagi, "Kau mau menghukumku pak tua? Langkahi dulu papaku, wlee" jawabnya dengan ejekan ala jisung

Thank You, Papa  (JaeNo ft Hyunjen Jisung) - SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang