TYP - 2.0

5.5K 527 37
                                    

.....





Seminggu kemudian, setelah kejadian di jepang, jisung sama sekali tidak pulang ke rumah jaehyun. Bahkan jisung memblokir semua kontak yang bersangkutan dengan keluarga jung. Bukan marah- jisung hanya kecewa. Sangat kecewa

Perkataan jaehyun terus terngiang di benak jisung. Mengatakan jika jisung tidak boleh menyentuh putranya. Putranya?

Lalu jisung siapa?

Jisung siapanya jaehyun?

Bukankah jaehyun yang tiba tiba datang dan mengatakan jika dirinya adalah ayah kandung jisung?

Lalu kenapa saat kejadian kemarin, seperti hanya beomgyu putranya. Bukan jisung juga?

Sebenci bencinya seorang anak pada orang tuanya, bukankah feeling dan darah tak akan pernah bisa ikut berubah. Jisung membenci jaehyun- sangat membencinya

Tapi jisung juga memiliki perasaan lega dan senang saat tau siapa ayah kandung yang selalu dia ingin tau sejak kecil. Ada sedikit perasaan senang saat mendapat perhatian dari jaehyun

Hey- bukankah sudah di bilang, jika jisung sangat hebat untuk memakai topengnya. Persoalan waktu di jepang, tentang jisung dan hyunjin ingin menjahili jaehyun- salah satu tujuan jisung, hanya ingin melihat bagaimana sikap jaehyun saat melihat papanya bermesraan dengan hyunjin

Namun, setelah jisung mendapatkan sedikit celah untuk memaafkan jaehyun- celah itu kembalu tertutup. Bahkan lebih rapat dari sebelumnya. Sangat rapat. Hingga seakan siapapun tak bisa membukanya- meskipun itu jisung sendiri

Kejadian kemarin cukup membuat jisung semakin yakin, jika jaehyun hanya besar dalam ucapan saja. Namun kosong dalam hal ketulusan. Dan untuk sementara- jisung tidak ingin bertemu dengan jaehyun

Karena perasaan sakit di dadanya akan kembali terasa jika melihat wajah jaehyun. Walaupun dalam jarak jauh. Hanya sementara, jisung ingin mengobati luka hatinya dulu- ya seperti dulu

Saat jisung mengetahui tentang cerita papanya dan jaehyun di masa lalu-

"Jisung-ah, gwenchanayo?"

Tepukan di bahu kanan jisung membuat remaja tampan itu menoleh. Lalu tersenyum kecil dan mengangguk. Tangannya menarik chenle untuk duduk di sebelahnya. Dan jisung, menidurkan kepalanya di pangkuan chenle

Mendekap perut rata chenle. Menyelipkan wajahnya di perut chenle sembari sesekali menikmati aroma manis dari sabun mandi chenle. Ya- chenle baru selesai mandi. Tangan chenle ia buat untuk mengelus rambut jisung

"Chenle-ya, apa anak tak diinginkan sepertiku tak boleh bahagia tanpa halangan sedikit saja?"

Chenle diam. Sudah terbiasa dengan sifat jisung yang akan selalu overthinhking saat pikirannya sedang kalut atau stress karena suatu masalah. Chenle masih menjadi pendengar dan pendingin yang baik untuk jisung

Jisung akan dan selalu mengatakan hal hal yang menyakitkan untuknya. Mengatakan semua kalimat yang bahkan terkadang membuat chenle ingin langsung membungkam mulut jisung agar berhenti bicara

"Rasanya masih sangat sakit jika mengingatnya. Dia selalu membuatku sakit, chenle-ya"

"Dulu, adanya aku di perut papa, dia dengan kejamnya menyuruh papa membunuhku"

"Saat aku kecil dan membutuhkan dia untuk hari hariku, dia sama sekali tak pernah muncul dan ada untukku"

"Lalu- setelah aku mengetahui semuanya. Bertahun tahun aku mengubur cerita menyedihkan itu, tapi dia tiba tiba datang dan merusak semuanya lagi"

"Memisahkanku dari papaku. Menarik paksa diriku agar hidup bersamanya yang jelas jelas sudah memiliki keluarga sendiri. Apa dia memang berniat untuk memerkan kerharmonisan keluarganya padaku?"

Thank You, Papa  (JaeNo ft Hyunjen Jisung) - SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang