Jisung tidak punya ayah
Hey, jisung, apa kau anak haram karena kau tidak punya ayah kan
Lihatlah, ada anak yang di buang oleh ayahnya
Jisung-ah, kemana perginya ayahmu? Apa kau dan papamu di buang oleh ayahmu?
Hey kau, jangan dekat dengan jisung, dia itu anak yang tidak diinginkan oleh ayahnya hahaha
Kenapa yang datang selalu papamu saja fi acara sekolah jisung? Kemana ayahmu?
Jisung kecil berjalan dengan kepala menunduk dalam. Perasaannya sekarang hanya sakit karena ucapan buruk dan hinaan-hinaan yang terus mereka lontarkan padanya hampir setiap hari
Kedua tangannya menggenggam erat tali ranselnya sembari terus berjalan dan mencoba mengabaikan hinaan semua teman sekolahnya. Sejak jisung kelas tiga sekolah dasar sampai sekolah kelas enam, jisung terus mendapatkan cacian dari semua temannya
Bocah kecil itu hanya bisa diam tanpa bisa melawan karena menurut jisung, yang mereka ucapkan semuanya memang benar adanya. Jisung pun tak tau dimana ayahnya. Yang jisung kenal hanya papi eric, ayah haechan, dan juga uncle hyunjin
Setelah kaki kecilnya mencapi pagar sekolah, jisung langsung berlari ke arah halte seberang sekolahnya. Dengan dada yang naik turun dan nafas yang memburu karena menahan rasa sakit dan juga tangisannya
Jisung benar benar tidak ingin menangis di depan mereka yang menghina jisung dan papanya. Entahlah- jisung yang notabene hanya bocah ingusan yang tidak paham apapun, hanya selalu mengingat ucapan papanya
Jangan pernah menjatuhkan air matamu di depan orang kau benci atau tidak kau sukai. Itu hanya akan membuat mereka senang karena telah berhasil menjatuhkanmu
Menunduk saja tak apa. Diam bukan berarti kau kalah. Diam bukan berarti kau lemah. Ucapan buruk mereka hanya angin belaka. Mereka tak tau apa yang sebenarnya terjadi. Cukup diam dan lihatlah, hingga mereka pasti akan lelah sendiri
Karena itu juga jisung memilih diam dan fokus dengan sekolahnya. Ia bahkan tak peduli jika dirinya tak memiliki teman satupun. Itu bukan masalah besar untuk jisung kecil. Meskipun bocah 12 tahun itu harus terus menerima ucapan buruk
Tiinn
Tiinn
Suara bel mobil membuat jisung kecil mendongakkan kepalanya. Senyumnya mengembang saat melihat siapa yang ada di dalam mobil itu. Sosok pria tampan berbalut kemaja softblue yang lengannya di gulung hingga siku
Pria itu keluar dan berjalan menjemput jisung kecil yang sudah beranjak dari duduknya, dan langsung berlari dan melompat kegendongan pria itu dengan tawa renyahnya. Seakan jisung bahagia hari ini- melupakan kalimat kalimat buruk yang dia dengar hari ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You, Papa (JaeNo ft Hyunjen Jisung) - SELESAI
Fanfic17 tahun hidup bersama sang papa, tiba tiba jisung harus pindah dan hidup di keluarga daddy kandungnya. Yang bahkan sangat amat jisung benci selama ini *jangan pernah berharap happy ending di book ini:) gajadi, berharap aja gapapa :))