....
Johnny memandang kedua cucunya dengan tatapan bangga. Keduanya bahkan tanpa sengaja samasama membawa sebuah miniatur mobil dan juga motor hasil karya mereka sendiri. Banyak yang menatap keduanya dengan tatapan kagum dan juga tertarik pada kedua remaja itu
Jisung dan sungchan terlihat membungkukkan badannya secara bersamaan setelah menjelaskan dan mempresentasikan apa yang mereka bawa. Keduanya berjalan dengan tegas ke arah johnny yang menunggu mereka di salah satu meja
Suara riuh tepuk tangan menggema di ruangan indoor yang sangat luas dan berhiaskan sedemikian rupa. Seperti pesta yang ssngat mewah dan hanya para petinggi perusahaanlah yang datang di sana
Jisung dan sungchan membungkukkan badannya sopan di depan johnny. Sedangkan johnny mengangguk, dan menepuk kedua tangannya tiga kali. Ia bahkan tak menyangka jika kedua cucunya bisa mendapatkan begitu banyak aplouse dari mereka semua
"Tuan jung, saya izin ke kamar mandi sebentar" ucap jisung sopan,
Yang mendapatkan anggukan dari johnny. Sedangkan sungchan kembali duduk di tempatnya yang kembali menikmati acara super mewah itu
Jisung berjalaj tergesa ke arah kamar mandi. Untung saja ada petunjuk jalan ke kamar mandi jadi jisung tak perlu bertanya lagi. Sampainya di kamar mandi, jisung langsung masuk ke salah satu bilik paling ujung dan segera mengunci pintu toilet itu
Seketika jisung terduduk di atas kloset dengan tangan yang memegang perut bagian kanannya. Jisung melupakan obatnya yang belum dia minum sejak tadi pagi. Dan sialnya, jisung meninggalkannya di kamsr hotel yang berbeda tempat dengan gedung acara
"Argh!! Jebal jebal jangan sekarang" gumamnya dengan menahan rasa sakit yang tiba tiba muncul
Keringat dingin penetes di dahi jisung. Ringisan tertahan dan bibir dalam yang terus jisung gigit, seakan berharap rasa sakitnya akan mereda namun percuma, hasilnya sama saja. Rasa sakit itu masih sangat terasa
Jisung bersyukur bisa menyelesaikan presentasinya tadi. Dan tidak membuat malu johnny sesuai janjinya. Namun sekarang bagaimana? Tidak akan ada yang bisa menolong jisung
Jisung pun tak mau membuat gaduh dan acara besar ini. Tangan jisung berusaha menganbil ponselnya. Ia berfikir keras siapa yang harus di mintai tolong sekarang. Pasalnya- tak ada chenle disini. Mereka sedang di negara orang
Hingga suara dari luar membuat jisung terkejut,
"Jisung, toilet sebelah mana?"
Jisung tau siapa pemilik suara itu, "Paling ujung grandpa" jawabnya dengan suara yang menahan sakit,
Hingga jisung merasakan sesuatu yang menabrak kakinya. Sebuah botol mineral dan juga sebuah plastik kecil. Jisung membungkuk, dengan meringis kecil menahan sakitnya untuk mengambik botol dan plastik itu
Tak ada lagi suara dari luar toilet itu. Setelah jisung mendengar langkah kaki yang menjauh. Mata jisung melebar melihat plastik itu ternyata berisi obat obatnya. Darimana johnny tau tentang obat yang di konsumsi jisung?
Ah- jisung lagi lagi melupakan johnny yamg menyandang tuan besar jung. Yang tidak akan sulit untuk mengetahui apapun yang dia ingin ketahui. Dengan cepat jisung segera melahap berbagai pil itu dan kembali duduk di atas kloset
Perlahan, rasa sakit itu mulai menghilang meksipun belum 100%. Helaan nafas panjang jisuung keluarkan. Sangat lega rasanya, karena dirinya tidak akan mati di negara orang, dan sialnya juga di toilet
"Huuhh~ bodoh sekali kau jisung, sampai melupakan obatmu. Untung saja grandpa jo-" gerutuan jisung terhenti
Saat dia sadar apa yang dia katakan barusan. Grandpa jo. Panggilan yang berbeda dari yang lain. Jisung pernah mendengar jika sungchan, beomgyu, dan yangyang, memanggil johnny dengan sebutan grandpa jung
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You, Papa (JaeNo ft Hyunjen Jisung) - SELESAI
Fanfic17 tahun hidup bersama sang papa, tiba tiba jisung harus pindah dan hidup di keluarga daddy kandungnya. Yang bahkan sangat amat jisung benci selama ini *jangan pernah berharap happy ending di book ini:) gajadi, berharap aja gapapa :))