17 tahun hidup bersama sang papa, tiba tiba jisung harus pindah dan hidup di keluarga daddy kandungnya. Yang bahkan sangat amat jisung benci selama ini
*jangan pernah berharap happy ending di book ini:) gajadi, berharap aja gapapa :))
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gue ingetin sekali lagi ya para bebiiku Jangan berharap happy ending di book ini Hehehe😎
....
Hari ini, keluarga jung sedang berkumpul di restoran milik taeyong. Dengan tamu spesial- jisung dan jeno. Yang di undang langsung oleh Johnny. Awalnya jisung menolak mentah mentah bahkan sempat bertengkar kecik dengan jaemin yang memaksa nya untuk ikut dalam pertemuan itu
Jeno tak akan bisa memaksa putranya karena itulah dia meminta bantuin jaemin untuk membujuk jisung. Jeno hanya ingin tau apa yang akan dibicarakan oleh keluarga besar itu padanya dan juga jisung
"Untuk pewaris utama keluarga jung, kalian sudah tau bukan apa syarat utamanya" ucap johnny dengan tegasnya
Semuanya mengangguk. Kecuali jisung dan doyoung. Jisung bahkan acuh dan tak peduli dengan apa yang mereka bicarakan. Disini dia hanya ingin menemani papanya saja
"Cucu pertama dengan darah jung dan juga harus berkelamin laki-laki" lanjutnya
Yang membuat jaehyun terdiam. Sedangkan yang lain juga ikut diam. Bahkan taeyong pun hanya bisa mendengar tanpa bisa memprotes apapun yang terjadi
"Jadi, pewaris utama keluarga jung, adalah Jung Jisung"
Semua mata disana langsung menoleh ke arah jisung yang terlihat sangat terkejut. Bahkan dia yang awalnya asik bermain ponsel, langsung menjatuhkan ponselnya ke meja
"Bagaimana bisa seperti itu, dad? Bahkan jisung baru saja masuk ke keluarga ini dan dia pasti tak pernah tau apapun tentang bisnis" saut taeyong yang tak terima dengan keputusan johnny
Jaehyun menahan tangan istrinya agar berhenti bicara. Dia juga agak terkejut mendengar istrinya yang berani mengutarakan ketidaksetujuannya kepada johnny, selalu tuan besar jung
"Lalu, menurutmu siapa yang pantas, taeyong? Sungchan? Atau yangyang ?"
Pertanyaan johnny membuat taeyong terdiam. Dia merutuki kebodohannya karena berani melawan ucapan johnny yang jelas jelas tak pernah suka di bantah
"Yangyang mundur, grandpa" saut putra mark dengan sopannya,
Semua menoleh ke arah yangyang, termasuk johnny, "Kenapa yangyang mundur? Bukankah itu artinya pengecut? Menyerah sebelum perang" ucapnya dengan sarkas,
Tidak berniat mengolok ataupun mencela. Memang begitulah sifat ketegasan seorang johnny jung. Yang akan selalu mengeluarkan kata kata pedasnya untuk orang yanga da di hadapannya- siapapun itu
Mark memegang tangan putranya di bawah sana, mengelusnya dengan lembut. Begitupun lucas. Karena posisi yangyang berada di tengah tengah orang tuanya. Mereka yakin, apa yang di lakukan putranya pasti sudah di pikirkan dengan matang
