TYP - 4.9

3.1K 301 18
                                    

....

"Hyunjin!"

Ya, hyunjin yang sekarang berjalan dengan langkah lunglai dan tertatihnya untuk mendekati jeno dan jaehyun yang tengah menangis di taman rumah sakit itu. Mata hyunjin terlihat kosong, saat tubuhnya sudah di hadapan jeno yang masih menundukkan kepalanya dengan isak tangis yang terasa menyayat hati hyunjin

Namun bukan itu fokusnya. Nata hyunjin memandang sosok jisung yang terlihat sudah pucat pasi. Entahlah, hyunjin merasakan sakit yang amat dalam pada hatinya. Rasanya lebih dari saat dia mengetahui jika jeno masih mencintai masa lalunya

Jisung sudah sangat berarti di hidup hyunjin. Sejak bayi, jisung selalu berlajar apapun dengan di dampingi hyunjin dan jeno. Saat langkah pertama jeno, hyunjin benar benar sangat merasakan rasa bangga dan bahagia dalam dirinya saat itu

Saat jisung mulai memasuki sekolah. Dengan senang hati hyunjin mengantar jisung kecil dan jeno untuk memasuki sekolah baru jisung. Tangan mungil jisung yang terus menggandeng dua jari tangan kirinya sembari berjalan beriringan menuju kelas barunya

Saat jisung beranjak remaja. Dimana hyunjin peka jika jisung sudah sangat dekat dengan sosok chenle. Hyunjin mengamati mereka dari jauh. Hyunjin tak ingin masuk terlalu jauh ke masalah pribadi jisung. Karena hyunjin yakin, jika dia melakukannya itu akan membuat jisung tidak akan lagi nyaman berada di dekatnya

Karena tanpa mereka sadari. Jisung memang sangat membutuhkan sosok hyunjin di hidupnya selama ini untuk menggantikan sosok ayah nya yang hilang entah kemana. Sedangkan hyunjin sendiri, dia sudah sangat terbiasa dengan adanya jisung di hidupnya. Dengan segala tingkah mengesalkan jisung padanya. Hyunjin menyukainya

Tapi sekarang...

Tak akan ada lagi yang membuatnya kesal. Tak akan ada lagi teman hyunjin untuk nerdebat untuk menarik perhatian papa jeno. Tak akan ada lagi sosok remaja yang akan manja padanya saat sakit. Dan tak akan ada lagi, sosok bocah kecil yang sangat membuat hidup hyunjin berwarna

Hyunjin harus apa? Bagaimana bisa hyunjin menerima takdir hidupnya yang sangat mendadak terbalik seperti ini?

Setetes demi setetes air mata hyunjin mulai jatuh. Jaehyun yang merasa dirinya harus sedikit menjauh, mulai menarik tubuhnya. Agat hyunjin bisa melihat jisung lebih dekat. Dan seketika itu juga kedua kaki hyunjin tertekuk di depan badan jisung

"Bocah, lihat, aku menangis sekarang. Biasanya kau akan mengejekku kan jika aku menangis didepanmu. Ayo, ejek ayah sekarang, jisungie..."

Semua yang ada disana semakin terisak. Dengan shohei dan eunseok yang terlihat datang dan sekarang ikut menangis melihat bagaimana raut wajah hyunjin yang sangat menyakitkan itu

"Hey bocah nakal, mana janjimu huh? Kau sudah berjanji akan ikut menjaga papamu kan? Kau juga berkata jika akan menjadi hyung dan oppa yang baik untuk adikmu kelak. Jadi sekarang kau harus bangun bocah nakal?"

"Bangun jisungie. Buka matamu. Lihat, kau membuat papamu menangis sekarang. Kau harus mendapat hukuman kan? Kau harus bangun dan menjalankan hukumanmu"

"Ayo bangun anak nakal. Bangun... Hiks tolong bangun jisung, bangunn hiks"

Tangisan hyunjin pecah. Kedua tangannya memegang kedua tangan jisung. Jeno yang melihat itu semakin menangis. Jeno baru melihat hyunjin seperti sekarang. Menangis begitu menyakitkan di depannya dan jisung

"Jisung, ayah datang jisung. Ayah sudah berhasil kembali. Ayo, kau juga harus kembali. Hikss kau harus bangun jisung... Kau sudah janji pada ayah kalau akan bertahan untuk papamu kan? Ayo bangun hikss bangun jisung... Ayah mohon bangun hikss banguun..."

Thank You, Papa  (JaeNo ft Hyunjen Jisung) - SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang