1. Introduce//Tentang rasa.

214 5 0
                                    

Hi, welcome.

Just call me Kai or baby haha.

Aku tu kepengen banget nulis lagi, udah banyak prolog yang aku buat tapi aku gabisa nyelesein isi dan epilognya haha.

Btw, umurku 21 juni 2022 ini 20 tahun, dan 27 juni 2022 kmrin aku abis aja ngilangin uang kuliah untuk 3 semester yang ditinggalin sama almh. Mamaku.  Sedih si, tapi sesuatu yang udah pergi sama hilang ga bisa diharapin kembali ya kan haha.

Alasan aku nulis ini tu sederhana aja, ada banyak hal yang aku pikirin dan aku diskusiin sama diri sendiri. Terus kepikiran kalau mungkin aja banyak orang yang satu pemikiran sama diriku tentang hidup dan hal-hal kecil dari bagian hidup. 

Engga bermaksud untuk membenarkan semua pikiran aku dan menyalahkan orang yang ga sepemikiran sama Aku. Semoga tulisan ini bisa mengubah sudut pandang seseorang dan ngebuat kita semua yang baca jadi orang yang lebih baik lagi ya.

Jadi, nikmatin tulisanku ya.

--

Pernah ngerasain tiba-tiba merasa bersalah tapi gatau kenapa?

Tiba-tiba nangis padahal engga ada yang buat sedih?

Udah berusaha nyari tau penyebabnya apa tapi tetap aja ga nemu?

Aku sering banget ngalemin ini, kadang aku berusaha bilang sama diri sendiri kalau semuanya bakal baik-baik aja. Ada banyak orang yang ngelakuin hal yang lebih buruk dari kamu tapi tetap mampu jalanin hidup.

Ada banyak orang yang ngelakuin hal hina tapi tetap diterima keluarga dan lingkungan sekitarnya.

Aku mungkin ngelakuin kesalahan, ngelakuin hal bodoh tapi selama aku engga membanggakan hal itu, selama orang-orang ga tau aku rasa semuanya bakal baik-baik aja.

Banyak hal yang ketika aku ingat kembali, aku malah berpikir "kenapa si aku ngelakuin hal itu? Kenapa aku bohong dulu? Kenapa aku ga gini aja? Malu-maluin banget si?"

Padahal hal itu sudah terjadi berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun yang lalu. Padahal kupikir aku sudah berdamai dengan diriku yang sekarang, sudah membuat versi terbaik diriku yang baru.

Padahal dihari aku merasa bersalah, aku sama sekali engga melakukan kesalahan. Aku melakukan hariku tanpa banyak kendala, tak terlalu menyenangkan namun tak membuat masalah.

Kadang aku berpikir aku terkena mental illness, namun kadang aku berpikir aku hanya kurang bersyukur lantas mensugesti diri yang tidak-tidak.

Aku mungkin kurang berusaha berdamai dengan diriku, kurang berusaha menyesuaikan keadaan baru. Tanpa sadar aku enggan beradaptasi dan memilih versi lama diriku yang kuanggap versi terbaik diriku pada saat ini.

Aku selalu panik untuk hal yang mungkin orang-orang anggap wajar.

Seperti ketika aku bermain dengan teman laki-laki, aku merasa ketika tetanggaku tau dan melihat mereka pasti akan berpikir buruk tentangku, tentang keluargaku. Padahal tak ada yang terjadi hari itu.

Aku selalu percaya tentang orang-orang yang lebih percaya pada apa yang mereka lihat dan apa yang ingin mereka percayai dari pada kenyataannya.

Lalu setelah kurenungi lagi, aku akhirnya mulai paham bahwa aku tumbuh dengan pemikiran bahwa aku tidak boleh melakukan kesalahan.

Aku takut salah.

Ketika aku melakukan kesalahan dalam kehidupan aku merasa menjadi manusia paling hina. Tak ada yang lebih buruk dariku.

Kemarahan orang lain adalah ketakutan terbesarku, orang lain terluka karenaku adalah kejahatan terbesarku. Orang lain berpikir buruk tentangku adalah akhir hidupku.

Setidaknya begitulah pikirku. 

Padahal aku sudah berusaha tak perduli tentang perasaan orang lain, aku berusaha untuk tidak ikut campur terhadap kehidupan orang lain. Aku juga tidak berusaha membantu orang lain agar aku disukai. Aku hanya membantu ketika mereka meminta dibantu.

Aku mungkin tak percaya pada sekitarku?

Aku mungkin terlalu berusaha menjadi baik, sehingga ketika ada cela dari diriku aku merasa ketakutan dan bersalah. Padahal aku hanya manusia.

Aku terlalu banyak memikirkan hal-hal yang harusnya tak perlu aku pikirkan. Tak perlu kuperdulikan. Seperti apa gunanya jika kupikirkan. Nyatanya sekeras apapun aku mencoba, aku tetap perduli. 

Aku ingin melakukan hal yang kusuka, menentang apa yang tak aku inginkan dan berpendirian teguh pada apa yang aku inginkan. Namun pada kenyataannya, aku menuruti hal yang berlainan dengan hatiku.

Menyakitkan.

Sangat.

--
010922

Broken homeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang